بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Guru Protes Materi Pacaran di Buku Olahraga
Go Green

Clock Link

Sunday, October 19, 2014

Guru Protes Materi Pacaran di Buku Olahraga

Guru Protes Materi Pacaran di Buku Olahraga

TEMPO.CO Bandung : Buku sekolah terbaru keluaran pemerintah menuai masalah. Kali ini isi buku teks pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas XI SMA sederajat, diprotes guru serta warga. Pada dua halaman buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 itu, terdapat materi tentang pacaran sehat dengan ilustrasi gambar lelaki berkopiah dan perempuan berkerudung.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sediapermana mengatakan, kalangan guru dan warga telah menyampaikan keberatan atas materi buku tersebut. "Menurut mereka tidak layak, terutama dari komunitas muslim," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Oktober 2014. Pihak yang protes menilai materi pacaran pada buku itu bertentangan dengan ajaran Islam.
Menurut Elih, isi materi pada buku itu bukan menganjurkan siswa untuk berpacaran, melainkan agar hati-hati. Sebelum ada perintah penarikan buku, ia menganjurkan guru untuk menjelaskan materi tersebut dengan cerdas. "Misalnya sebagai seorang muslim, tidak pacaran, itu lebih bagus," katanya.
Pada halaman 128 dan 129 buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas XI SMA sederajat semester 1, tercantum beberapa larangan serta tip pacaran yang sehat. (Baca :Atletik Mulai Diperkenalkan pada Anak Sejak Dini)
Diantaranya, siswa diminta menghindari tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung aktivitas seksual, hindari makan makanan yang merangsang sebelum atau selama pacaran, dan hindari bacaan atau film porno yang merangsang. Materi termasuk dalam Pelajaran X berjudul Memahami Dampak Seks Bebas.
Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia Iwan Hermawan menilai, materi soal pacaran itu tergolong informasi umum dan tidak mendidik. "FGII menyayangkan buku yang tidak edukatif itu menyinggung umat Islam. Kenapa bisa lolos dari tim penilai?" ujarnya.


Ia mendesak. pemerintah untuk menginstruksikan kedua halaman buku itu disobek atau digunting. "Bukan bukunya ditarik karena materi lainnya cukup bagus," ujar guru SMAN 9 Bandung itu. Di sekolahnya, buku sekolah itu berjumlah 420 eksemplar.

No comments:

Post a Comment