بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Sebut Soeharto Bapaknya Monyet, Jojon Beurusan dengan Orde Baru
Go Green

Clock Link

Friday, March 7, 2014

Sebut Soeharto Bapaknya Monyet, Jojon Beurusan dengan Orde Baru


MERDEKA.COM. Penampilannya di atas panggung sudah menjadi ciri khas. Kumis tipis di tengah seperti Charlie Chaplin dan celana bretel menggantung di perut seolah menjadi identitas tersendiri bagi Djuhri Masdjan alias Jojon. 

Namun pelawak yang selalu bertingkah bak orang bodoh di atas panggung ini telah meninggal dunia di RS Premier Jatinegara pada pukul 6.04 WIB tadi. Jojon meninggal di umur 66 tahun karena asma.

Jojon memang pintar dalam mengocok perut. Lawakannya yang khas dengan bertingkah bak orang bloon selalu membuat penonton terpingkal-pingkal. Namun ternyata Jojon pernah digosipkan dipenjara gara-gara lawakannya.

Dalam sebuah pentas, Jojon memberikan tebak-tebakan. "Kalau di uang Rp 500 itu gambar monyet, kalau di Rp 50 ribu itu bapaknya monyet," ujar Jojon.

Konon gara-gara lawakannya itu, Jojon pernah dipersoalkan rezim Orde Baru. Lawakan tersebut dinilai menghina Presiden Soeharto yang saat itu masih berkuasa. 

Perihal lawakan itu, sejawat Jojon yang juga komedian Deddy Gumilar alias Miing membenarkannya.

"Saya tahu joke Jojon soal uang Rp 500 dan Rp 50 ribu itu, tapi saya tidak pernah dengar Jojon berurusan dengan hukum terkait hal itu," ujar Miing di rumah duka Jojon di Jalan Puri Pangeran No 3 Imperial Golf Estate, Sentul City, Bogor.

Di mata Miing, Jojon adalah komedian yang baik hati. Jojon juga dikenal sebagai komedian dengan profesinya.

"Almarhum juga tidak pernah merasa senioritas kepada komedian-komedian baru. Almarhum orang baik," imbuh Miing.

No comments:

Post a Comment