بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Pria Berjanggut Dilarang Naik Bus di Xinjiang
Go Green

Clock Link

Sunday, August 10, 2014

Pria Berjanggut Dilarang Naik Bus di Xinjiang



TEMPO.CO, Xinjiang – Sebuah kota di wilayah Xinjiang, Cina, telah mengeluarkan larangan naik bus umum bagi pria berjanggut lebat atau mereka yang menggunakan pakaian Islami. Bentuk intoleransi terhadap kaum minoritas muslim yang memang kerap terjadi di Xinjiang ini langsung memicu kemarahan kelompok pembela hak asasi.
Mengutip harian Karamay Daily, South China Morning Post hari ini melaporkan bahwa pihak berwenang Karamay telah melarang orang-orang yang memakai jilbab, niqab, burqa, atau pakaian dengan simbol bintang dan bulan sabit Islam untuk naik bus lokal. (Baca: Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa)
Larangan yang berlaku selama kompetisi olahraga yang berakhir pada 20 Agustus mendatang ini juga berlaku bagi pria berjanggut tebal. Memang, muslim Xinjiang banyak yang memelihara janggut sebagai salah satu sunah Rasul. »Mereka yang tidak mau bekerja sama dengan tim inspeksi akan ditangai polisi,” demikian laporan itu.
Wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya ini merupakan tempat tinggal bagi sebagian besar kaum muslim Uighur yang merupakan kelompok minoritas di Cina. Kawasan yang berbatasan dengan Asia Tengah ini telah dilanda gelombang bentrok antara penduduk setempat dan pasukan keamanan. Bentrok yang terjadi telah menewaskan ratusan orang tahun lalu. (Baca: Dua Mobil Lempar Bom ke Pasar Xinjiang Cina)
Kelompok HAM mengatakan pembatasan kebebasan beragama dan budaya di Uighur telah memicu ketegangan.
Dalam sebuah pernyataan kepada AFP, Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Uighur Dunia (WUC) di pengasingan, menyatakan bahwa hal ini merupakan »langkah-langkah diskriminatif yang khas yang justru  menambah konfrontasi antara Uighur dan Beijing”.

No comments:

Post a Comment