بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Polisi Tembak Mati Wanita Penerobos Gedung Putih
Go Green

Clock Link

Friday, October 4, 2013

Polisi Tembak Mati Wanita Penerobos Gedung Putih


TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menembak mati seorang perempuan yang mencoba menerobos Gedung Kongres di dekat Gedung Putih menggunakan mobilnya. Perisitwa ini terjadi pada pukul 2 siang waktu setempat atau 4 pagi waktu Jakarta. Kejadian bermula saat wanita yang diketahui bernama Miriam Carey, 34 tahun mencoba melewati pos pemeriksaan masuk Gedung Putih di Jalan 15th Street dan East Street. Perempuan yang merupakan ahli kesehatan gigi ini diketahui memiliki riwayat pernah memiliki gangguan jiwa. 

Seperti dikutip dari NBC, kejadian ini membuat kompleks tempat tinggal dan kantor Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama ditutup karena sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas keamanan dengan Miriam yang berhasil masuk. Rekaman video kamera keamanan memperlihatkan, mobil Infiniti hitam yang dikendarai Miriam tiba-tiba mengebut saat diperiksa di pos keamanan. Sesaat kemudian berondongan peluru ditembakan ke mobil itu.


Seorang anggota Secret Service atau pasukan pengamanan presiden di Gedung Putih dilaporkan terluka akibat ditabrak mobil yang dikemudikan Miriam. Petugas keamanan, usai berhasil melumpuhkan Miriam menyatakan dia tidak membawa senjata api. "Tapi perempuan ini menggunakan mobilnya sebagai senjata.” Diketahui kemudian saat kejadian ini Miriam tengah bersama anaknya yang baru berusia 1 tahun. "Namun sang anak tidak terluka,” ujar sumber NBC.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Gedung Putih, Kim Dine menyatakan kejadian ini tidak berhubungan dengan aksi terorisme. "Ini merupakan insiden yang tidak berhubungan dengan kelompok teroris,” ujarnya usai memeriksa kondominium milik Miriam di Stamford, Washington. Dilaporkan, Presiden Obama telah mendapatkan penjelasan mengenai kejadian ini. "Kejadian ini merupakan kejutan di tengah berhentinya (shutdown) pemerintahan Amerika Serikat,” ujar sumber NBC mengutip Obama.

No comments:

Post a Comment