بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 5 Kisah Breda, Si Kesatria Baja Hitam di Bintaro
Go Green

Clock Link

Saturday, December 14, 2013

5 Kisah Breda, Si Kesatria Baja Hitam di Bintaro


Peristiwa aneh terjadi di lokasi kecelakaan maut antara KRL dan mobil tangki di Bintaro. Kamen Rider RX Bio tiba-tiba muncul di tengah-tengah kerumunan warga di perlintasan Pondok Bitung, Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (10/6).

Kehadirannya tersebut sontak membuat anak-anak yang berada di sekitar lokasi gempar oleh kehadirannya. Film berseri pahlawan pembela kebenaran itu memang sangat populer

"Ada kesatria baja hitam! Ada kesatria baja hitam!" teriak sekumpulan bocah di lokasi kejadian.

Sosok di balik topeng Kesatria Baja Hitam RX Bio itu jelas bukan Kotaro Minami. Dia adalah Breda. Pria kelahiran 1989 yang tinggal di Bintaro.

Berikut cerita soal Breda, sang Kesatria Baja Hitam dari Bintaro. "Berubah!!"


1. Pekerjaan aslinya pilot

Breda sang Kesatria Baja Hitam berprofesi sebagai pilot sebuah maskapai nasional. Tentu saat terbang Breda tak menggunakan kostum Kesatria Baja Hitam. Tapi tetap saja dia mengenakan jam besar milik kamen rider.

Pria kelahiran 1989 ini memang kolektor kamen rider dan superhero asal Jepang. Koleksinya berjibun. Dia pun senang berpose dengan kostum-kostum uniknya tersebut.

Penggemar cosplay ini juga memasang videonya di Facebook saat beraksi dengan aneka kostumnya. Terutama saat sang jagoan berubah dari manusia menjadi superhero.



2. Mengaku sedang patroli
Saat kecelakaan maut KRL di Bintaro, Breda mengaku sedang terbang. Dia tak tahu ada kecelakaan kereta. Karena itu dia pun memanaskan motor belalang tempurnya seperti biasa. Breda 'patroli' ke rutenya biasa keliling.

"Saya baru saja terbang. Lantas tidur seharian dan baru bangun siang dan nggak nonton televisi atau online. Jadi saya nggak tahu kalau di tempat tersebut baru saja terjadi kecelakaan," ujar Breda.

Breda pun membantah sengaja mencari sensasi. Menurutnya memang sudah kebiasaan memanaskan motor dengan berkeliling di sekitar Bintaro. Dia juga mengaku kaget dengan kecelakaan itu.

"Niatku bukan untuk nampang atau apapun. Aku cuma mau manasin motor ke veteran, karena daerah situ memang salah satu area patroliku," tegasnya. 



3. Warga Bintaro sering lihat Breda patroli
Rupanya penampakan Kesatria Baja Hitam lengkap dengan motor belalang tempurnya ini sudah tak asing buat warga Bintaro dan sekitarnya. Mereka sudah beberapa kali melihat Breda 'patroli' mengelilingi kawasan Bintaro.

"Pertama lihat aneh. Kok ada Kesatria Baja Hitam lewat, tapi kedua kalinya sudah biasa. Saya kira sih penggemar kostum atau cosplay," kata Grace, seorang warga Bintaro saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (12/12).

Grace menambahkan biasanya si Kesatria Baja Hitam itu lewat sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

"Anak-anak yang suka teriak-teriak. Ada Kesatria Baja Hitam. Kalau saya sih senyum aja. Lucu, unik gitu," katanya.



4. Punya 4 motor belalang tempur
Kesatria Baja Hitam tak lengkap jika tak menunggang motor belalang tempur. Begitu juga Breda. Dia kerap berpatroli menggunakan kostum Kesatria Baja Hitam dan menyemplak belalang tempur. Bahkan dia punya empat motor yang dimodifikasi khusus.

"Ada empat buah belalang tempur," kata dia saat dihubungi merdeka.com.

Breda pun membuka rahasia belalang tempur yang dia pakai saat dikerubuti anak-anak di pintu perlintasan KA Pondok Betung. Ternyata, motor yang dimodifikasi sedemikian rupa itu aslinya adalah Honda GL Pro. Dia sendiri lupa motor itu produksi tahun berapa karena tuanya.



5. Diteriaki pahlawan kesiangan
Kehadiran Breda di lokasi kecelakaan kereta versus truk tangki langsung membuat heboh anak-anak. Mereka langsung mengerebuti sosok pahlawan belalang itu.

Sebagian mengajak salaman. Ada juga yang nakal berteriak ribut.

"Kesorean, telat lu. Pahlawan kesiangan lu. Kecelakaan dah kelar baru datang sekarang," celetuk mereka.

Breda sendiri mengaku tak ingin nampang atau cari sensasi dengan mendatangi lokasi kecelakaan. Dia malah baru tahu dari tukang parkir ada kecelakaan maut di lokasi biasa patroli.

"Aku muter muter saja areaku 'patroli' memang di sana karena dulu sekolahku di Tanah Kusir. Kalau lagi patroli selalu pakai kostum. Kalau pakai baju biasa kayaknya jelek. Masak pakai belalang tempur tapi baju biasa," jelas Breda.

https://www.facebook.com/breda.s.black

No comments:

Post a Comment