بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Waspadai Program hHbah yang mengatasnamakan ANTHONY SALIM (SALIM GROUP)
Go Green

Clock Link

Monday, February 19, 2018

Waspadai Program hHbah yang mengatasnamakan ANTHONY SALIM (SALIM GROUP)

Permisi gan, saya mau share/diskusi kepada agan2 sekalian. Sebelumnya mohon kepada agan2 untuk membaca postingan saya dengan seksama sebelum berkomentar karena postingan yang agak panjang. 

Jadi gini gan, beberapa bulan belakangan ini (mungkin juga sudah beberapa tahun juga) pernah/sudah/familiar soal program/dana hibah yang mengatas namakan ANTHONI SALIM (SALIM GROUP) yang diwakili oleh AGUS SANTOSO dan NILIA. Ngakunya AGUS SANTOSO, istrinya (NILIA) adalah anak angkat ANTHONI SALIM, selain itu, dia bilang kalau ANTHONI SALIM itu masuk Islam. Masih menurut AGUS SANTOSO, istrinya diangkat anak oleh ANTHONI SALIM karena NILIA mirip dengan mendiang putrinya ANTHONI SALIM. Nah, katanya, karena itulah ANTHONI SALIM ingin menghibahkan hartanya kepada rakyat Indonesia.


Modus yang akan saya jelaskan dibawah tidak beda jauh dengan yang sudah pernah diberitakan (silakan googling aja AGUS SANTOSO program umroh) tapi disini akan saya jelaskan secara sedikit lebih terperinci.

Sebelum kita membahas modus apa saja yang ada di cerita berikut, akan saya ceritakan terlebih dahulu background cerita yang digunakan oleh AGUS SANTOSO dan NILIA yang berfungsi untuk memberikan kredibilitas atas modus yang akan mereka sebar luaskan.

Program yang oleh AGUS SANTOSO ini, sering dipanggil “Program hibah ANTHONI SALIM” banyak menyebar dari mulut ke mulut. Orang yang mengikuti program tersebut diberitahu awal mula program tersebut, dimana ANTHONI SALIM, salah satu orang terkaya di Indonesia, memiliki uang simpanan di “bank swiss” yang sudah dia kumpulkan semenjak tahun 2002, sebesar 17 ribu triliun rupiah. Alasan pembagian uang simpanan tersebut dikatakan karena ANTHONI SALIM masuk Islam, dan mengganti namanya menjadi MUHAMMAD EDI dan mengatakan ingin menghibahkan uang simpanannya untuk rakyat negara Indonesia, yang kemudian mengadakan program diatas.

Disinilah nama AGUS SANTOSO masuk kedalam cerita. AGUS mengaku sebagai menantu ANHONI SALIM, yang menikahi anak perempuan angkatnya yang bernama NILIA. Sebagai menantu, AGUS mengaku ditunjuk oleh ANTHONI SALIM sebagai pimpinan tim yang akan mengurus program hibah diatas, dan diperintahkan untuk membentuk tim berjumlah 12 orang lain untuk membantu menjalankan program tersebut.

Melewati detail yang terlalu panjang, saya bilang saja kalau ANTHONI SALIM dan AGUS (katanya) memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan yang akan digunakan sebagai sarana pembantu dalam menjalakan program hibahnya. AGUS mengatakan bahwa uang simpanan ANTHONI SALIM yang berada di bank Swiss akan ditransfer melalui bank dunia yang akan masuk ke Bank Indonesia, yang kemudian baru ditransfer ke bank-bank lokal yang akan digunakan untuk menyimpan uang miliaran yang dijanjikan akan diterima oleh korban.

Salah satu hal yang dijanjikan adalah program haji/umroh yang AGUS bilang akan diterima peserta program diatas.

Cerita diatas kurang lebih sama dengan background cerita yang digunakan oleh AGUS yang sudah pernah diberitakan di media-media online (silakan googling aja).

Dari ke “12 orang” yang saya sebutkan diatas, salah satunya adalah teman lama dari ibu saya sendiri. Disinilah alasan mengapa saya membuat tulisan ini.

Satu poin penting yang ingin saya sampaikan di awal adalah, salah satu kunci sukses menjalankan modus ini adalah menggunakan orang-orang yang cenderung dekat dengan salah satu anggota/member/peserta kelompok modus tersebut, dimana informasi yang tersebar diurungkan untuk di sebarkan ke masyarakat luas, karena ditakutkan adanya pihak luar dengan “niat jahat” yang ingin menggagalkan program diatas. Salah satu efek yang didapat adalah terisolasinya informasi, dan korban yang cenderung lebih mudah mempercayai kata-kata orang yang sudah mereka kenal.

Banyak background cerita yang digunakan oleh AGUS yang akan terlalu panjang jika saya tuliskan disini.

Kali ini saya akan memberikan informasi terkait tentang teknik modus yang digunakan untuk meminta uang pada orang yang ingin daftar program tersebut.

1. Perekrutan.

Setelah mendapatkan orang yang tertarik dengan program yang mereka dengar, mereka mengatakan bahwa program hibah ini membutuhkan uang administrasi, yang akan digunakan sebagai tali pengikat antara anggota (yang mendaftar) dan program hibah tersebut.

Entah bagaimana dengan pendaftar lain, disini ibu saya diminta mengirimkan uang ke rekening teman lamanya.

Dikatakan bahwa jumlah yang harus dibayarkan tergantung jenis anggota yang pendaftar inginkan, beberapa diantaranya adalah menjadi anggota karyawan (menjadi bagian dari perusahaan yang ANTHONI SALIM akan bentuk) yang diharuskan membayar 1 sampai 2 juta rupiah lebih, dan jamaah (yang dijanjikan haji dan umrah) yang diharuskan membayar kurang lebih sebesar 200-400 ribu rupiah.

Besaran uang yang pendaftar akan terima bervariasi, tergantung uang yang mereka kirimkan ke perekrut, salah satunya adalah karyawan yang dijanjikan uang sebesar 85 miliar.

2. Suplai informasi.

Setelah menjadi anggota program tersebut, perekrut akan menyuplai informasi mengenai proses berjalannya program hibah diatas, dengan kiriman-kiriman audio rekaman rapat (yang dipanggilnya “conference”) yang mereka lakukan sebagai tim yang mengurus program tersebut. Beberapa hari sekali pendaftar akan mendapat rekaman baru yang berisi rekaman rapat yang membahas sampai dimana program hibah tersebut berjalan, dan apa saja kendala yang terjadi.

Disinilah perekrut, yang sembari menunggu datangnya pendaftar baru, menggunakan cara ini untuk memberikan alasan kepada anggotanya mengapa program hibahnya sering mengalami penundaan. Perrkrut juga memanfaatkan momen ini untuk menambahkan informasi-informasi lain yang terkait dengan program tersebut, digunakan untuk semakin meyakinkan pendaftar akan kebenaran program hibah tersebut.

Disini pula perekrut memerintah anggotanya untuk tidak asal menyebarkan program tersebut, dengan alasan menghindari pihak luar yang ingin menggagalkan program hibah diatas, juga untuk menghindari dan tidak mempercayai berita-berita yang mengatakan kalau program hibah tersebut adalah penipuan.

3. Penarikan uang.

Di tahap ini, sembari memberi informasi seperti yang saya jelaskan diatas, sering pula perekrut memberitakan tentang biaya-biaya tambahan yang diperlukan untuk melancarkan programnya, mulai dari biaya pembukaan rekening, sampai dengan pembuatan surat tanda kepemilikan harta yang dikatakannya membutuhkan biaya yang harus pendaftar penuhi.

Meskipun sudah membayar biaya perekrutan untuk menjadi anggota, pendaftar bisa saja mengeluarkan lebih dari biaya yang saya sebutkan diatas, karena banyaknya kebutuhan yang perekrut katakan kepada anggotanya.

Tiga poin diatas mencakup sebagian besar cara mereka dalam melakukan modus mereka. Mereka juga sering mengatakan bahwa tidak ada paksaan untuk mengikuti program ini, dan menjanjikan untuk mengembalikan semua biaya yang pendaftar sudah bayarkan jika ingin keluar dari program diatas.

Sampai disini mungkin agan2 sudah bisa melihat banyak bagian yang tidak masuk akal dari program diatas, tapi akan saya jelaskan lebih lanjut beberapa poin lagi ketidak masuk akalan program diatas.

4. Konfirmasi resmi ANTHONI SALIM

Mulai dari awal perekrut melakukan perekrutan, mereka tidak pernah memberikan bukti konfirmasi yang valid mengenai program diatas. Perekrut selalu menghindari pertanyaan yang meminta konfirmasi langsung dari ANTHONU SALIM, dan hanya memberikan bukti-bukti yang sangat mudah di lihat kepalsuannya. Salah satu alasan yang mereka berikan adalah bahwa ANTHONI SALIM sendiri tidak ingin secara langsung menangani program hibah ini.

Program yang sifatnya tertutup ini justru tidak searah dengan goal yang mereka klaim sebagai tujuan program ini, yaitu untuk membantu rakyat Indonesia.

5. Jumlah uang.

Perekrut mengatakan bahwa total harta ANTHONI SALIM yang akan dibagikan kurang lebih sebesar 17 ribu triliun rupiah, yang sudah sangat jelas tidak masuk akal, yang mana jika betul, akan memposisikan ANTHONI SALIM sebagai orang terkaya di dunia.

6. Proses pemindahan uang.

Perekrut mengatakan bahwa ANTHONI SALIM telah menyimpan uang hasil kerja kerasnya di bank swiss semenjak tahun 2002. Mereka tidak pernah sekalipun menyebut nama bank yang digunakan, begitu pula proses pemindahan uang yang mereka katakan harus melalui bank dunia terlebih dahulu, baru masuk ke Bank Indonesia.

Saya rasa tidak perlu saya jelaskan lagi apa yang salah dan tidak masuk akal dari paragraf diatas.

7. Tujuan program hibah.

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pendaftar adalah apa tujuan dari program ini, dan jawaban mereka adalah karena ANTHONI SALIM, pengusaha ternama di Indonesia ini baru saja berpindah agama menjadi Muslim, dan ingin menghibahkan hartanya untuk membantu rakyat Indonesia.

Bisa saya katakan dengan yakin bahwa cara diatas bukanlah cara yang sangat efektif untuk membantu rakyat Indonesia, terlebih melihat program diatas yang sifatnya tertutup.

8. Detail-detail program hibah.

Banyak hal-hal tidak masuk akal yang perekrut sering katakan ketika memberikan anggotanya informasi, seperti ketidakmampuan dan ketidakpahaman akan tata cara mengurus program hibah diatas, mulai dari dibutuhkannya biaya-biaya tambahan uang secara mendadak yang mereka umumkan karena adanya surat-surat yang harus mereka buat, kontras dengan kemampuan yang harusnya mereka miliki sebagai pengurus program sebesar itu.

Banyak lagi modus2 yang mereka sebarkan lewat file audio dan foto2 yang dikirimkan ke anggotanya, yang mereka klaim sebagai bukti bahwa program tersebut benar.

Menurut pengakuan AGUS program tersebut sudah diketahui dan disetujui oleh pemerintah, bahkan katanya program diatas sudah disetujui Presiden Jokowi.

Masih menurut AGUS, Istrinya (NILIA), sudah mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah, tni, polri, dan istana karena program hibah tersebut. (Lah gimana toh, bukannya penghargaan itu bakal diterima kalo misi yang dibawa sudah tercapai? Hueheheh). Silakan dicek aja foto2nya yang dikirimkan ke para anggotanya.

sumber: s

No comments:

Post a Comment