بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Harga Daging Sapi Mahal, Pedagang Nakal Campur Bakso Daging Babi
Go Green

Clock Link

Sunday, December 29, 2013

Harga Daging Sapi Mahal, Pedagang Nakal Campur Bakso Daging Babi

Harga daging sapi mahal, pedagang nakal campur bakso daging babi

MERDEKA.COM. Akhir Desember tahun lalu, warga DKI Jakarta dikejutkan dengan maraknya isu daging bakso babi yang beredar di beberapa wilayah ibu kota. Bahkan, beberapa orang terpaksa digiring polisi lantaran mencampur daging babi untuk makanan bakso.

Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso), Tri Setya Budiman tidak membantah jika ada pedagang bakso yang menggunakan daging babi dan celeng. Diakuinya, ini lantaran harga daging sapi yang terlalu tinggi. Salah satu siasat agar keuntungan pedagang tidak tergerus, mereka menggunakan daging babi dan celeng.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. Namun, Apmiso berjanji membantu agar tidak ada pedagang bakso yang menggunakan daging babi dan celeng.

"Itu bagian kesulitan di lapangan, kami bekerja sama dengan lintas departemen, yaitu badan karantina dan peternakan. Pedagang bakso itu rata-rata sudah tahu bahannya. Kita serahkan kepada penegak hukum. Kecil yang melakukan kesalahan penggunaan daging babi dan celeng, itu nol koma sekian pedagang yang jualan di Cipete," ujar Tri Setya di sela-sela festival makan bakso gratis di Senayan, Jakarta, Minggu (29/12).

Dia mengecam aksi pedagang nakal yang mencampur daging babi dalam bakso. Alasannya, kelakuan tersebut merugikan pedagang bakso lainnya. Disinggung soal jumlah pedagang nakal yang melakukan hal-hal seperti itu, dia mengaku tidak tahu persis. "Melakukan kesalahan dengan harga bahan baku yang berat, itu malah merugikan sendiri," ucapnya.

Menurutnya, lebih baik jika pedagang menggunakan daging tetelan dan daging impor untuk menyiasati harga daging sapi segar yang membumbung tinggi. Tri mengklaim selalu memberikan pendidikan pada kelompok-kelompok ikatan informal.

"Kami mempunyai kelompok-kelompok untuk ikatan informal melalui arisan," katanya.

No comments:

Post a Comment