بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Keluarga Bupati Garut Duga Ada Permainan Politik di Balik Isu Nikah Kilatnya
Go Green

Clock Link

Monday, December 3, 2012

Keluarga Bupati Garut Duga Ada Permainan Politik di Balik Isu Nikah Kilatnya

TRIBUNNEWS.COM


GARUT - Bupati Garut Aceng HM Fikri akhir-akhir ini menjadi pembicaraan publik dan isu utama di beberapa media massa, terkait kabar perceraiannya dengan Fanny Octora.

Wanita berusia 18 tahun dinikahi Aceng secara siri pada Juli 2012. Pernikahan Aceng dengan Fani hanya berumur empat hari. Kembali munculnya berita pernikahan dan perceraian Aceng dengan Fanny, membuat terkejut keluarga dan orangtua orang nomor satu di Garut.

Ayah Aceng, KH Holil Munawan mengaku sangat terkejut mendengar kabar tentang Aceng yang disebutkan telah melecehkan Fanny.

"Saya sangat tidak percaya putra saya telah melakukan itu. Ini kemungkinan ada yang memanfaatkan. Semenjak Aceng dilahirkan, kami didik dengan bekal agama yang sangat kuat, hingga menikah dengan istri pertamanya, kami tidak pernah mendengar atau melihat langsung bahwa Aceng pernah melakukan pelecehan, merendahkan ataupun menghina wanita," ujar Holil di Garut, Minggu (2/12/2012).

Holil mengaku menyaksikan pernikahan siri putranya dengan Fanny, meski bukan sebagai saksi.

"Menurut keterangan anak saya dan keluarga Fanny, mereka tidak keberatan melangsungkan pernikahan siri. Fanny pun setuju, kalau terkait nominal uang, saya tidak bisa berkomentar," tutur Holil.

Hj Aat Atmilalli, ibunda Aceng menuturkan, sejak awal ia tidak menyetujui pernikahan putranya dengan Fanny.

"Pernikahan itu tidak berkenan di hati saya," ucap Aat.

Istri pertama Aceng, Nurohimah, mengaku kecewa oleh isu tentang suaminya yang beredar di beberapa media massa. Nurohimah mengaku sangat kecewa ketika Aceng disebutkan melakukan pelecehan terhadap perempuan, termasuk kepada dirinya.

Nurohimah menyatakan, perkembangan isu pernikahan siri dan perceraian suaminya dengan Fanny, sudah berbelok menjadi pembodohan dan pembohongan publik.

Sejak isu pernikahan kilat suaminya mencuat, Nurohimah dan anak-anaknya sangat tertekan. Mereka bahkan harus menyamar jika ingin ke luar rumah. Nurohimah juga merasa ada orang-orang misterius yang setiap hari mengawasi rumahnya.

"Saya kecewa ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi ini. Padahal, ini kan masalah pribadi atau keluarga. Kenapa harus menjadi konsumsi publik. Saya sudah banyak melihat gambar-gambar dan tulisan yang tidak etis untuk dibaca. Apalagi, sekarang era digital, yang apapun serba mudah untuk diakses oleh siapa pun," papar Nurohimah sambil mengatakan masyarakat diharapkan menanggapi masalah ini dengan arif, bijaksana, dan berimbang.

Sementara, Aceng mengatakan, sebagai pimpinan masyarakat Garut, dirinya tetap harus konsisten dengan tugas dan kewajiban dalam melayani dan mengayomi masyarakat. Isu pernikahan kilatnya selalu dia kesampingkan, setiap melakukan aktivitas sebagai bupati.

"Tapi, saya menolak kabar bahwa saya telah melakukan pelecehan, penghinaan, apalagi meneror Fanny Octora. Kami berkenalan secara baik-baik, menikah secara baik-baik, dan berpisah juga demikian. Bahkan, setelah menikah dan saya berangkat umrah, Fanni mendoakan saya melalui SMS, dan mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan," ungkap Aceng. (*)

No comments:

Post a Comment