بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Mengurangi Polusi Dengan Taman Vertikultur
Go Green

Clock Link

Friday, March 23, 2012

Mengurangi Polusi Dengan Taman Vertikultur

sumber: http://www.hijauku.com/2011/10/28/mengurangi-polusi-dengan-taman-vertikultur/


Apakah Taman Vertikultur Itu ?? 

Taman vertikultur adalah taman yang disusun secara vertikal yang berisi tanaman penyerap polutan (karbondioksida, karbonmonoksida, dan emisi lainnya).

Ada beberapa tanaman yang dapat memenuhi fungsi tersebut, antara lain Sansevieria, Clorophytum, Aglaonema, Dracaena, Phylodendron, Syngonium dan Sansevieria sp (tanaman lidah mertua) adalah tanaman yang sangat efektif menyerap emisi CO2 . Atas dasar inilah penanaman Sansevieria sp perlu digalakkan agar emisi gas buang kendaraan dapat segera diserap secara alami dan maksimal sehingga tercipta konsep Taman Vertikultur Sansevieria sp(TVS). "sampai disini kita sudah mengetahui definisi Taman Vertikultur"


[Tahap Pertama] Siapkan Bahan-bahan yang dibutuhkan

~. Bahan-bahan yang dibutuhkan bagi pembuatan TVS sangat sederhana, meliputi besi ukuran 2 x 3 cm, baut-mur silinder, karet penyekat, kaleng bekas, pelat strip, cat , thinner dan media tanam.

~. Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah mesin las listrik tipe BX-160 220V, gunting pelat, tang, rivet, palu, meteran, jangka besi, gergaji besi, alat tulis, alat ukur (meteran) dan busur derajat.

~. Untuk pot tanaman kita bisa memanfaatkan kaleng-kaleng bekas seperti kaleng oli. Sebanyak 4 buah pot tanaman atau lebih bisa digantungkan pada sisi-sisi kerangka tergantung dari perbandingan diameter pot dengan ukuran tiang. Misal, tiang berdiameter 20 cm ideal digunakan untuk 4 pot tanaman berdiameter 15 – 20 cm.


[Tahap Ke Dua] Perancanggan & Pembuatan TVS 

TVS terdiri dari dua bagian utama yaitu rangka penopang dan rangka untuk pot tanaman. Rangka penopang terbuat dari 2 besi sebagai kerangka penopang utama dan kerangka pengunci yang sekaligus berfungsi menjadi tempat menggantung pot-pot tanaman. Sebagai penguat, digunakan baut-mur silinder pada setiap sisi kerangka penopang dan karet pada lengkung kerangka (Gambar 1) dan (Gambar 2).



Gambar 1. Prinsip dasar kerangka pengunci.


Gambar 2. Penempatan pot tanaman di kerangka utama.

Pot tanaman yang digantung membentuk sudut 30 derajat relatif terhadap tiang untuk menambah efektifitas pemanfaatan ruang dan nilai estetika (Gambar 3) dan (Gambar 4). Sistem ini juga mudah untuk dibongkar-pasang, sehingga mudah melakukan perawatan atau penggantian pot tanaman.


Gambar 3. Penempatan tanaman


Gambar 4. Pot saling-silang


[Tahap Ke Tiga] Penerapan & Cara Kerja TVS

Kerangka utama TVS dipasang mengapit tiang, dalam kasus ini adalah tiang lampu jalanan. Setelah kerangka utama dipasang, langkah selanjutnya adalah memasang kerangka pot serta pot yang telah diisi oleh media tanam – yaitu campuran zeolit dan merang – serta tanaman yang memiliki kemampuan menyerap polutan (seperti lidah mertua). 


Tempat Budidaya TVS: 
Contoh Tempat :Tiang lampu jalanan yang dekat dengan Polusi kendaraan.





TVS menggunakan campuran arang sekam dan zeolit sebagai media tanam. Dua bahan tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah (Pusat Penelitian Tanah, 1983 ). Penggunaan zeolit sebagai media tanam akan meningkatkan jumlah basa-basa K, Na, Ca dan Mg serta meningkatkan KTK (Kapasitas Tukar Kation) tanah, walaupun media tanam tersebut sudah dipakai oleh tanaman selama masa pertumbuhannya.

Zeolit juga mengandung unsur-unsur hara makro dan mikro yang dapat disumbangkan ke dalam anah (Pusat Penelitian Tanah 1983). Penambahan zeolit dapat memperbaiki agregasi tanah sehingga meningkatkan pori-pori udara tanah yang merangsang pertumbuhan akar tanaman (Soepardi 1983). Luas permukaan akar tanaman yang bertambah akan meningkatkan fungsi penyerapan unsur hara oleh tanaman. Zeolit juga tidak meningkatkan pH tanah dan keberadaan zeolit di Indonesia cukup melimpah.

Mungkin ada pertanyaan ,kenapa harus diterapkan di Tiang Lampu Jalanan ?? :confused

Pemilihan tiang lampu jalanan sebagai media taman dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi proses fotosintesis dari Tanaman Penyerap Polutan yang kita pasang pada Taman Monokuler. Pada malam hari, Tanaman dapat mengggunakan cahaya lampu jalan sebagai sinar tambahan untuk proses fotosintesis, sehingga tanaman tersebut bisa menyerap lebih banyak CO2 dan menghasilkan lebih banyak O2.

Dengan keberadaan cahaya, bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau bisa menghasilkan bahan organik dan oksigen yang merupakan hasil olahan dari karbondioksida dan air. Menurut Campbell et al. (2002) O2 adalah produk hasil fotosintesis yang bisa menggantikan oksigen di atmosfer yang telah dikonsumsi selama respirasi seluler.



Finish , Ini Gambaran Pengaplikasiannya Lihat Gambar di bawah Ini :


Gambaran Taman Vultikultur : 






Fakta - fakta yang tercatat :

1. Selain menyerap emisi CO2, TVS juga bisa membantu mendaur ulang sampah dengan memanfaatkan kaleng bekas dan sekam padi yang banyak dibuang oleh masyarakat. 

2. Kaleng bekas adalah bahan yang sulit terurai karena tergantung pada proses pengaratan yang membutuhkan waktu ratusan tahun (Fontana 1978).

3. Karat pada kaleng bekas juga bisa merusak mutu dan keseimbangan tanah. 

4. Tumpukan kaleng bekas bisa menjadi sarang nyamuk yang menyebarkan berbagai macam penyakit.

5. Kaleng yang berkarat juga bisa memicu tetanus jika melukai tubuh.

6. Penggunaan kaleng bekas sebagai pot alternatif pada Taman Vertikultur Sansievera sp (TVS) bisa mengurangi biaya dan berdampak positif bagi lingkungan.

7. Sementara sekam padi adalah limbah pertanian yang sulit diurai oleh mikroba karena mengandung serat kasar (Munarso, 1995). 

8. Ketersediaan sekam padi di Indonesia cukup melimpah yaitu mencapai 20-30 % dari bobot total gabah kering yang dihasilkan oleh lahan pertanian. Dengan semua manfaat tersebut, TVS bisa menjadi produk terobosan baru yang mudah diaplikasikan untuk mengurangi polusi di perkotaan.

Earth Hour 2012 ,Save Our Earth 


Sebagai penutup, Ini Saran atau Komen saya seputar Pembahasan diatas : 

Buat Pemerintah : Menurut saya pribadi langkah yang diambil dengan membuat Taman Vertikular ,guna mengurangi tingkat polutan apalagi di daerah perkotaan bisa dikatakan tepat di samping menghemat lahan tentunya juga bisa memperindah jalanan perkotaan ,walau mungkin nantinya ada beberapa aspek yang harus di kaji lagi.

Buat Saya ,kamu dan Kita semua : Apabila memang nantinya TVS sudah bisa diaplikasikan secara penuh dan mendapat dukungan dari Pemerintah "walau saya yakin pasti sudah ada yang mengaplikasikannya " . baiklah kita ikut merawat dan menjaganya.

No comments:

Post a Comment