بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Puisi Fahmi Habcy, Politikus PDIP tentang Wiji Thukul Sindir Prabowo
Go Green

Clock Link

Saturday, April 19, 2014

Puisi Fahmi Habcy, Politikus PDIP tentang Wiji Thukul Sindir Prabowo

Puisi politikus PDIP soal Wiji Thukul sindir Prabowo

MERDEKA.COM. Fahmi Habcy, politikus PDI Perjuangan kembali menulis puisi. Seolah memberi balasan terhadap karya Fadli Zon yang menyerang Jokowi, Fahmi membuat puisi yang menyindir Jokowi.

"Puisi 'Kembalikan Mas Widji' ini mewakilkan suara hati Siti Dyah atau Mba Sipon istri Widji Thukul yang sangat menderita dan berharap bahwa suaminya yang hilang bisa kembali, juga untuk keluarga dari kawan-kawan aktivis yang hilang," tulis Fahmi, di Jakarta, Sabtu (19/4).

"Sejarah tak akan lupa bahwa 'biji' perlawanan yang ditanam Mas Widji Thukul pada akhirnya buahnya dinikmati para elite dan pemimpin politik hingga saat ini. Sangatlah naif jika kita melupakan sejarah tersebut karena suatu saat sejarah itu dapat terulang kembali," imbuhnya.


KEMBALIKAN MAS WIDJI......

Kau rebutnya dari pangkuanku
Ditengah semangatnya yang menghunjam bumi
Kau buang dirinya dari ibu pertiwi
Ditengah kata-katanya membuatmu bergetar


Kau pikir dia menghilang
Ditengah malam bergerak
Susuri jiwa-jiwa muda yang berteriak melawan
Tak akan bisa suara dibungkam
Walau jasadnya kau benam

Kau pikir dia telah tiada
Ditengah siang membara
Tak akan bisa kata ditindas
Walau satria berkuda menghempas

Kau butakan mata kanannya
Kau patahkan tulang-tulangnya
Batinnya tak pernah tidur
Rangkanya tak pernah rapuh

Kau salah, kau pikir :
Dia tak pernah dipecat oleh sejarah
Juga tak pernah lari dari negeri

Kau tahu arti wiji?
Buahnya pun kalian nikmati
Walau ditabur digurun yang mati

Kembalikan Mas Widji!
Atau kaupun tak berhak kembali

Bubar jalan !!!


Ragunan, 19 April 2014

1 comment:

  1. Saya ada pusisi juga :
    BERBURU TIKET BERBUAH SILET

    Petiga gerindra
    Koalisi tertunda
    Berharap tiket, berbuah silet
    Mengiris hati dan empedu
    Berakhir sendu.........

    Kambing hitam dicari
    Orang luar dituduh mencuri
    Peluang ..... sirna
    Tapi harapan terus dibina

    Li ........ ingatlah padi
    Merunduk ketika berisi
    Tak elok tinggi hati
    Jumawa bau terasi

    Ha....ha.....ha.....haaaaaa
    Hi.....hi......hi......hiiiiiiiiiiii
    Hu....hu....hu......huuuuu
    Menangislah tersedu- sedu
    Moga Tuhan membantu.

    Maaf sesama sastrawan
    Walaupun picisan
    Janganlah mengkesan
    Kita bermusuhan

    Saya relawan
    Bukan pasukan
    Nasi bungkus ... atau bayaran
    Kita tetap ...... berkawan
    Saaaalaaam

    ReplyDelete