بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Terkena Kanker, Mantan Striker Persib Ini Kini Lumpuh dan Tak Bisa Melihat
Go Green

Clock Link

Thursday, September 12, 2013

Terkena Kanker, Mantan Striker Persib Ini Kini Lumpuh dan Tak Bisa Melihat


TRIBUNNEWS.COM – Mantan striker Persib Bandung musim 2002-2004, Suladi terbaring lemas di tempat tidur di kediamannya Kampung Sindangsari, RT 2/4, Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Satu bulan terakhir kondisinya semakin memburuk karena mengalami lumpuh. Sudah sembilan bulan ia menderita kanker ganas stadium empat.

Selain menderita kanker ganas, kedua matanya pun sudah tidak bisa melihat. Pendengarannya juga sudah berkurang. Untuk melakukan aktivitas sehari-hari, ia harus dibantu istri dan anggota keluarganya.

"Dua bulan ke belakang bapak sudah tidak bisa melihat. Untuk makan atau minum saja harus dibantu. Kondisinya juga semakin memburuk. Sekarang hanya bisa tertidur saja di tempat tidur," ujar Leni Irianty (37), istri Suladi kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di rumahnya, Selasa (3/9/2013).

Penyakit yang diderita suaminya, kata Leni, diawali dari sakit kepala pada bulan Desember lalu. Suaminya merasa ada benjolan di matanya. Saat diperiksa ke Rumah Sakit Cicendo, tidak ada masalah di matanya. Dokter pun merujuk untuk diperiksa ke Rumah Sakit Immanuel di bagian saraf.

"Di bagian saraf juga tidak ditemukan ada masalah. Terus dirujuk lagi ke THT. Lalu terdeteksi ada benjolan di kepala. Katanya suami saya sudah terkena tumor nasopari. Setelah itu langsung dibiopsi sebanyak dua kali. Pas kedua kali dibiopsi malah jadi tumor ganas," katanya.

Dokter menyarankan untuk dilakukan kemoterapi. Namun Suladi menolak kemoterapi. Jika dioperasi kemungkinan berhasil hanya 20 persen. Risikonya juga sangat besar jika di operasi. Pada awal April tumor yang dideritanya berkembang menjadi kanker ganas. Suladi pun kini hanya dirawat di rumah.

"Pas sudah kena kanker bapak baru mau dikemoterapi. Tapi kan sudah telat. Jadi sekarang pasrah saja dengan keadaannya. Dokter bilang sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Paling sekarang keluarga mencoba pengobatan alternatif," ujar Leny.

Usai pensiun bermain bola, Suladi bekerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cimahi. Setelah menderita kanker ia pindah ke PDAM Ciwidey. Namun ia tidak sempat bekerja karena penyakitnya bertambah parah. Pria berusia 42 tahun itu masih mempunyai keinginan tinggi di dunia sepak bola. Namun penyakit yang dideritanya menjadi kendala.

Saat masih bermain, Suladi dikenal sebagai penyerang yang tajam. Banyak gol-gol maut yang berhasil dilesakkan ke gawang lawan. Sepanjang dua musim berkarier di Persib, Marek Janota dan Juan Paez sempat menjadi pelatihnya.

"Sudah banyak sih rekan bapak yang datang menjenguk. Seperti Imran 'Korea' Usman, Aji Nurpijal dan perwakilan pengurus Persib. Alhamdulilah sudah ada perhatian. Bobotoh juga sudah datang menjenguk," katanya.

Leni yang bekerja sebagai guru honorer di salah satu SD Negeri di Pasirjambu kini hanya menunggu keajaiban untuk suaminya. Rumah Sakit juga sudah tidak sanggup untuk mengobati suaminya.

Saat Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) berkunjung ke kediamannya, Suladi tengah dirawat oleh adik iparnya. Ia sangat berterima kasih atas segala bentuk perhatian yang diberikan. Ia juga meminta maaf kepada semua rekan jika dirinya pernah berbuat kesalahan. "Nyuhunkeun hapunten (saya minta maaf)," ujar Suladi dengan terbata-bata.

Sebelum merumput di Persib Bandung, Suladi yang mampu membobol gawang Persipura pada Liga Indonesia itu, pernah pula membela Persikab. Sejak tahun 1990-an hingga awal tahun 2000 Suladi bermain di Persikab. Suladi dikaruniai dua orang putra. Anak pertamanya Tiwi bersekolah di SMAN Ciwidey, sedangkan Bagas putra bungsunya duduk di kelas lima SD.

No comments:

Post a Comment