بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Jokowi Bisa Dianggap Pengkhianat jika Buru-buru Nyapres
Go Green

Clock Link

Wednesday, August 28, 2013

Jokowi Bisa Dianggap Pengkhianat jika Buru-buru Nyapres


MERDEKA.COM. Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengatakan, Joko Widodo perlu sedikit bersabar dan mengikuti mekanisme internal PDI Perjuangan jika ingin maju menjadi capres 2014 mendatang. 

Sementara jika Jokowi memilih loncat partai, Sebastian menilai, langkah itu dapat membahayakan karier politiknya untuk masa yang lebih panjang.

Beliau (Jokowi) bisa dianggap berkhianat jika tak bersabar, ujar Sebastian di Jakarta, Selasa (27/8).

Menurut Sebastian, Jokowi dapat sukses melenggang menjadi Gubernur DKI Jakarta karena didukung oleh dua mesin partai pengusung, PDIP dan Gerindra. Jika Jokowi tak sabar untuk melewati tahapan-tahapan yang ada, dirinya akan dicap sebagai politisi yang haus jabatan dan tidak loyal terhadap partai.

Jokowi harus sabar dan mau lewati tahapan-tahapan jika ingin tidak terpeleset. Lain halnya jika dia maju, dia harus hitung dari segala sisi. Termasuk nyawanya sekaligus. Lain itu, Mega, PDIP, Prabowo, Gerindra akan merasa dikhianati. Itu sangat berbahaya, termasuk risiko kematian," jelas Sebastian.

Hingga hari ini, Jokowi belum bersedia melontarkan kesediaannya untuk maju sebagai capres 2014. Jokowi masih malu-malu dan menolak berkomentar terkait pilpres walaupun namanya kian melejit dalam sejumlah survei yang ada.

Sebastian menambahkan, apa yang dikatakan Jokowi kepada media bahwa dia menolak menjadi capres adalah langkah tepat. Dengan begitu, Jokowi akan menjadikan dukungan masyarakat semakin mengkristal, yang pada waktunya mungkin saja dapat dijadikan sebagai 'senjata' memenangkan Pilpres 2014.

"Itu langkah yang tepat. Mungkin bisa pencitraan juga. Jokowi sebaiknya menunggu restu dari Megawati Soekarnoputri agar jalannya semakin mulus nantinya, tutup Sebastian.

MERDEKA.COM. Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengatakan, Joko Widodo perlu sedikit bersabar dan mengikuti mekanisme internal PDI Perjuangan jika ingin maju menjadi capres 2014 mendatang. 

Sementara jika Jokowi memilih loncat partai, Sebastian menilai, langkah itu dapat membahayakan karier politiknya untuk masa yang lebih panjang.

Beliau (Jokowi) bisa dianggap berkhianat jika tak bersabar, ujar Sebastian di Jakarta, Selasa (27/8).

Menurut Sebastian, Jokowi dapat sukses melenggang menjadi Gubernur DKI Jakarta karena didukung oleh dua mesin partai pengusung, PDIP dan Gerindra. Jika Jokowi tak sabar untuk melewati tahapan-tahapan yang ada, dirinya akan dicap sebagai politisi yang haus jabatan dan tidak loyal terhadap partai.

Jokowi harus sabar dan mau lewati tahapan-tahapan jika ingin tidak terpeleset. Lain halnya jika dia maju, dia harus hitung dari segala sisi. Termasuk nyawanya sekaligus. Lain itu, Mega, PDIP, Prabowo, Gerindra akan merasa dikhianati. Itu sangat berbahaya, termasuk risiko kematian," jelas Sebastian.

Hingga hari ini, Jokowi belum bersedia melontarkan kesediaannya untuk maju sebagai capres 2014. Jokowi masih malu-malu dan menolak berkomentar terkait pilpres walaupun namanya kian melejit dalam sejumlah survei yang ada.

Sebastian menambahkan, apa yang dikatakan Jokowi kepada media bahwa dia menolak menjadi capres adalah langkah tepat. Dengan begitu, Jokowi akan menjadikan dukungan masyarakat semakin mengkristal, yang pada waktunya mungkin saja dapat dijadikan sebagai 'senjata' memenangkan Pilpres 2014.

"Itu langkah yang tepat. Mungkin bisa pencitraan juga. Jokowi sebaiknya menunggu restu dari Megawati Soekarnoputri agar jalannya semakin mulus nantinya, tutup Sebastian.

No comments:

Post a Comment