بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Path Batasi Pertemanan, Ini Penjelasan Dave Morin
Go Green

Clock Link

Monday, February 24, 2014

Path Batasi Pertemanan, Ini Penjelasan Dave Morin

Dave Morin Buka Peluang Investasi di Path

TEMPO.CO , Jakarta:Membatasi pertemanan para pengguna Path ternyata merupakan strategi bisnis Dave Morin, CEO sekaligus pendiri Path. Dalam wawancara khusus dengan Cornila Desyana, Mandy Tazkia SIddharta, dan Satwika Movementi dari Tempo, Morin mengatakan bila angka 150 dapat membantu pengguna Path untuk fokus kepada orang-orang terdekat.

"Ya, angka itu merupakan bagian dari strategi. Kami yakin bila pembatasan jumlah pertemanan, 150, bisa meningkatkan kepercayaan antar pengguna," ujar Morin dari San Francisco melalui jaringan Skype, Jumat, 21 Februari 2014.

Angka 150 tidak dipilih Morin secara asal. Melainkan hasil penelitian Profesor Robin Dunbar, dari Oxford University. Dalam risetnya, Dunbar mengatakan bila 150 merupakan jumlah hubungan pertemanan manusia yang berkualitas dan dapat dikelola dengan baik oleh otak. Meski begitu, Morin tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan angka batas pertemanan Path.

"Tahun lalu kami menambahkan fitur messaging mobile, sehingga orang dapat chatting dengan kerabat, keluarga, dan teman dekat," kata Morin. "Dengan fitur itu, Path semakin populer di Indonesia." (Baca juga :CEO Path: Pengguna di Indonesia Melebihi Amerika)

Pria 33 tahun ini membangun Path setelah menyadari tidak adanya media sosial yang mengutamakan faktor privasi. Hampir seluruh media sosial, Morin mengatakan, mendorong penggunanya untuk mempublikasikan apa yang tengah mereka lakukan ke banyak orang. Bahkan kepada orang yang tidak begitu dikenal. Morin pun membangun Path dengan filosofi, mendekatkan para penggunanya dengan orang yang mereka sayangi.(Baca: Pernah di Facebook, Alasan Dave Morin Bangun Path)

"Sejauh ini kami ingin membangun hubungan yang lebih erat antara pengguna Path dengan orang terdekatnya," kata Morin. "Bila Facebook ibarat koran, Twitter alun-alun kota, dan LinkedIn sebagai kantor virtual, maka Path adalah rumah."

No comments:

Post a Comment