بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Kisah Wisma Barbara, lokalisasi warisan Tante Dolly
Go Green

Clock Link

Wednesday, June 18, 2014

Kisah Wisma Barbara, lokalisasi warisan Tante Dolly


Kisah Wisma Barbara, lokalisasi warisan Tante Dolly

MERDEKA.COM. Ketenaran Wisma Barbara sebagai rumah bordil berkelas di Gang Dolly, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, dikabarkan tamat terlebih dahulu daripada wisma-wisma yang lain. Sebab, pemilik wisma dengan PSK-PSK bekelas itu, Sakak adalah satu-satunya mucikari yang pro penutupan.

Dengan begitu, secara otomatis, Wisma Barbara yang tersohor itu, tamat terlebih dahulu daripada wisma-wisma yang lain, seperti yang ada di Jarak maupun yang sama-sama berada di Gang Dolly. Sebab, mucikari-mucikari lain menolak penutupan hingga detik ini, meski deklarasi penutupan oleh Wali Kota Tri Rismaharini tidak bisa dicegah.

"Meski ada deklarasi, wisma-wisma tetap buka seperti biasanya, kecuali satu Wisma Barbara miliknya Sakak. Dia itu pengkhianat, karena sudah ada barter di Kedung Doro dan Darmo Park. Semua PSK di sini tetap bekerja, tidak ada yang pulang, kecuali wismanya Sakak. Kalau ada PSK yang pulang, itu tidak pulang tapi kembali ke tempat kos-nya di sekitar wisma," papar Saputra alias Pokemon, Komandan Relawan Bintang Merah.

Yang akan dikenang orang-orang atas peristiwa yang terjadi di lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara pada 18 Juni ini adalah, Wisma Barbara adalah pendahulu ketenaran Gang Dolly dan Wisma Barbara pula yang lebih dulu mengawali kematian prostitusi yang didirikan Noni Belanda, Tante Dolly.

Loh kok? "Wisma milik Mami Dolly itu ya Barbara itu. Wisma itulah yang mengawali berdirinya wisma-wisama yang ada di Gang Dolly, kecuali di Jarak. Memang lebih dulu ada ketimbang Dolly," kata Sugeng, warga Dukuh Kupang Timur IV, yang berada di ujung belakang Gang Dolly, Rabu malam (18/6).

Kepada merdeka.com, Sugeng menceritakan, sejak terusir dari kawasan Cemoro Sewu, yang berada di sekitar Pemakaman Kembang Kuning, Kelurahan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Tante Dolly dan anaknya diperintahkan memindahkan wisma-nya ke lokalisasi Jarak, yang memang ada terlebih dahulu dan merupakan limpahan dari Jagir, Wonokromo.

Namun, Tante Dolly, yang memiliki nama lengkap Dolly van Der Mart itu, lebih memilih mendirikan wisma terpisah dari wisma yang ada di Jarak. Maka berdirilah Wisma Barbara milik Tante Dolly yang terkenal dengan PSK-PSK terbaik dan berkelas, sekitar tahun 1960-an.

Dan hingga saat ini, Wisma Barbara masih menjadi yang terbaik di antara wisma yang lain, seperti nama pendirinya, Tante Dolly yang melegenda dan diabadikan menjadi nama lokalisasi di tempat itu, yaitu Gang Dolly.

"Setelah pensiun, Wisma Barbara dikelola Jing Kang, mucikari keturunan China. Tapi dia bolak-balik keluar masuk penjara karena kasus narkoba hingga akhirnya bangkrut," lanjut cerita Sugeng.

Setelah bangkrut, Wisma Barbara dijual dan dibeli orang perantau luar pulau bernama Sakak. "Entah berapa dia membeli wisma itu dari Jing Kang. Yang jelas Sakak itu dulu mbambung (gembel) di sini, dia cuma bekerja sebagai pelayan di wisma. Tahun 2000 dia masih jadi pelayan kok, tapi dia itu cerdas soal bisnis sampai sukses seperti ini."

Bahkan, masih kata dia, meski tersiar kabar Dolly akan ditutup, Sakak masih nekat membangun Wisma New Barbara. "Itu di dalamnya pakai lift. Mucikari-mucikari tak ada yang berani merenovasi wisma Sakak malah membangun baru dengan gedung bertingkat. Entah ada apa dengan kenekatan itu, yang jelas dia sekarang pro-penutupan," sambung dia.

Diakui, Sugeng, mesti sudah ditinggal mati oleh pemilik aslinya, ketenaran Wisma Barbara tidak pernah pudar seiring dengan kejayaan Gang Dolly, sebagai pusat bisnis esek-esek di Kota Pahlawan.

Mungkinkah, tamatnya Wisma Barbara kelak akan menenggelamkan Gang Dolly? Sebab, Wisma Barbara yang mengawali kejayaan bisnis esek-esek di Kota Surabaya, Barbara pula yang mengawali penutupan Gang Dolly.

"Wah saya kurang tahu itu. Yang pasti sekarang Pemkot sudah menutup lokalisasi, meski warga menolak penutupan," elak dia untuk memberi prediksinya.

No comments:

Post a Comment