بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Prurigo, Penyakit yang Membuat Bentol Berbekas Kehitaman
Go Green

Clock Link

Saturday, July 13, 2013

Prurigo, Penyakit yang Membuat Bentol Berbekas Kehitaman


Tanya:
Sejak sekitar 6 bulan lalu, kalau badan saya digigit nyamuk, hasilnya akan jadi bintil-bintil besar sangat gatal dan sangat lama hilangnya. Sudah 2 kali saya sampaikan ke dokter spesialis kulit yang berbeda, saya dapat obat telan dan krim oles yang sama, tapi setiap saya digigit nyamuk, bintil-bintil besar dan sangat gatal itu tetap muncul dan meninggalkan bercak hitam-hitam banyak sekali.

Pertanyaan saya : disebabkan apa sekarang kulit saya sekarang menjadi sangat sensitif terhadap gigitan nyamuk padahal sebelumnya tidak?
Pur, 45 tahun

Jawab:

Dear Pur,Kemungkinan besar Anda menderita prurigo atau yang sering disebut oleh masyarakat awam sebagai penyakit darah manis. Prurigo merupakan penyakit kulit yang hingga kini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor risiko seperti genetik (salah satu atau kedua orang tua juga mengalami hal yang sama) diketahui berpengaruh dalam tingkat kejadian prurigo.

Penyakit ini tidak berbahaya, tapi membuat penderitanya merasa risih dan tidak percaya diri karena pada kulitnya timbul bentol-bentol kehitaman dan menebal, terutama di daerah anggota badan. Penderita prurigo juga sering mengalami gatal-gatal tanpa sebab.

Prurigo sering terjadi pada masa anak-anak dan berkurang saat dewasa. Jika prurigo muncul saat dewasa, banyak ahli yang berpendapat ini ada kaitannya dengan autoimun tubuh dan meningginya sel darah putih jenis eosinofil.

Pada penanganannya, prurigo merupakan salah satu penyakit kulit yang sulit diobati. Kombinasi kortikosteroid oles dan minum, serta vitamin dan sunblock merupakan langkah pengobatan yang hasilnya bervariasi pada tiap orang. 

Pada penderita prurigo, hal yang paling penting dijaga adalah kelembapan kulit, sehingga sangat disarankan untuk rehidrasi dengan baik dan menggunakan pelembap yang cocok untuk kulit Anda.

dr. Yunisa Astiarani

No comments:

Post a Comment