بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Kisah Kelam Germo Gang Dolly Bantai Keluarga Marinir
Go Green

Clock Link

Tuesday, June 17, 2014

Kisah Kelam Germo Gang Dolly Bantai Keluarga Marinir



MERDEKA.COM. Kawasan pelacuran Gang Dolly tidak hanya menyimpan sejuta cerita tentang prostitusi. Ada juga kisah kelam di masa lalu menyeret pelaku maksiat di jantung Kota Pahlawan ini.

Suwarno (59 tahun), seorang penjual pulsa di Jalan Jarak yang tak jauh dari Gang Dolly menuturkan kisah sebuah pembantaian keji pada 13 Agustus 1988 silam. Masih lekat di ingatannya ihwal peristiwa itu. Kepada merdeka.com, dia kembali mengulas peristiwa menggegerkan itu.

Pelaku pembunuhan sadis itu ternyata masih satu keluarga. Mereka adalah Prayitno, Sumiarsih (istri), Sugeng (anak), Serda Polisi Adi Saputra ( menantu Prayitno), dibantu Daim dan Nano. Dia mengatakan, Prayitno dan Sumiarsih sudah tenar sebagai mucikari di Gang Dolly sejak 1980-an.

"Suami istri itu germo. Mereka dulu punya wisma di Gang Dolly," kata Suwarno, Rabu (18/6).

Pangkal masalah aksi keji itu adalah urusan utang. Sementara korbannya adalah kelurga perwira TNI. Yakni Letkol (Marinir) Purwanto, Sunarsih (istri), dan kedua anaknya, Haryo Bismoko serta Haryo Budi Prasetyo, dan Sumaryatun (keponakan).

"Jadi ceritanya keluarga Prayitno itu sebenarnya kenal dekat dengan keluarga Pak Purwanto. Tapi Prayitno itu punya utang dan sering ditagih sama Pak Purwanto itu," ujar Suwarno.

Lantaran tidak terima kerap ditagih, Sumiarsih gelap mata merencanakan pembunuhan terhadap keluarga Purwanto. Pada 13 Agustus, Prayitno mendatangi rumah Purwanto di kawasan Jalan Kupang, Surabaya, tak jauh dari Gang Dolly. Karena sudah kenal baik, maka Purwanto pun tidak curiga dengan kedatangan Prayitno beserta istri, anak dan menantunya itu. Tetapi nyatanya, saat itu Purwanto dibantu istri, anak, menantu dan dua tukang pukul justru menghabisi nyawa keluarga Purwanto.

"Pak Purwanto, kedua anaknya, istrinya yang sedang hamil dan ponakannya dibunuh dengan sadis di rumah mereka," ujar Suwarno.

Suwarno melanjutkan, usai membunuh Purwanto dan keluarga, Sugeng, Daim, dan Nano lantas membawa jenazah korban itu ke bibir jurang di kawasan Songoriti, Batu, Malang, Jawa Timur. Jasad itu dibawa menggunakan mobil Daihatsu Taft milik Purwanto. Sesampainya di bibir jurang, mobil lalu disiram bensin lalu didorong setelah sebelumnya dibakar. Para pelaku berharap kasus ini seolah-olah kecelakaan.

"Tapi pintarnya polisi, kasus ini tetap terungkap. Dan dulu Dolly geger itu soal kasus pembunuhan ini. Satu keluarga membunuh satu keluarga," terang Purwanto.

Para pelaku pun diganjar berbagai hukuman. Paling rendah, menurut Suwarno adalah 12 tahun.

"Tapi si Sumiarsih itu sama Sugeng dihukum mati karena otaknya mereka. Mereka belum lama dihukum matinya," sambung Suwarno.

Suwarno mengatakan, tidak semua penghuni Gang Dolly tahu perkara itu. Hanya warga sudah tinggal sejak 1980-an akrab dengan kisah itu.

"Anak-anak sekarang yang di Dolly itu baru, jadi enggak banyak tahu. Yang tahu ya pas kejadian tahun 1988 sudah di sini," ucap Suwarno.

No comments:

Post a Comment