بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Saat Masuk RS, Kadar Gula si Copywriter Muda Tinggi
Go Green

Clock Link

Tuesday, December 17, 2013

Saat Masuk RS, Kadar Gula si Copywriter Muda Tinggi


Jakarta, Mita Diran memang sudah pergi untuk selamanya. Namun kisah hidupnya bisa menjadi pelajaran berharga untuk orang-orang yang berkecimpung di dunia serupa dengannya. Dunia yang penuh deadline dan tekanan tinggi, sehingga diperlukan totalitas yang sepertinya tak kenal batas. Sebelum meninggal setelah bekerja lembur 30 jam, si copywriter ini masuk RS dengan kadar gula tinggi.

"Jadi waktu masuk rumah sakit itu kadar gulanya tinggi 359. Terus sudah beberapa jam turun 159. Sebenanya sesekali enggak apa-apa (minum minuman berenergi, tapi 30 jam tanpa henti dalam jangka waktu segitu lebih dari satu botol dengan keadaan drop," ujar ibunda Mita, Maya Syahrial, saat ditemui detikHealth di kediamannya, kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2013).

Maya berusaha tabah menghadapi ujian ini. Dia mengenang sang putri yang beberapa kali mengeluh pusing. Karena tinggal terpisah dari orang tua, Mita hanya mengunjungi orang tuanya saat weekend saja. Itu pun terkadang tidak dilakukannya karena alasan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Menurut Maya, kada Mita juga sering tidak mau berkata jujur padanya. Kerap Mita pulang kerja pukul 06.00 WIB dan kembali ke kantor dua jam kemudian. "Dia nggak berani bilang ke saya karena mungkin saya panikan," ucapnya.

Soal minuman berenergi yang dikonsumsinya saat lembur, menurut Maya, sejak Mita masih bekerja di Malaysia pun sudah meminumnya. Suatu kali saat pindah kerja ke Indonesia, Maya menemukan banyak botol minuman berenergi di kulkas. Takut anaknya tergantung minuman keras, Maya pun menyarankan agar Mita menyempatkan diri tidur dan bangun dengan bantuan jam weker saja. Dengan demikian, saat bekerja Mita punya cukup energi.

"Mita harus kerja, enggak boleh tidur. Kenapa? Enggak boleh karena kalau kalau Mita sulit tidur mending enggak kerja. Jadi tidur atau enggak kerja. Kalau enggak tidur harus minum itu (menyebut merek minuman berenergi). Kalau nggak, Mita nggak bisa melek," ucap Maya menirukan Mita..

Mita memang meninggal setelah sebelumnya kerja lembur puluhan jam, namun pihak keluarga tidak sekalipun berniat meminta penjelasan dari perusahaan tempat Mita bekerja. Sebab menurut sang ayah, Z Yanni Syahrial, dunia kerja priklanan memang semua seperti itu. Hal itu sangat diketahui Yanni sebab dirinya pun sudah 35 tahun berkecimpung di dunia itu. 

"Mengapa kreatif itu tidak dikasih waktu cukup, basically itu. Siapa yang salah? Itu adalah lingkaran saling nuduh itu ya kan, karena industrinya mengarah ke speed is money. Nah, saya sering ngomong di kantor coba tanya kliennya kalau mereka produknya misalnya bikin ban, satu ban itu berapa jam bikinnya. Kalau satu ban butuh waktu 30 jam tapi cuma dikasih 10 jam hasilnya apa? Bannya kempes terus kan?" kata Yanni.

Menurutnya tak hanya perusahaan periklanan di Indonesia yang seperti itu, perusahaan serupa di luar negeri juga tidak jauh beda. "Jadi wake up call harus dikaji ulang semua perusahaan. Relasi kerja, partner atau klien itu harus mengerti bahwa kerjaan ini kalau mau bagus nggak bisa dikasih waktu pendek. Nah sering sekali kalau dikasih waktu pendek ide yang keluar so so, pasti disuruh revisi," ucap Yanni.

"Perlu kasih pengertian di kedua sisi. Ujung-ujungnya kalau kita punya tim yang kurang fit memang hasil kerja bagus? Itu aja logis," imbuh Yanni.

http://health.detik..com/read/2013/12/16/215051/2443808/763/saat-masuk-rs-kadar-gula-si-copywriter-muda-tinggi

No comments:

Post a Comment