بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Koma Setelah Minum Teh yang Tercampur dengan Pembersih
Go Green

Clock Link

Saturday, August 16, 2014

Koma Setelah Minum Teh yang Tercampur dengan Pembersih


Manfaat Konsumsi Teh Herbal Untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit

yahoo.com - Salt Lake City – Jan Harding dan suaminya baru tiba di restoran Dickey’s Barbecue Pit di South Jordan, Utah untuk menikmati istirahat makan siang bersama teman-temannya. Kemudian dia mengisi cangkirnya dengan teh manis dari dispenser yang disediakan restoran tersebut.

Nenek berusia 67 tahun itu menenggaknya, kemudian memuntahkannya lagi dan berseru kepada suaminya: “Sepertinya aku baru minum asam.”

Ternyata, menurut pihak kepolisian, teh yang diminumnya itu telah tercampur larutan pembersih yang sangat beracun, yang biasanya digunakan untuk menghilangkan lemak atau minyak dari wajan penggorengan. Teh tersebut mengandung bahan kimia tidak berbau, bahan yang biasanya digunakan untuk pembersih pipa saluran.

Empat hari kemudian, Harding berada dalam kondisi kritis p di unit luka bakar rumah sakit Salt Lake City. Dia tidak mampu berbicara dan sedang berjuang bertahan hidup.

Para penyidik dan manajer restoran itu mengatakan kepada keluarga Harding bahwa seorang pekerja mengira sebuah produk pembersih adalah gula dan mencampurkannya dalam jumlah besar ke dalam dispenser berisi es teh manis itu, ujar Guymon.

“Sangat mengerikan bahan beracun ini bisa berada di sekitar tempat untuk mempersiapkan makanan dan entah bagaimana bisa bahan kimia tersebut bisa masuk ke dalam wadah es teh,” kata Alexander Guymon, pengacara keluarga Harding. “Saya tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi.”
Polisi South Jordan masih menyelidiki bagaimana bahan kimia itu bisa berakhir di wadah es teh manis, tapi mereka menduga ini adalah peristiwa yang tidak disengage.

Para penyidik mengamati rekaman video dari dalam restoran itu dan mewawancarai para staf yang bekerja pada hari itu dan pada hari-hari menjelang insiden tersebut terjadi.

Tampaknya Harding adalah orang pertama yang meminum teh pada hari itu. Menurut keterangan polisi, Sam Walker,  pegawai restoran membuangnya setelah korban merasa mulutnya seperti terbakar, ujarnya.
John Thomson, pemilik waralaba Dickey's Barbecue South Jordan  pada Kamis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia berdoa untuk kesembuhan Jan Harding dan bekerja sama dengan para penyidik. Dia mengatakan akan menahan diri untuk tidak memberikan komentar spesifik mengenai apa yang terjadi untuk menghormati Harding. Restorannya adalah salah satu dari 400 restoran Dickey’s di seluruh negara tersebut yang pusatnya berbasis di Dallas.

Guymon mengatakan dia akan menunggu hasil penyelidikan polisi sebelum menentukan langkah hukum apa yang akan ditempuh.

Bahan kimia itu, yang juga dikenal sebagai natrium hidroksida, dijual dalam bentuk cair dan bubuk. Jenis yang dimasukkan pegawai restoran ke dalam teh tersebut adalah bubuk, kata Guymon.

Bahan kimia tersebut juga terdapat dalam produk seperti Drano, kata Tom Richmond, profesor kimia di University of Utah. “Bahan itu akan melarutkan bagian dalam tubuh Anda,” ujarnya.

Tim dokter mencoba untuk menentukan apakah bahan kimia tersebut menyebabkan robekan pada kerongkongan atau perut Hardings, kata Guymon. Wanita tersebut tinggal di kota Sandy di Salt Lake City bersama suaminya yang sudah dinikahinya selama 47 tahun, Jim Harding. Mereka memiliki tiga anak yang sudah dewasa dan enam cucu.

Jim Harding dan anak-anaknya menemani sang ibu di rumah sakit, mendoakan kesembuhannya, kata Guymon. Mereka menolak berkomentar dan menunjuk pengacaranya untuk berbicara mewakili mereka.
Belum diketahui dengan jelas apakah pegawai yang menambahkan bahan kimia berbahaya itu masih bekerja di restoran tersebut atau apakah semua pegawai restoran mendapat sanksi. Guymon belum mengetahuinya dan juru bicara perusahaan Dickey’s belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Restoran tersebut masih tetap buka sejak insiden terjadi, kata Jeff Oaks, manajer Badan Perlindungan Makanan di Departemen Kesehatan Salt Lake County. Ruangannya diperiksa pada Senin dan menemukan semua bahan kimia diberikan label dengan tepat dan dipisahkan dari semua makanan.
Departemen Kesehatan sedang menunggu hasil penyelidikan kriminal tersebut untuk menentukan apakah mereka harus mengeluarkan keputusan bentuk pelanggaran. Tapi tidak ada kemungkinan untuk menjatuhkan denda atau menutup operasinya, ujar Oaks. Departemen berfokus pada pendidikan dan pencegahan sebagai langkah hukumannya, ujarnya. 

Para pejabat kesehatan tidak pernah melihat hal seperti ini terjadi di Salt Lake County.
Oaks mengatakan para pelanggan restoran tidak perlu khawatir, “Saya yakin peristiwa ini tidak akan terjadi lagi.”(dh/ik)

No comments:

Post a Comment