TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, mengatakan bahwa gempa tremor Gunung Raung di Jawa Timur rata-rata dengan amplitudo 13 milimeter per hari. "Gempanya turun pelan tapi pasti," katanya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 13 November 2012.
Menurut Surono, sebelumnya, gempa tremor Gunung Raung mencapai amplitudo lebih dari 30 milimeter. Meski aktivitasnya turun drastis, gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu masih mengeluarkan material pijar atau yang disebut letusan strombolian.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status Gunung Raung masih tetap siaga. Kawasan dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung harus disterilkan dari aktivitas manusia.
Surono menjelaskan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mempertahankan status siaga karena khawatir aktivitasnya akan meningkat kembali. "Kalau sudah stabil, statusnya diturunkan," ujarnya.
Status siaga pada gunung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu ditetapkan pada 22 Oktober 2012. Berdasarkan pantauan satelit Amerika Serikat, Gunung Raung sudah meletus sejak 19 Oktober 2012. Namun, skala letusannya kecil.
Ada 16 desa di Kabupaten Banyuwangi yang terancam bahaya apabila Gunung Raung meletus besar.
No comments:
Post a Comment