بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Acara Bagi-bagi Es Krim Walls Merusak Taman Bungkul, Risma Marah
Go Green

Clock Link

Sunday, May 11, 2014

Acara Bagi-bagi Es Krim Walls Merusak Taman Bungkul, Risma Marah

Acara bagi-bagi es krim Walls rusak taman, Risma 'murka'

MERDEKA.COM. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini murka mengetahui taman kota rusak akibat acara bagi-bagi es krim Wall's yang diselenggarakan PT Unilever Indonesia. Risma langsung menginstruksikan Bagian Hukum Pemkot Surabaya menggugat panitia acara secara pidana dan perdata.

"Iya, ibu marah besar karena penyelenggara tidak memperhatikan risiko acara bagi-bagi sesuatu di hari kartini. Bu Wali marah, meminta pemkot bagian hukum akan menggugat penyelenggara, secara pidana dan perdata, sekaligus ganti rugi," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser, Minggu (11/5).

Acara bagi-bagi es krim ini diselenggarakan pagi tadi, tepat saat ada acara care free day. Konsentrasi massa sedang banyak. Acara bagi-bagi es krim itu langsung membetot perhatian warga yang datang, sementara penyelenggara tidak berkoordinasi dengan pemkot.

"Taman sekitar Taman Bungkul rusak, sepanjang pulau jalan mulai, sebelum CFC sudah ada yang rusak, sampai perempatan Al-Falah, rusak semuanya. Yang ikut katanya ada ratusan ribu orang," tutur Fikser.

Pagi itu, Risma kebetulan ada agenda dengan warga Surabaya. Dia hendak langsung ke lokasi, tapi terjebak macet. Acara bagi-bagi es krim juga menyebabkan kemacetan jalan. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, Risma langsung memarahi panitia acara.

"Yang beliau sampaikan, pertama, 'taman ini dibangun dengan dana APBD, itu uang rakyat. Taman ini dibangun dalam waktu yang cukup lama.' Beliau sampaikan, 'bukan hanya uang, tapi juga keringat orang-orang yang telah melakukan sesuatu, ini hilang semua. Tapi anda tidak menghiraukan itu.' Seperti itu ibu marahnya," kata Fikser.

Surabaya tidak memiliki sumber daya alam yang baik, kata Fikser menirukan Risma, tapi dengan keindahan taman kota ini orang mau datang ke Surabaya. Oleh sebab itu, Fikser melanjutkan, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu meminta pertanggungjawaban panitia.

"Sepertinya ada rasa tanggung jawab. Tapi kita (pemkot) tetap akan terus mendesak, sebab (taman) itu bagian dari fasum yang rusak. Sebab dia (penyelenggara) juga tidak melakukan perizinan acara, padahal dihadiri ratusan ribu orang," terang Fikser menegaskan.

---

Begini Marah Besar Risma di Taman Bungkul

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah besar setelah menyaksikan tanaman di Taman Bungkul rusak, Ahad, 11 Mei 2014. Dengan wajah penuh amarah, Risma mendatangi panitia penyelenggara acara bagi-bagi es krim Walls yang digelar sejak pukul 06.00.

"Astagfirullah, rusak parah. Tahu enggak puluhan tahun kami bikin itu? Itu semua uang rakyat," kata dia, Sabtu, 11 Mei 2014. (Baca:Tanaman Sepanjang Darmo Rusak, Risma Marah Besar)

Setelah memarahi panitia, Risma yang mengenakan baju batik berwarna biru-putih langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan. Melalui handy talkie, dia meminta Dinas Pertamanan memperbaiki kerusakan taman itu dan menggantinya dengan tanaman baru.

Wali Kota terbaik ini juga ikut turun merapikan tanaman yang rusak. Dia memunguti tanaman itu. Bahkan, dia juga menyempatkan untuk menyiram tanaman pengganti dengan mobil penyemprot air.

Acara bagi-bagi es krim gratis ini merupakan bagian dari kegiatan yang digelar di sejumlah kota besar di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk membukukan rekor bagi-bagi es krim. Acara ini mendapat antusiasme yang besar dari masyarakat.

Antrean yang sebelumnya berjalan tertib tiba-tiba diwarnai saling desak-desakan. Warga saling berebut, takut tidak kebagian. Akibatnya, tanaman yang berada di Taman Bungkul rusak terinjak-injak. (Baca: Taman Bungkul Rusak, Risma Akan Gugat Walls)

No comments:

Post a Comment