Wartawan cantik asal Jepang tewas ketika meliput berita di Suriah

sumber: http://news.detik..com/read/2012/08/21/113801/1995650/934/wartawan-jepang-tewas-di-suriah?881101934

Yamamoto

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan salah satu wartawan asal negara itu tewas saat tengah melakukan peliputan di Aleppo, Suriah.

Wartawan bernama Mika Yamamoto merupakan wartawan perang yang bertugas pada kantor berita Japan Press yang berpusat di Tokyo.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan dia bertugas dengan rekannya dalam kegiatan peliputan di tempat tersebut.

Rekannya itu pula yang kemudian membantu proses identifikasi jenazahnya.

Sejauh ini belum jelas kapan persisnya wartawan perempuan berusia 45 tahun itu tewas namun laporan yang menyebutkan adanya wartawan asal Asia yang terluka pertama kali muncul pada hari Senin (20/08).

Pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, Masaru Sato kepada kantor berita AP mengatakan jenazah Yamamoto saat ini telah diterbangkan ke Turki.

Sementara kantor berita Kyodo mengatakan Yamamoto adalah wartawan veteran yang telah memenangkan banyak penghargaan jurnalistik.

Wartawan berpengalaman

Hingga saat ini Japan Press, kantor berita yang memproduksi acara televisi dan dokumenter tempat Yamamoto bekerja belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait tewasnya wartawan mereka.

Menurut situs Japan Press, Yamamoto merupakan wartawan perang yang punya pengalaman dalam meliput sejumlah peritiwa perang dan konflik seperti di Afghanistan dan Irak.

Tewasnya Yamamoto menambah jumlah wartawan yang tewas saat meliput konflik di Suriah yang pecah sejak Maret tahun lalu.

Sebelum Yamamoto tercatat ada Wartawan Sunday Times, Marie Colvin dan seorang Fotografer bernama Remi Ochlik yang tewas saat meliput di kota Homs pada Februari lalu.

Selain itu tercatat pula wartawan televisi Prancis bernama Gilles Jacquier yang tewas saat mengikuti acara perjalanan bersama rombongan pemerintah Suriah ke kota Homs.

PBB mengatakan hingga saat ini konflik di Suriah telah menyebabkan 18.000 ribu orang tewas sementara 170.000 orang pergi mengungsi meninggalkan negara itu dan 2,5 juta orang lainnya dilaporkan membutuhkan bantuan kemanusiaan.