KAPANLAGI.COM - Kiprah Tata Dado di dunia hiburan cukup terang. Apalagi saat dia membintangi LENONG RUMPI pada 90-an bersama Harry DeFretes dan Debby Sahertian .
Nama Tata kian meroket ketika pria bernama asli Safei Valivan Dado itu mendirikan grup Silver Boys. Grup ini mempunyai gaya khas yaitu berupa tarian dan nyanyian dengan mengenakan pakaian yang mirip dengan pemain broadway.
Tak hanya itu, lawakan Tata Dado dan grupnya selalu berhasil menghibur setiap orang yang melihat aksi mereka.
Namun lantaran sering mengenakan pakaian layaknya seorang perempuan menimbulkan banyak persepsi jika Tata Dado adalah seorang transgender.
Namun keraguan tersebut sirna, setelah Tata mengaku bahwa dirinya adalah seorang laki-laki. Tokoh banci yang kerap ia perankan hanyalah untuk hiburan saja.
“Orang dikatakan waria jika sehari-hari dia pakai pakaian perempuan dan merasakan dirinya seperti perempuan. Tapi saya lebih nyaman kalau pakai pakaian pria. Terserah orang menilai saya apa. Ada yang bilang saya waria, gay dan macam-macam lagi,” ujar almarhum Tata Dadoketika menjadi bintang tamu di acara Kick Andy episode Seni Melawan Kodrat.
Pengakuan Tata ini lalu dibenarkan oleh sahabatnya, Dorce Gamalama. Menurut Dorce, Tata adalah sosok laki-laki sejati.
”Saya melihat dia bukan (hanya) komedian. Tapi saya melihat dia sebagai laki-laki yang berdandan sebagai perempuan. Dia itu kebetulan junior saya waktu kami sama-sama di Fantastic Dolls, tapi dia hanya kalau show saja berdandan perempuan. Setelah itu dia kembali lagi ke wujud laki-laki,” tutur Dorce.
Walaupun Tata tak pernah terlihat menggandeng seorang wanita atau bahkan menikah, ternyata komedian ini mempunyai alasan tersendiri.
“Saya akan menjalani dengan apa adanya. Dulu sewaktu di SMA saya pernah punya pacar. Tapi sekarang saya mau asyik dulu dengan karir seperti ini, tak terpikir menikah. Yang penting punya penghasilan dan bisa bantu orangtua,” ucap almarhum Tata yang juga jebolan SMA 45 Kelapa Gading angkatan 83 itu.
Pernyataan Tata tersebut dibenarkan oleh Debby Sahertian . “Dia ( Tata ) paling menonjol dalam mengatur keuangannya dengan baik. Selama dia berkarir bisa dilihat hasilnya kalau kita berkunjung ke rumahnya. Bagaimana dia menata rumahnya. Ya kelihatan lah hasil kerja keras dia selama ini,” jelas Debby .
Namun sayang, Tata tidak dapat menikmati lagi hasil jerih payahnya itu. Hal ini dikarenakan sejak tiga tahun yang lalu penyakit darah tinggi dan diabetes terus menggerogoti tubuhnya. Hingga akhirnya Tata Dado menutup usia pada Senin (18/3).
Selamat jalan Tata Dado. Karya dan senyuman mu akan selalu terkenang di hati masyarakat Indonesia.
No comments:
Post a Comment