بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Musibah Membawa Hikmah di Bulan Kemenangan
Go Green

Clock Link

Saturday, August 25, 2012

Musibah Membawa Hikmah di Bulan Kemenangan




Ramadhan kali ini mungkin bagi para agan semua merupakan ramadhan yang menyenangkan  karena bisa berkumpul bersama keluarga dan bisa berbuka puasa bareng sama keluarga . Demikian juga saya, banyak hal yang saya alami dalam ramadhan kali ini.

Semoga cerita yang akan saya bagikan ini bisa bermanfaat  dan semoga bisa menjadi renungan bagi kita yang masih mempunyai orang tua  yang masih hidup.

Berawal pada tanggal 19 juli tepatnya hari kamis. Pada hari tersebut saya sangat bahagia karena saya mau pulang kerumah untuk bertemu dengan keluarga. Udah kangen rasanya ingin  adik saya yang masih kecil. Saya adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi di salah satu institut swasta di semarang dan mau saat itu saya mau pulang  ke rumah menjenguk keluarga di daerah batang jawa tengah, maklum dah lama kagak pulang. Tapi saat dalam perjalanan pulang saya mendapat kabar yang sangat mengejutkan . Ibu saya mendapatkan kecelakaan ketika mengendarai motor dan keadaanya cukup parah. Patah tulang di bagian tulang belikat sebelah kanan sehingga harus mendapatkan perawatan yang serius. Tetapi anehnya motor yang di kendarai justru ga rusak sama sekali.

motor: 


Karena suatu pertimbangan (ibu saya takut di operasi  ), maka ibu saya di bawa ke tabib dan bukan ke rumah sakit. Karena ibu saya ingin langsung pulang maka akhirnya kami terpaksa membawa pulang dan cukup dengan rawat jalan saja.

Di rumah ibu saya hanya bisa terbaring lemah dan saya yang merawat nya. Tugas rumahpun otomatis saya yang mengggantikanya. Dari mencuci, memasak dan hal lain yang biasanya di lakukan oleh ibu. Keadaan ibu saya yang tidak bisa bangun membuat harus buang air besar dan aktivitas lain di tempat tidur. Hal ini memyebabkan saya sadar bahwa selama ini saya sudah banyak berhutang budi dengan ibu saya yang telah merawat saya sejak kecil, sejak masih berada dalam kandungan.

 masih dalam kandungan: 


Sejak dulu saat saya di jaga dan di rawat sampai sebesar ini dan saya lum bisa memberikan suatu apapun yang bisa untuk membalas semua yang di berikan ibu kepada saya  .

Hal yang bisa saya ambil hikmahnya dari kejadian ini adalah hamba bisa mengabdikan diri hamba kepada orang tua. Saya bisa berkumpul dengan keluarga satu bulan penuh dan berbuka puasa dengan masakan yang ga karuan karena saya ga pinter memasak .

hasil masakan saya: 


Walaupun skripsi saya yang tertunda karena saya ga bisa bimbingan selama ibu saya belum sembuh. Tapi saya merasakan hikmah ramadhan kali ini sungguh luar biasa di balik musibah yang keluarga kami dapatkan.

Hari ini sudah 3 minggu berlalu dan alhamdulilah ibu saya sudah bisa mulai berjalan  walau fungsi dari tangan kanan belum bisa sembuh total .
Kemenangan ramadhan semoga bisa kita dapatkan dengan berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan kepada sesama lainya  .

Sudahkah kita melakukanya? Sudahkah kita membalas semua hal yang orang tua kita berikan?

Jika belum jangan tunda niat baik ini, karena esok kita tidak akan pernah tau apa kita masih bisa bersama.


ingin segera menjadi sarjana: 


Ayah... Ibu....
aku akan segera menyusul kalian menyandang gelar sarjana.
Semua ini kupersembahkan hanya untuk kalian.

“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.”

Tidak terasa umurku sekarang sudah 22 tahun, saya pun mencoba evaluasi selama status menjadi anak selam sudah 22 tahun ini, apa sihhh yg sudah saya berikan kepada orang tua…. setelah berfikir cukup lama tergambar bahwa alangkah kecilnya bakti saya kepada orang tua jika dibandingkan dengan kasih sayang yg mereka berikan selama ini.
Ustadz, saya sering berkata lafal hadis seperti ini, “Aljannah tahta aqdaamil ummahaat,” yang berarti "surga itu di bawah telapak kaki ibu". 
Tanpa disadari, setetes air jatuh dari kedua belah mataku , membayangkan kilas balik atas segala dosa yang ku perbuat kepada ibu dan ayah, alangkah banyaknya dosa dosa yang ku perbuat, namun dengan tetap istiqomahnya kedua orang tua-ku tetap rela membimbing dan mendoakan atas kesuksesan semua anak-anaknya . Subhanallooh, betapa besar jasa-mu atas anak-anakmu.


Tidak banyak yang bisa ku perbuat atas segala jasa ibu dan ayah  , hanya doa yg kumunajatkan disetiap akhir sholat lima waktu 
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]

Allohlah yang akan membalas segala budi baik ibu dan ayah, semoga di hari akhir kelak, kita semua berkumpul dalam kelompok-nya umat Muhammad dan diredhoi alloh untuk masuk kedalam jannah-Nya. Amiin ya robbal alamin.


Pesan saya seorang newbi adalah pergunakan waktu kalian untuk berbakti kepada orang tua selagi mereka masih hidup karena pastilah akan datang penyesalan yang luar biasa ketika orang tua kita meninggalkan kita untuk selamanya dan kita belum pernah memberikan suatu apapun yang bisa membuat orang tua kita bahagia.


Love u mom…  you are my everything….. 
Anakmu ini akan selalu berbakti kepadamu sampai akhir hayat….. 

No comments:

Post a Comment