yahoo.com - Memasuki musim baru pergerakan agresif di bursa transfer dilakukan oleh Liverpool. Mereka belanja tujuh pemain dan masih terus bergerak aktif walau sudah menghabiskan 90 juta poundsterling. Pemain yang didatangkan jelas untuk memperkuat setiap lini. Namun, kepergian Luis Suarez ke Barcelona tentu mengurangi hampir separuh kekuatan The Reds.
Dampak positif dari transfer Suarez hanyalah ada 75 juta poundsterling yang masuk ke rekening Liverpool. Selebihnya, penjualan tersebut hanya membuat Brendan Rodgers pusih tujuh keliling.
Suarez memberi lebih dari sekadar 31 gol di liga Primer Inggris musim lalu. Permainannya yang mampu menarik bek lawan turut andil membuka ruang bagi rekan lain untuk mencetak gol. Kehadirannya juga memberi tambahan motivasi bagi pemain lain. Hasilnya, berada di peringkat kedua klasemen akhir dan memperoleh satu tiket lolos langsung ke babak utama Liga Champions setelah empat musim tak berpartisipasi.
Kini, tanpa kehadirannya, apakah Liverpool akan merosot? Apakah Rodgers sudah bisa menemukan penawar hilangnya Suarez dan membawa Liverpool tetap berada di jajaran elit penantang gelar juara liga?
Pembenahan di sektor depan
Dengan perginya Suarez jelas sektor depan jadi prioritas utama. Sektor ini krusial bagi tim mana pun yang ingin meraih prestasi terbaik. Oleh karenanya, sejak sebelum kepergian sang penyerang asal Uruguay itu Liverpool sudah bergerak cepat di bursa transfer. Rickie Lambert, Adam Lallana, dan Lazar Markovic didatangkan untuk menambah kreativitas dan ketajaman lini serang. Tetapi, apakah mereka akan langsung memberi dampak positif?
Lallana dan Markovic masih berkutat dengan kebugarannya sebelum bisa tampil maksimal bagi Liverpool. Sementara Lambert belum menunjukkan ketajaman selama pramusim, dia bahkan gagal mencetak gol dari titik penalti saat melakoni laga melawan AC Milan. Penyerang yang mencetak 13 gol musim lalu itu rasanya memang butuh waktu beradaptasi agar bisa mencapai performa terbaik seperti ketika berseragam Southampton.
Satu lagi penyerang yang dibeli adalah Divock Origi. Tetapi, penyerang timnas Belgia tersebut dipinjamkan kembali ke klub asalnya Lille OSC agar memperoleh menit bermain lebih banyak dan matang ketika akhirnya benar-benar bermain untuk Liverpool. Jadi, kini harapan ada di pundak penyerang lawas.
Daniel Sturridge yang musim lalu melesakkan 21 gol layak untuk jadi pentolan baru. Dia terbukti punya ketajaman yang dibutuhkan. Penampilannya saat melawan Borussia Dortmund di mana dia berhasil mencetak satu gol dan memberi satu assist bisa jadi garansi dia sosok yang tepat untuk lini depan Liverpool. Hanya saja yang jadi pertanyaan apakah penyerang The Three Lions itu bisa tampil bugar sepanjang musim mengingat dia punya riwayat kerap berkutat dengan cedera.
Sektor tengah jadi tumpuan
Ketika lini depan masih punya masalah. Maka lini tengah akan jadi tumpuan mengingat klub Merseyside ini punya stok gelandang berkualitas nan produktif. Pensiunnya Steven Gerrard dari timnas jelas akan membuat dirinya lebih bugar dan sepenuhnya bagi Liverpool.
Jordan Henderson juga akan semakin matang. Di musim baru ini dia diberi kebebasan untuk lebih sering merangsek memasuki kotak penalti. Jika musim lalu dia mencetak 4 gol, musim depan dia nampak akan lebih produktif apalagi jika menengok gol cantiknya ke gawang Manchester City dan saat maju hingga dalam kotak penalti Dortmund untuk meneruskan umpan Daniel Sturridge. Kehadiran Emre Can akan meringankan tugasnya membantu pertahanan mengingat pemain baru ini punya gaya bertahan yang mumpuni untuk melindungi pertahanan dari serangan lawan.
Dua winger, Raheem Sterling dan Phillipe Coutinho juga diproyeksikan lebih produktif lagi. Sterling yang sudah punya satu tempat di tim inti Inggris musim lalu sudah mencetak 9 gol dan 5 assist. Dia merupakan pemain Liverpool dengan pemain dengan akurasi tendangan terbaik, 67%. Sepanjang pramusim dia juga tampil memikat. Begitupula dengan Coutinho, hanya saja pemain ini perlu mengasah penyelesaian akhir. Jika dia lebih tajam, Rodgers tak perlu risau gagal mendatangkan satu penyerang berkualitas lagi.
Fokus memperkuat lini belakang
Musim lalu inilah sektor terlemah Liverpool. Secara gol, Liverpool mendekati torehan Manchester City. Sang juara mencetak 102 gol sementara Liverpool 101. Tetapi dari segi kebobolan, anak asuh Brendan Rodgers buruk. Mereka kebobolan 50 gol sementara City hanya 37 gol. Chelsea yang berada di peringkat ketiga juga punya catatan lebih baik yaitu hanya kemasukan 27 gol.
Dengan catatan seperti itu wajar jika Rodgers gencar memperkuat lini belakangnya. Dejan Lovren didatangkan. Bek tengah Kroasia ini bisa jadi sosok sentral untuk memperkuat lini belakang bersama Martin Skrtel, Mamadou Sakho, dan Daniel Agger. Kehadirannya juga bermakna ganda untuk memberi ketenangan setelah masa depan Agger di Anfield tidak menentu.
Selain bek tengah, Javier Manquillo datang dengan status pinjaman dari Atletico Madrid. Dia bisa jadi penantang Glen Johnson di sektor kanan pertahanan. Alberto Moreno juga telah merampungkan proses transfer dari Sevilla. Kehadirannya akan jadi tambahan kekuatan di sektor kiri pertahanan.
Praktis hanya posisi Simon Mignolet yang tak terusik dari kegiatan transfer musim panas ini. Kiper nomer dua timnas Belgia itu sudah tampil cukup memuaskan musim lalu sehingga tak perlu lagi ada tambahan pemain baru di bawah mistar.
Dengan kepergian Suarez dan kedatangan sejumlah pemain Liverpool diprediksi tetap akan kuat. Tapi, pemain baru tersebut belum tentu akan langsung bermain baik di hadapan Liverpudlian. Jarang pula ada peningkatan dari klub yang baru saja melepas pemain terbaiknya. Oleh karenanya, target realistis Liverpool di liga adalah tetap bertahan di posisi empat besar mengingat mereka harus membagi konsentrasi dengan Liga Champions. Jika tak konsisten, bisa jadi Liverpool akan terlempar dari empat besar.
No comments:
Post a Comment