بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 25 Green Lifestyle Dunia (Bagian #2)
Go Green

Clock Link

Friday, March 23, 2012

25 Green Lifestyle Dunia (Bagian #2)

sumber: kaskus.us

1. Apple Patenkan Teknologi Fuel Cell di MacBook


Hingga kini baterai masih diandalkan sebagai alternatif sumber energi bagi laptop. Meski densitas energinya cukup besar dengan perkembangan teknologi terkini, tetap saja baterai memiliki umur pakai. Panjang dan tidaknya umur pakai tergantung kepada, salah satunya, adalah frekuensi siklus isi dan buang muatan listrik baterai atau charge dan discharge.

Keterbatasan baterai itu menjadi pemicu bagi Apple untuk membuat teknologi yang lebih tepat bagi laptop produknya, MacBook. Hasilnya, Apple kini tengah mempersiapkan patent bagi teknologi MacBook tersebut. Generasi masa depan MacBook kemungkinan tidak akan lagi menggunakan baterai, rencananya MacBook akan mengusung fuel cell.

Tidak hanya Apple yang tertarik menggunakan fuel cell sebagai pengganti baterai pada perangkat elektronik bergerak, Panasonic pun telah melakukan riset yang sama beberapa tahun sebelumnya. Rencananya Panasonic akan mulai memproduksi fuel cell pengganti baterai pada tahun 2012.

Jika kedua perusahaan tersebut berhasil membawa fuel cell ke berbagai peralatan elektronik bergerak yang diproduksinya, maka bisa dipastikan teknologi baterai harus berkembang lebih jauh agar tidak tersingkirkan oleh fuel cell


2. 60 kW Solar Thermal, Langkah Awal Facebook Gunakan Energi Ramah Lingkungan


Entah karena desakan para penggunanya atau karena Facebook memang ingin mengikuti langkah Google, penyedia layanan jejaring sosial terbesar di dunia tersebut tengah mempersiapkan markas pusat barunya di Menlo Park dengan deretan solar thermal baru, tepatnya di atas gedung fitness.

Untuk merealisasikannya, Facebook menggandeng Cogenra. Teknologi solar thermal yang dimiliki Cogenra akan menghasilkan 60 kiloWatt. Sinar matahari yang diterima oleh cermin difokuskan dan dipantulkan ke panel sel surya yang melapisi pipa berisi cairan penyerap panas yang dilepaskan panel sel surya. Hasilnya listrik dan panas yang dibutuhkan di fasilitas tersebut.

Meski hanya 60 kiloWatt, tetapi mudah-mudahan langkah Facebook akan terus berlanjut, sehingga dorongan para pengguna agar penyedia jejaring sosial besar tidak lagi menggunakan listrik dari pembangkit berbahan bakar fosil segera terealisasi.


3. Steve Jobs Tinggalkan Apple Dengan 20 Patent Baru Teknologi Surya


Meski belum lama Steve Jobs meninggalkan Apple sebagai perusahaan besar dengan citra tidak ramah lingkungan, tetapi ternyata perusahaan itu telah memiliki 20 patent yang fokus pada pengembangan teknologi surya dan telah didaftarkan di US Patent and Trademark Office.

Seperti yang diinformasikan pada PatentlyApple, salah satu dari sekian patent yang dimiliki Apple adalah penggunaan cermin yang akan memantulkan energi surya ke bagian belakang layar monitor laptop. Cahaya alami matahari yang dipantulkan digunakan untuk menerangi atau "menyalakan" layar monitor tersebut dari belakang.

Tetapi patent APple tersebut tidak hanya memanfaatkan cahaya matahari. Patent Apple juga melingkupi desain pelapisan laptop Macbook dengan panel surya dan rancangan metode pemasangan sel surya baru di masa depan. Panel-panel surya ini nantinya bisa diaplikasikan perangkat personal, seperti iPhone dan iPad.

Hanya saja untuk membawa teknologi yang masih pada tahap patent tersebut ke dunia nyata memerlukan waktu tahunan, setidaknya teknologi tersebut akan berimbas pada menurunnya jejak karbon individu dan semakin kuat penetrasi perangkat-perangkat berteknologi hijau dalam gaya hidup setiap orang.


4. Material Cat Penghasil Listrik


Panas sebagai bentuk energi yang terbuang masih belum banyak dimanfaatkan kembali secara optimal. Salah satunya adalah teknologi yang masih terus berkembang untuk mencapai kematangan dan kepraktisannya.

Satu perusahaan berbasis di Florida - Amerika Serikat, Industrial Nanotech, belum lama ini mengumumkan telah mencapai tahap pengembangan material penyekat panas yang sekaligus juga menghasilkan listrik. Berbeda dengan yang dilakukan Ray Baughman di University of Texas - Amerika Serika, Industrial Nanotech telah menghasilkan material berupa cat pelapis yang memanfaatkan perbedaan suhu antara bagian dalam cat pelapis dengan bagian luarnya.

Faktanya, selain bisa menghemat energi dengan mengurangi panas yang terbuang, cat pelapis tersebut bisa digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti untuk cat bangunan komersial ataupun rumah tinggal, karena perbedaan suhu selalu terjadi di berbagai tempat.


5. Dyson Hot, Kombinasi Kipas Angin Tanpa Bilah Rotor dan Pemanas Ruangan


Dyson, sebuah perusahaan yang pernah membuat kipas angin tanpa bilah rotor, kini menambahkan inovasi lagi pada teknologi yang telah dikembangkan sebelumnya tersebut.

Produk dengan teknologi baru bernama Dyson Hot tersebut tidak hanya mengalirkan udara tetapi juga dilengkapi dengan pemanas. Tujuannya jelas, Dyson Hot akan menjadi peranti rumah tangga multifungsi, dimana selain bisa mendinginkan ruangan, peranti tersebut juga bisa menjadi pemanas ruangan.

Menurut produsennya, peranti itu dilengkapi dengan teknologi yang menjadikannya sebagai heater yang lebih efisien dibanding pemanas konvensional. Imbas positifnya, tentu selain menghemat energi juga menghemat biaya. Salah satu metode yang digunakan Dyson Hot adalah menggunakan sistem yang mampu mendeteksi perubahan suhu yang terjadi dalam ruangan, sama seperti fungsi yang dimiliki pengkondisi udara (air conditioner).

Dyson Hot memang berniat memudahkan pemakaian bagi penggunanya. Untuk memanfaatkan sebagai penyejuk ruangan, pengguna bisa melepaskan elemen pemanas yang mengelilingi frame berbentuk oval, dan udara akan segar akan mengalir dari frame tanpa rotor tersebut.

No comments:

Post a Comment