TEMPO.CO, Jakarta - "Apakah Yesus itu seksi?" Pertanyaan itu muncul setelah rilis perdana film Son of God diputar di Amerika pekan lalu. Aktor Diogo Morgado Soares yang berperan sebagai Yesus dalam film itu mendapat sorotan atas perannya yang dikesankan lebih menonjolkan sisi fisik ketimbang kisah perjalanan sang Nabi itu sendiri.
Film besutan Mark Burnett dan Roma Downey berkisah tentang Yesus sebagai anak Allah dari proses kelahiran, pelayanan kenabian, hingga kematiannya. Film ini diangkat ke layar lebar tahun ini setelah sukses ditayangkan di History Channel berupa miniseri bertajuk The Bible dengan pemeran utamanya Diogo Morgado.
"Perannya sebagai Yesus lebih mirip seperti Brad Pitt (aktor yang dijuluki terseksi di dunia) dibandingkan dengan seorang pria baik dengan janggut dan segala sesuatu yang digambarkan tentangnya selama ini," kata Carol Costello di CNN, usai menonton rilis terbaru film Son of God pekan lalu.
Sosok Yesus seperti gambaran umum selama ini, misalnya, dapat disaksikan dalam film The Passion of the Christ yang diperankan oleh Mel Gibson.
Rohaniawan Jesuit dan mantan Rektor Loyola Marymount University, Robert B. Lawton, mengatakan sebenarnya tidak ada satu pun catatan yang menggambarkan Yesus itu seksi atau tampan.
Robert merujuk pada satu ayat di Injil yang menggambarkan tentang sosok Yesus yang rinci bahwa tidak ada seorang pun yang tertarik melihatnya. Dia ditolak oleh banyak orang dan manusia yang penuh penderitaan.
Menurut Carol, film Son of God memunculkan tren baru tentang Yesus yang seksi. Selama ini film-film tentang Yesus menampilkan sisi pelayanan Yesus yang baik, lembut, memberikan harapan, menyembuhkan setiap penderita sakit, dan penderitaannya menjelang kematian.
Sepertinya dugaan Carol benar. Selera pasar untuk film Son of God di luar perkiraan. Meskipun baru saja ditayangkan pekan lalu, film ini sudah menghasilkan US$ 20 juta. Ini di luar perkiraan Burnett dan Downey.
No comments:
Post a Comment