بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Satu Triliun Rupiah agar Transfer Di Maria ke MU Berhasil
Go Green

Clock Link

Tuesday, August 26, 2014

Satu Triliun Rupiah agar Transfer Di Maria ke MU Berhasil


liputan6.com-Tidak lama lagi, Manchester United (MU) kemungkinan siap memperkenalkan pemain baru, Angel Di Maria yang didatangkan dari Real Madrid.  Saga transfer sang pemain segera berakhir.
Timbul pertanyaan, di mana posisi yang tepat untuk Angel Di Maria? Mampukah gelandang asal Argentina itu mendongkrak prestasi MU mengingat harganya yang mencapai 75 juta poundsterling atau nyaris Rp 1 triliun?
Media Inggris, Daily Mail coba mengulasnya serba-serbi saga transfer Di Maria ke MU

Posisi ideal Di Maria

1. Di mana posisi ideal Di Maria?
Strategi 3-5-2 dinilai cocok untuk Di Maria. Namun Di Maria tidak ditempatkan di posisi sayap melainkan gelandang tengah. Pemain kelahiran Rosario itu dinilai lebih pas bermain di sebelah kanan Luke Shaw yang berposisi sebagai sayap kiri.
Musim lalu, dia bermain di sisi kiri lini tengah di antara tiga gelandang Madrid. Pemain 27 tahun itu memiliki kekuatan "extra" untuk naik menyerang dan turun bertahan. Bila dibutuhkan dia mampu menutup barisan pertahanan Madrid di sebelah kiri yang kerap diisi Fabio Coentrao dan Marcelo.
Kemampuan itu membuat serangan MU lebih berbahaya dari sektor kiri dan mampu menusuk cepat jantung pertahanan lawan. Di Maria membuat serangan Madrid lebih hidup dan bervariasi. Poin ini yang tidak dimiliki MU.

Alternatif posisi bagi Di Maria

2.  Apa posisi alternatif bagi Di Maria?
Fleksibel bermain di sebelah kiri menjadi keunggulan Di Maria. Dalam formasi 3-5-2, Di Maria dapat dimainkan sebagai bek kiri, selain gelandang sayap kiri.
Dengan formasi 4-4-2, dia bisa berperan sebagai sayap kiri. Di samping itu, Di Maria juga bisa tampil agresif dengan formasi 4-3-3. Di Maria bisa dimainkan di posisi sayap atau striker di sebelah kiri.
Mantan pelatih Madrid, Jose Mourinho bahkan tidak ragu memainkan Di Maria sebagai bek kiri darurat saat tampil dengan strategi 4-3-3.

Sama seperti Robben 2009

3.  Bila Di Maria bermain bagus, mengapa Madrid menjualnya?


Jawaban sama berlaku saat Madrid melepas Arjen Robben ke Bayern Munich pada 2009. Ketika itu Los Galacticos menjadikan Cristiano Ronaldo pemain termahal di dunia sekaligus membeli Kaka dari AC Milan dan merekrut Karim Benzema dari Olympique Lyon.



Ini kesempatan bagi Madrid mengganti biaya setelah mendatangkan Gareth Bale, Jamez Rodriguez, dan Toni Kroos plus kiper Keylor Navas dari Levante. 



Robben terbukti bukan pemain yang jelek. Dia mampu mengatarkan tim tiga kali menjadi finalis Liga Champions.  Lantas bagaimana dengan Di Maria? Hanya sang pemain yang bisa menjawabnya.

Nilai transfer di luar batas wajar

4. Pantaskah MU menggelontorkan harga 75 juta pound (Rp 1 triliun) demi seorang Di Maria?
Jawabannya, tidak. MU tidak semestinya menggelontorkan dana sebanyak itu untuk mendapatkan jasa Di Maria. MU adalah satu-satunya penawar di sini. Bisa dibilang, The Red Devils tidak memiliki "saingan" untuk membeli Di Maria.
Rumor yang berkembang, Paris Saint Germain dan Manchester City (ManCity) ikut dalam perburuan. Namun kedua tim kaya itu sejatinya tidak bisa mendatangkan pemain karena terbentur regulasi finansial fair-play.
Praktis hanya MU yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan Di Maria. Sangat menarik menanti, berapa harga yang disepakati kedua kubu untuk Di Maria. Namun, nilai transfer sebesar Rp 1 triliun demi Di Maria tidak masuk akal.
Tapi bila ditinjau dari sisi Madrid, wajar bila Presiden Madrid, Florentino Perez mematok harga tinggi. Pemasukan dan pengeluaran klub, setidaknya, harus seimbang.
Gareth Bale didatangkan Madrid musim lalu dengan nilai transfer hingga 100 juta euro (Rp 1,4 triliun). Ini masih ditambah dengan tiga pemain baru yang didatangkan  Madrid. Nilainya mencapai 120 juta euro (1,8 triliun).
Bila akhirnya MU harus menggelontorkan uang sebesar itu untuk mendapatkan Di Maria, tentu tugas berat buat Di Maria membuktikan, harga sebanding dengan kualitas yang dimiliki.

No comments:

Post a Comment