بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Barang Tiruan yang Mirip Asli
Go Green

Clock Link

Tuesday, September 17, 2013

Barang Tiruan yang Mirip Asli


Barang-barang palsu yang disita pemerintah Amerika Serikat dari sebuah pengiriman asal China ditunjukkan di National Intellectual Property Rights Coordination Centre di Virginia utara, AS. Sebuah laporan terbaru dari PBB mengungkapkan penemuan mengejutkan yang menyatakan bahwa 75 persen semua produk palsu yang disita di seluruh dunia dari 2008 sampai 2010 kebanyakan berasal dari China. Mari kita lihat industri yang mendapat dua persen dalam perdagangan dunia tersebut, berdasarkan Organisasi Bea Cukai Dunia.


Petugas polisi memeriksa botol-botol wine palsu yang disita sebelum mengancurkannya di Xi’an, provinsi Shaanxi, China.



Sebuah foto menunjukkan sebuah iPhone 3GS asli (kiri) bersama sebuah model palsu, di Beijing.



Tas tangan Louis Vuitton palsu dibeli dan dikirim dari sebuah situs online yang berbasis di China dipanjang di luar sebuah toko Louis Vuitton di Chevy Chase, Maryland, AS.



Rokok-rokok yang disita terlihat sebelum dihancurkan saat kampanye melawan produk tembakau palsu di Changzhi, provinsi Shanxi, China.



Charles Gaudfroy, manjer restoran Prancis, menunjukkan botol Romanee-Conti palsu yang ditemukan di sebuah toko wine di China bagian selatan. Toko minuman beralkohol, restoran, dan pusat perbelanjaan di China, negara dengan konsumen wine terbesar kelima di dunia, melancarkan pemberantasan wine palsu.



Botol-botol wine palsu yang disita dihancurkan oleh polisi di Nanning, Guangxi Zhuang, China



Pekerja China menghancurkan baterai-baterai palsu di Panyu, China selatan.



Tas tangan desainer palsu dipajang di dalam sebuah toko di Baiyun World Leather Market di kota Guangzhou, China selatan.



Konsumen dan pegawai terlihat di toko APEL palsu di Kunming, provinsi Yunnan, China.



Dokumentasi Louis Vuitton termasuk dalam pengiriman pembelian tas imitasi dari situs online asal China dalam pengiriman yang akan dikirimkan ke sebuah kantor di Washington, AS. 



Pria-pria di China mencoba membedakan perbedaan kemasan rokok yang asli dengan yang palsu di acara Consumer Rights Protection Day di Guangzhou.



Polisi memeriksa obatan-obatan palsu yang disita setelah mereka menangkap sebuah kelompok pemalsu di Xuchang, provinsi Henan, China.



Petugas keamanan China bersiap-siap menghancurkan salinan DVD bajakan serial televisi AS ‘CSI: Crime Scene Investigation’ dalam sebuah upacara di Beijing.



Seorang penjual sedang menyusun perangkat lunak Microsoft bajakan di sebuah toko di Beijing



Perancang kaca mata asal Prancis Alain Mikli menunjukkan kaca matanya (atas), yang dijual seharga 250 pound (sekitar Rp4,08 juta), dan sebuah tiruan yang berharga 10 pound (sekitar Rp163.327), di sebuah konferensi pers mengenai anti-pemalsuan di Hong Kong.



Seorang petugas berbicara di samping tongkat golf palsu di gedung Beijing Administration for Industry and Commerce.



Seorang pembeli berjalan melewati jam tangan palsu murahan yang dipajang di sebuah area perbelanjaan di Shanghai.



Pegawai perusahaan sistem sanitasi Jerman, Hans Grohe AG, menggunakan buldoser untuk menghancurkan peralatan saluran air dan kamar mandi palsu buatan China.



Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS Boris Sapozhnikov memajang sebuah botol obat palsu yang disita di bandara John F. Kennedy di New York.



Seorang penjual DVD bajakan menunggu pembeli di sebuah lapak ilegal di Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong di China selatan.



Seorang inspektor memeriksa oli mesin bajakan yang disita di Guangzhou, provinsi Guangdong. 



Petugas hukum perdagangan memeriksa botol-botol wiski palsu yang disita sebelum menumpahkan isinya ke selokan saat kampanye besar-besaran pemusnahan produk-produk palsu di Wuhan, provinsi Hubei.



Seorang tentara memeriksa pelat kendaraan militer palsu yang disita di Luoyang, provinsi Henan.



Seorang pembeli memeriksa harga sebuah rak yang digunakan untuk menaruh CD di 11 Furniture Store di Kunming, provinsi Yunnan di China barat daya. Toko tersebut, yang mirip dengan toko mebel Ikea asal Swedia, adalah salah satu dari sejumlah bisnis di China yang meniru penampilan, suasana, dan pelayanan konsep perdagangan negara Barat yang sukses.



Perancang mode Yang Lifei membetulkan tiruan gaun pengantin Catherine, Duchess of Cambridge, di studionya di Suzhou, provinsi Jiangsu. Setelah gaun tersebut selesai, bisnis gaun pengantinnya menerima lebih dari setengah lusin pesanan di tempat asalnya dan di wilayah lain di China, serta Paris, dengan harga berkisar 300 pound (sekitar Rp4,8 juta) di China dan 850 pound (Sekitar Rp13,8 juta) di Prancis. Gaun pengantin yang asli dirancang oleh Sarah Burton dari Alexander McQueen, mengakhiri spakulasi selama berbulan-bulan di dunia mode menegnai siapa yang akan membuat salah satu pakaian yang paling ramai dibicarakan dalam dekade ini.



Petugas polisi melihat sebuah buldoser mengancurkan DVD porno dan publikasi bajakan yang disita di Xi’an, provinsi Shaanxi.



Seorang polisi lokal menyodok DVD bajakan sebelum mengancurkannya dalam sebuah kampanye di Shenyang, provinsi Liaoning.



Para penjaga toko menyusun sepatu-sepatu palsu merek luar negeri sambil menunggu konsumen di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing.



Para petugas melemparkan produk-produk palsu sebelum menghancurkannya dalam sebuah kampanye di Yining, China barat laut.



Seorang penjual menggenggam tiga dompet Louis Vuitton palsu sambil menunggu pembeli di Xiangyang Market yang terkenal di Shanghai. Harganya Rp 15 ribu. 


No comments:

Post a Comment