بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Hands-on: Sony Xperia Z2
Go Green

Clock Link

Thursday, March 6, 2014

Hands-on: Sony Xperia Z2




Tak butuh waktu lama bagi Sony Mobile untuk mendatangkanXperia Z2 ke Indonesia. Acara peluncuran phablet premium yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta ini tidak saya sia-siakan begitu saja. Berikut kesan dan pengalaman saya saat mendapat kesempatan untuk bermain dan menjajal kebolehan perangkat paling canggih dari Sony ini.


Desain

Kesan pertama yang saya dapatkan begitu melihat Xperia Z2 adalah betapa desain dan konstruksi gadget pintar ini sangat mirip dengan pendahulunya, yakni Xperia Z1. Tampilan sudut-sudut membulat dengan material bodi bagian belakang yang terbuat dari gelas semakin menguatkan kesan kemiripan Xperia Z2 dengan sang kakak.

Perbedaan mendasar yang terlihat dari desain Xperia Z2 terletak pada skema dan lokasi speaker, posisi port microSD dan selot kartu SIM, serta kover penutup port pengisi daya. Berbeda dengan sang kakak yakni Xperia Z1 yang memiliki desain satu speaker yang diposisikan pada sisi bagian bawah layar, Xperia Z2 tampil dengan mengusung dua buah speaker stereo hadap depan yang ditempatkan di bagian atas dan bawah layar. Sekilas desain ini mengingatkan saya pada konsep yang menjadi andalan HTC One, namun sayang suara yang dihasilkan tidak sekeras yang saya bayangkan.


Hands on: Sony Xperia Z2


Selain perubahan skema dan posisi speaker, Xperia Z2 juga tampil beda dengan menukar posisi selot microSD dan kartu SIM. Jika pada Xperia Z1 posisi selot kartu SIM berada pada sisi kanan layar dan selot microSD berdampingan dengan port pengisi daya pada sisi (?), pada Xperia Z2 selot kartu memori microSD ditempatkan di sisi kanan layar. Sementara selot kartu SIM dan port pengisi daya berada di sisi kiri yang ditutupi oleh satu flap cover.

Bagian kover penutup kartu SIM dan port pengisi daya juga turut mendapatkan perubahan dengan menerapkan desain satu flap cover saja, berbeda dengan Xperia Z1 yang menggunakan 2 kover yang masing-masing menutupi selot microSD dan port pengisi daya. Perubahan ini menurut saya justru menjadi sedikit menggangu saat hendak mengisi daya baterai, serta meningkatkan risiko terjadinya kerusakan akibat adanya benda asing seperti debu atau percikan air yang masuk melalui selot atauport yang terbuka.

Dengan desain satu flap cover, mau tidak mau Anda harus membuka seluruh kover penutup untuk mengisi daya, berbeda dengan Xperia Z1 yang hanya mengekspos satu bagian saat sedang mengisi daya tanpa harus membuka kover pelindung selot kartu SIM.


Layar


Hands on: Sony Xperia Z2


Tren phablet ternyata juga turut memengaruhi Sony saat merancang Xperia Z2, terbukti dari penggunaan layar berukuran 5,2 inci atau 0,2 inci lebih besar dari Xperia Z1. Selain ukuran layar, Sony mengubah pula pemilihan jenis panel layar yang digunakan pada Xperia Z2. Setelah sekian lama menggunakan panel berjenis TFT, kini Sony beralih pada layar bertipe IPS (In Plane Switching) yang mampu menampilkan gambar yang lebih tajam dan dapat menjaga konsistensi warna, kontras, dan saturasi yang lebih baik dari sudut pandang yang lebih luas.

Penggunaan panel IPS yang dikombinasikan dengan teknologi Triluminous Display miliknya, membuat mata saya terasa lebih nyaman memandang ketajaman gambar yang ditampilkan pada layar smartphone ini. Keputusan Sony untuk menggunakan panel IPS saya rasa sudah tepat, karena selama saya berkutat dengan Xperia Z2 saya merasa warna-warna yang ditampilkan pada layar terlihat lebih natural dengan tingkat kontras dan saturasi yang lebih baik ketimbang Xperia Z1.


Kamera


Hands on: Sony Xperia Z2


Hanya satu kata yang terlintas di benak saya ketika menjajal kemampuan kamera Xperia Z2, “Wow!”. Satu hal yang langsung saya sadari ketika mencoba mengambil 2 foto cepat dengan kamera bersensor CMOS beresolusi 20,7 megapixel ini ialah kecepatan dan akurasi sistem autofokus yang dimilikinya. Meski masih mengusung sensor yang resolusinya sama dengan Xperia Z1, saya kagum pada peningkatan kemampuan kamera Xperia Z2 yang mengenali kontras dan titik fokus dengan cepat. Secara keseluruhan peningkatan kualitas hasil foto dan kecepatan autofokus membuat saya berdecak kagum.


Hands on: Sony Xperia Z2



Hands on: Sony Xperia Z2


Fitur lain yang ditonjolkan oleh Sony adalah kemampuan kamera dengan chip pengolah gambar BIONZ untuk merekam video beresolusi 4K atau 3840x2160pixel juga sanggup membuat saya berdecak kagum. Ditambah lagi dengan kemampuan mendeteksi fokus dan fiturSteadyShot yang mumpuni membuat saya mampu merekam video tanpa getaran berarti meski beberapa kali sempat terdorong oleh orang yang lalu lalang di belakang saya. Hasil rekaman video pada mode 4K terlihat sangat tajam dan detail, sungguh merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi saya.

Melihat peningkatan yang dibawa baik dari segi spesifikasi, perbaikan kualitas layar, dan kemampuan kamera, tak sabar rasanya untuk segera mengulas perangkat premium terbaru dari Sony ini. Bagaimana dengan Anda? Penasaran? Pantau terus yangcanggih.com untuk mengetahui seperti apa kinerja secara keseluruhan dari smartphone kelas atas Xperia Z2 ini.

No comments:

Post a Comment