بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Pengamat Nilai Wajar Buruh Minta Naik Gaji
Go Green

Clock Link

Monday, November 4, 2013

Pengamat Nilai Wajar Buruh Minta Naik Gaji

Jokowi Digugat Buruh Soal Penetapan Upah

TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih menilai wajar keinginan buruh untuk menaikan upah minimum. Musababnya saat ini upah minimum di Indonesia masih tergolong kecil dibanding negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand. "Hanya sedikit diatas Vietnam," katanya ketika dihubungi Tempo 3 November 2013.

Berdasarkan data dua tahun lalu ia mengatakan upah rata-rata di Indonesia hanya sebesar 0,6 dollar per jam. Padahal kata dia negara seperti Singapura sudah mencapai 3 dollar. "Filipina diatas sedikit sekitar 1 dollar per jam," katanya. 

Kondisi ini kata dia diperkuat dengan tekanan inflasi yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Daya beli buruh turun, sehingga mereka selalu minta kenaikan gaji. Namun begitu dia mengatakan persoalan buruh tidak bisa dilihat dari satu sisi. Disisi lain ia mengakui bahwa mengenai produktifitas Indonesia masih ketinggalan dibanding negara lain. "Baik dari kuantitas dan kualitas," katanya. 

Wajar saja bila para pengusaha merasa terganggu dengan rongrongan kenaikan upah. Musababnya kata dia pengusaha Indonesia kerap dibebani banyak biaya lain seperti tingginya biaya distribusi dan banyaknya pungli. "Jadi satu-satunya biaya yang bisa ditekan ya buruh," katanya. 

Mengenai adanya ancaman pengusahan menggunakan mesin untuk mengganti buruh, ia mengaku skeptis. Hal ini lantaran tidak semua jenis kegiatan dapat diganti dengan mesin, terutama seperti industri padat karya semisal garmen. "Dikurangi mungkin bisa, tapi tetap harus ada orangnya," katanya.

Untuk mengganti mesin pun kata dia diperlukan investasi lagi. Walaupun memang pada akhirnya kata dia terjadi efisiensi biaya. "Karena hitungannya hanya depresiasi mesin saja," katanya. 

Adapun solusi paling realistis bagi pengusaha menurut di dengan melakukan relokasi. Relokasi ini kata dia dengan mencar wilayah-wilayah yang UMP-nya masih jauh lebih rendah. "Seperti dari Jawa Barat ke Jawa tengah," katanya. 

Sedangkan untuk kebijakan jangka panjang pemerintah ia minta untuk menjaga laju inflasi. Hal ini kata dia akan berdampak pada permintaan kenaikan upah pada akhirnya. "Karena percuma kalau gaji meningkat tapi inflasi meningkat. Daya beli tidak meningkat," katanya. 

No comments:

Post a Comment