بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Akibat Buruk dari Selfie
Go Green

Clock Link

Thursday, March 6, 2014

Akibat Buruk dari Selfie


Foto narsis (bahasa Inggris: selfie) adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Foto narsisis sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Di industri hiburan Korea, istilah yang digunakan adalah selca (singkatan untuk self camera). Pose yang digunakan umumnya bersifat kasual, dan diambil dengan menggunakan kamera yang diarahkan ke diri sendiri, atau bisa juga melalui cermin. Objek foto ini biasanya hanya si fotografer atau beberapa orang yang bisa dijangkau oleh fokus kamera. Foto narsisis yang melibatkan beberapa orang disebut dengan "foto narsisis kelompok".

Pada tahun 2013, kata selfie secara resmi tercantum dalam Oxford English Dictionary versi daring, dan bulan November 2013, Oxford Dictionary menobatkan kata ini sebagai Word of the Year tahun 2013, menyatakan bahwa kata ini berasal dari Australia. wikipedia


Gara-gara Foto Selfie, Kades Pun Digeruduk Warga

Belum lama ini di desa tetangga kami dihebohkan dengan adanya unjukrasa warga kepada Kepala Desa. Pasalnya Kades dianggap telah berselingkuh dengan stap sekretariat desa, yang di kampung kami sebutannya Kaur (Kepala Urusan). Dan itu terungkap dari foto ‘mesra’ mereka berdua yang diunggah di jejaring sosial Facebook.

Tudingan warga pun dibantah Pak Kades. Dirinya sama sekali tidak berselingkuh. Sedangkan foto ‘mesra’ dengan stapnya, sesungguhnya tidak semesra sebagaimana tampak dalam foto yang beredar di jejaring sosial tersebut.

Dijelaskannya bahwa ketika itu dirinya sedang memeriksa pembukuan yang dikerjakan stapnya. Dan kebetulan seminggu sebelumnya dirinya baru saja membeli handphone baru, jenis smartphone android. Pak Kades ingin mengetahui kualitas foto hasil jepretan hp barunya itu. Maka dia mengajak stapnya untuk foto bersama.

“Jarak antara saya dengan Ibu X sekitar 30 sentimeteran. Hanya kebetulan dia duduk di kursi kerjanya, dan saya berdiri setengah merunduk ke depan,” akunya yang diiyakan stapnya itu yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Malahan saat kami berfoto, banyak disaksikan oleh stap yang lain,” lanjut Pak Kades kepada hadirin.

“Lalu siapa yang mengunggah ke facebook, Pak ?” tanya salah seorang warga.

“Nah, itulah, sampai sekarang saya sendiri tidak tahu, dan masih sedang mencari tahu…”

Sesaat Kepala Desa diam. Warga riuh-rendah bicara tidak jelas dengan teman yang duduk di dekatnya. Sementara yang duduk di belakang, satu per satu meninggalkan ruangan Balai Desa. Dan salah seorang yang sejak tadi dianggap pemimpin unjukrasa bangkit dari duduknya di jajaran kursi paling depan. Lalu berjalan menghampiri Kepala Desa.

Tampak keduanya bicara bisik-bisik. Tak lama kemudian orang itu berbalik ke arah warga. Lalu angkat bicara, “Saudara-saudara sekalian, sekarang kita semua telah mendengar penjelasan Pak Kades. Dan kita semua telah berburuk sangka. Oleh karena itu marilah kita meminta maaf kepada beliau atas kekeliruan kita…”

“Huuuuuuu…” teriak warga di bagian belakang. Tapi dengan dipimpin orang yang tadi bicara, ahirnya seluruh warga berjajar mengantri untuk menyalami Pak Kades.

“Makanya jangan suka narsis, Pak. Apalagi di-upload seperti sekarang ini, jadi kita semua ikut repot dibuatnya,” celetuk seorang warga. ***


---

Pencopet Smartphone Ketahuan Gara-Gara Selfie Mesum


KEHILANGAN telepon seluler karena dicopet tentu membuat hati dongkol. Apalagi, telephone seluler itu sudah generasi smartphone.

Tapi ibarat tupai yang pandai melompat, terkadang jatuh juga. Nah, aksi pencopet handphone di Brooklyn, New York ini juga ibarat tupai jatuh terpeleset. Meski aksi kriminalnya sempat tak terendus, tapi akhirnya ketahuan juga karena ceroboh.

Kisahnya dimulai ketika Victoria Brodsky, seorang ibu yang tinggal di Brooklyn kecopetan smartphone Samsung Galaxy S3 saat melihat-lihat acara festival jalanan di Brighton Beach Ave, tak jauh dari tempat tinggalnya pada 23 Agustus tahun lalu. Awalnya ibu dua anak itu memilih merelakan smartphone buatan raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut.

Beberapa hari setelah kehilangan gadget, Brodsky lantas memeriksa akunnya di Dropbox, sebuah layanan gratis di internet untuk menyimpan foto, video, dokumen ataupun gambar.Tapi betapa terkejutnya ibu berusia 39 tahun itu ketika di dalam akun Dropbox miliknya terdapat gambar-gambar dan video cabul. Dari 26 gambar dan 1 klip cabul itu diketahui ternyata isinya hasil selfie -jepretan sendiri- oleh pasangan pencopet. Kebetulan, akun Dropbox milik Brodsky juga terpasang di gadget yang dicopet itu.

Terang saja Brodsky berang. Niat mengikhlaskan kehilangan handphone pun menjadi sirna. Ia merasa terganggu dengan video dan gambar-gambar cabul yang ternyata diposting dari Galaxt S3 miliknya yang dicopet. "Saya ingin mereka ditangkap," kata Brodsky seperti diberitakan New York Daily News beberapa waktu lalu.

Brodsky yang merasa dongkol itu menganggap pasangan pencopet telah merayakan keberhasilan mencopet dengan berbuat cabul dan mendokumentasikannya. "Mencuri itu satu hal saja, tapi mereka merayakannya," ujarnya.(ara/esy/jpnn)


---

Twitter Error Gara-gara Selfie Ellen DeGeneres di Oscar


TRIBUNNEWS.COM - Perhelatan The 86th Academy awards, Minggu (2/3/2014) malam, diwarnai aksi selfie Ellen DeGeneres bersama sederet aktor dan aktris papan atas Hollywood seperti Jennifer Lawrence, Angelina Jolie, Brad Pitt, Meryl Streep, Bradley Cooper, dan Julia Roberts.

Foto tersebut lalu Ellen unggah di akun Twitter-nya @TheEllenshow.

"Ini akan di-retweet banyak orang!" ujar Ellen yang menjadi pembawa acara ajang penghargaan bergengsi bagi insan perfilman Hollywood itu.

Dan betul saja. Seperti dikabarkan kantor berita Associated Press, sudah dua juta lebih pengguna Twitter me-retweet foto tersebut, memecahkan rekor foto Presiden AS Barack Obama yang sedang memeluk istrinya saat terpilih kembali menjadi presiden pada tahun 2012.

Lantaran banyak me-retweet, Twitter sempat mengalami "crash" selama 20 menit setelah pukul 10 malam waktu Amerika bagian Timur. (Tribun Jakarta/Daniel Ngantung)


---

Monyet Bali Terkenal Di Dunia Gara-gara Selfie


SELFIE alias mendokumentasikan diri sendiri bukanlah monopoli manusia saja. Sebab, monyet pun punya ‘minat’ berselfie.

Nah, rekaman video di kamera milik turis Brazil yang berkunjung ke Bali ini adalah buktinya. Ceritanya dimulai ketika Ailton Schoemberger, wisatawan dari Curitiba, Brazil dibuat repot ketika berkunjung ke pura di Uluwatu, Bali. Sebab, kamera GoPro video miliknya dibawa kabur si monyet.

Monyet nakal itu menyambar kamera yang diletakkan di bebatuan untuk mendokumentasikan Ailton memberi makan kawanan kera di pura yang kesohor karena keindahannya itu. Si monyet pun kabur ke hutan di sekitar pura sembari menenteng kamera.

Ternyata saat kabur dengan kamera yang masih dalam posisi 'on' itu, si monyet mengarahkan lensa ke wajah dan tubuhnya selama beberapa detik. Sementara Ailton kelabakan karena tak mau kehilangan kamera.

Hingga akhirnya si monyet bersedia meninggalkan kamera milik Ailton setelah dibujuk oleh petugas pura dengan buah. Sementara Ailton pulang ke negerinya dengan oleh-oleh monyet berselfie.

Ternyata, selfie ala monyet Bali itu kini mendunia. Sebab, hasil bidikannya kemudian dimuat dilaman harian Guardian di Inggris. 


---

Ulah Siswi SMA Ini Foto Selfie Bareng Mayat Picu Kemarahan Sekolah


Jakarta - Demam foto selfie mewabah di media sosial. Namun gara-gara foto selfie, siswi sebuah SMA di Amerika Serikat ini justru memicu kemarahan. Penyebabnya, siswi tersebut membuat foto selfie dengan mayat.

Peristiwa ini bermula saat sang siswi bersama rekan-rekannya berkunjung ke Departemen Biologi, Universitas Alabama Birmingham untuk mempelajari program donor tubuh untuk kepentingan riset medis. Nah, selama kunjungan itu, siswi yang tidak disebutkan namanya itu asyik melakukan foto-foto selfi dengan objek mayat yang dipelajarinya.

Dalam foto tersebut, sang siswi berpose di depan jasad sambil tersenyum lebar. Dia mengambil foto dengan smartphonenya sendiri. Sementara seseorang yang lain tampak melepas lembaran kain yang menutup wajah dan dada jasad mayat. "Handphone sangat dilarang selama kunjungan.

Lembaran kain yang menutup tubuh mayat juga tidak boleh dilepas," tegas pihak universitas sebagaimana dikutip dari news.com.au, Sabtu

(8/2/2014).

Foto selfi tersebut lalu diuploadnya ke media sosial Instagram. Tak lama, sang siswi menghapusnya. Sialnya, foto selfinya tersebut ternyata sudah disimpan siswa lainnya. Siswa tersebut menunjukkan foto selfi itu kepada kakaknya, yang lalu dilaporkannya kepada pihak sekolah dan media lokal.

Pihak sekolah yang mendapat laporan tersebut terang saja marah. Bahkan pihak universitas pun juga menyesalkan ulah yang dilakukan siswi

tersebut. Pihak sekolah mempertimbangkan untuk memberi hukuman disiplin kepadanya. "Kami berbicara ke Universitas Alabama Birmingham, bisa dimengerti jika mereka marah dengan insiden ini dan kami ingin

mempertahankan hubungan kami dengan universitas," kata juru bicara Dewan Sekolah Limestone County, Karen Tucker.


---

Remaja ini Berurusan dengan Polisi Gara-gara Foto Selfie


VIRGINIA-Foto dengan gaya selfie memang menjadi tren pengguna smartphone. Namun, apa jadinya jika sebuah foto dengan gaya itu justru membuat seorang remaja putri asal Virgina berurusan dengan polisi. 

Polisi wilayah James City County, Virginia, Amerika Serikat (AS), mngatakan, sorang rmaja putri mlanggar aturan soal prnografi anak karna mngunduh foto selfie dgn pose yg tdk wjar, yakni dngan kondisi bugil.

Foto itu dtemukan oleh pihak kepolisian setelah mnerima laporan dari pihak anonim trkait foto tlanjang yg diunggah oleh remaja putri berusia 16 tahun. Tidak diketahui pasti berapa jumlah foto yang ditemukan, namun polisi mengatakan, foto diunggap pada 30 Januari. Demikian dilansir dari Okezone.com, Selasa (11/2/2014). 

Menurut perwakilan kepolisian setempat, Stephanie Williams-Ortery, remaja putri tersebut juga mengirimkan foto telanjang ke sejumlah teman prianya. 

''Bukan hanya temannya yang bisa melihat apa yang ia unggah, tapi juga orang asing dan siapa pun di sana,'' ujar Williams-Ortery. 

Polisi sendiri telah menyita ponsel milik remaja putri itu sebagai barang bukti dan didakwa mendistribusikan konten pornografi anak-anak. (*)


---

Gara-Gara Selfie


Sebuah foto terang benderang, yang menghangatkan dunia maya, Terjadi dalam upacara penghormatan terakhir bagi Nelson Mandela di Afrika Selatan, Selasa (10/12/2013). Sinar keceriaan itu tampak menyita perhatian kita, ditengah-tengah suasana membalut duka atas kepergiaan Mandela. Dan sinar itu teramat mudah dikenali, menemukan kehebohan Presiden AS Barrack Obama, PM Inggris David Cameron, dan PM Denmark Helle Thorning-Schmidt.

Apa yang memantik atas potret diri ketiga tokoh itu ? Mengapa pula mengundang reaksi berlebihan ? Semua itu bermula dari ‘Selfie’. Aksi mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik, dalam bahasa Inggris dinamakan self-portrait atau disingkat selfie. Kompas.com (19/11/2013) merilis “selfie” disini adalah kata terayar di kamus Oxford dan menjadi kata yang ke-2013 di dalam kamus paling sohor asal Inggris tersebut.

Menurut merdeka.com (17/7/2013) dalam sejarahnya selfie dimaksud, pertama kali dilakukan oleh seseorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839. Inilah yang menjadi cikal bakal penamaan selfie. Berlanjut pada seorang bernama Andy Warhol ketika era kamera polaroid sedang tren di tahun 70an. Hal itu dicatat dalam sejarah sebagai selfie kedua. Dan dikekinian, Obama cs melakukan aksi serupa.

---


Narsis Di saat Kebakaran (Sumber Foto : metrotvnews)

Coba membuka ingatan setahun yang lalu, saat Pewarta Foto Indonesia (PFI) memberikan penghargaan bagi foto-foto jurnalistik terbaik Indonesia dalam acara tahunan bergengsi yaitu Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2013. Foto aksi selfie di lokasi kebakaran menjadi foto fenomenal dan diluar nalar. Aksi tak lazim itu menjadikan foto itu diganjar penghargaan di tahun 2012. Foto itu dikomentari sebagai bukti, mulainya terhapus kepekaan dan rasa perduli dan empati sebagai manusia

Photo of The Year 2013 yang diraih oleh Angga Yuniar, pewarta foto dari Media Indonesia. Karena telah merekam ulah warga yang asyik berfoto saat terjadi kebakaran di sebuah pabrik plastik di wilayah Pesing, Jakarta Barat. Foto dengan judul “Narsis di Saat Kebakaran” mendapat nilai tertinggi. Foto Angga dinilai mampu merekam sisi lain dari sebuah kejadian, menangkap fenomena masyarakat kota yang terekspose dengan media sosial dan kebutuhan untuk senantiasa meng-update situasi terkini melalui foto.

Selfie telah menjadi barang mahal karena dipertontonkan. Namun, kemahalan menjadi murah karena dipertontonkan ditempat yang lazim. Tak perduli ada kesedihan sekitar. Acuh tak acuh terhadap setiap mata yang melihat. Dan produk selfie lewat sajian media lebih berkepentingan atas “siapa” ketimbang “apa”. Selfie ditengah bencana atau pun suasana kedukaan, tetap dan akan selalu mengundang sumir. Terlebih jika dilakukan oleh pejabat maupun publik figure. Memotret masa bernama selfie tak harus membuat kita kehilangan simpati apatah lagi empati.

Bagaimana pun selfie telah memberi stimulus lahirnya potret penggambaran diri ditempat lain. Status jejaring sosial menjadi tempat paling nyata di dunia maya. Meski aroma kejujuran patut dipertanyakan, tetap saja berperan ganda dalam praktek aktulisasi diri sematan Maslow.

Selfie telah menjadi cermin, sekaligus punya kemampuan menelanjangi diri. Untuk bisa menelanjangi diri sendiri, kita mesti mengarahkan perhatian ke dalam, ke dalam diri sendiri. Atau secukupnya, seperti yang diungkapkan Chairil Anwar “…Sedang dengan cermin, aku enggan untuk berbagi…”. Itulah serendah-rendahnya selfie.



---
Dua Pelajar Perempuan Maut Lemas Gara-Gara ‘Selfie’


Dua Pelajar Perempuan Maut Lemas Gara-Gara ‘Selfie’ | Assalamualaikum dan selamat sejahtera diucapkan kepada para pembaca yang dikasihi dan disayangi sekalian. Fenomena ‘selfie’ yang menular dikalangan rakyat Malaysia nampaknya sudah tidak dapat dibendung lagi. Namun disebalik kegembiraan merakam gambar secara ‘selfie’, Dr Fuh dikejutkan dengan berita dua orang pelajar sekolah meninggal dunia selepas lemas di sebuah sungai yang mana dikatakan mereka sedang mencari posisi terbaik untuk ‘selfie’. Ikuti laporan penuh.

Usaha dua gadis mencari posisi terbaik merakamkan gambar secara ‘selfie’ ketika mandi sungai, bertukar tragedi apabila tergelincir sebelum dihanyutkan arus Sungai Lebir dekat Manik Urai Lama, di sini, petang kelmarin.

Kejadian jam 6 petang itu berlaku ketika pelajar Sekolah Menengah Kebangsaan Manik Urai, Nurul Akmal Roshid, 15, dan Nursyafiqah Syaurah Mohd Yusof, 13, dikatakan asyik bergambar menggunakan telefon bimbit.

Mayat Nurul Akmal ditemui jam 8.28 pagi semalam, manakala mayat Nursyafiqah Syaurah ditemui jam 8.50 pagi, antara 20 hingga 50 meter dari lokasi mereka dihanyutkan arus.

Telefon bimbit milik seorang daripada pelajar itu yang mulanya digunakan untuk merakam gambar antara satu sama lain sebelum cuba melakukan ‘selfie’ bersama, turut hilang dibawa arus menghanyutkan mereka.

Sebelum kejadian, mereka ke sungai itu jam 5.30 petang bersama dua lagi rakan yang tidak mandi, sebaliknya hanya memerhati gelagat dua sahabat karib terbabit bergambar dalam sungai tidak jauh dari lokasi kejadian.

Menyedari musibah menimpa kedua-dua mangsa, dua rakan mereka bergegas mendapatkan bantuan penduduk kampung.


Berperangai pelik

Operasi mencari mangsa Dlkkn anggta Bomba dan Pnyelamat Balai Kuala Krai sjurus kjadian shingga jam 11 mlm kmarin, sbelum disambung semula sehingga penemuan mayat kedua-duanya pagi semalam.

Ibu kepada Nursyafiqah Syaurah, Marizan Ismail, 37, berkata sejak seminggu lalu anaknya berperangai agak pelik apabila kerap keluar menunggang motosikal mengelilingi kampung setiap hari.

“Boleh dikatakan setiap hari dia akan keluar bersiar-siar, sedangkan sebelum ini arwah lebih suka berada di rumah.

“Mengikut rakan baiknya, arwah ada datang berjumpa meminta maaf sambil memberitahu sampai saatnya untuk pergi. Kelakuan pelik itu ditegur rakannya, namun dia hanya tersenyum, tak sangka itu petanda dia akan pergi buat selama-lamanya,” katanya.

Sementara itu, ibu kepada Nurul Akmal, Rohana Zakaria, 45, berkata sehari sebelum kejadian, beliau dimaklumkan anaknya ada ke sungai tapi tidak turun, sebaliknya hanya meninjau dari tebing.

“Hari kedua (semalam) baru mereka pergi pula untuk mengambil gambar kenangan, sebelum berakhir dengan tragedi ini,” katanya sambil menahan sebak.

Ketua Balai Bomba dan Penyelamat Kuala Krai, Azman Abu Hassan, berkata lima anggota Unit Skuba menjalankan operasi menyelam, mengesan mangsa sambil dibantu anggota polis serta Jabatan Pertahanan Awam Malaysia (JPAM).

Ketua Polis Daerah Kuala Krai, Superitendan Ab Rahim Che Ghani, dihubungi berkata, kes diklasifikasikan sebagai lemas dan tiada unsur jenayah dilaporkan. - Bharian


No comments:

Post a Comment