بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Jakarta Ternyata Punya Sawah Abadi
Go Green

Clock Link

Monday, June 2, 2014

Jakarta Ternyata Punya Sawah Abadi


TEMPO.COJakarta - DKI Jakarta ternyata punya area persawahan yang cukup luas. Pemerintah Provinsi DKI membeli sekitar 20 hektare lahan di Cakung, Jakarta Timur, untuk dijadikan sawah abadi. Area persawahan ini mencuat setelah Kejaksaan Negeri Jakarta Timur mengungkap adanya dugaan korupsi dalam pembeliannya.
Tempo berusaha mendatangi area persawahan abadi tersebut. Rupanya, cukup sulit untuk bisa menjangkau kawasan ini. Letak sawah abadi ini berada di Kelurahan Ujung Menteng, tepat di sisi barat Kanal Banjir Timur.
Dari kawasan Kanal Banjir Timur dapat dilihat bentangan sawah hijau yang luas. Namun tak ada akses untuk bisa ke sana dari kawasan ini. Akses masuk ke area persawahan tersebut ternyata harus melewati Perumahan Metland Menteng, Cakung.
Saat Tempo datang, jalan menuju sawah abadi itu terpasang portal di kedua ruas jalan yang memiliki lebar sekitar 5 meter. Portal itu pun digembok. Tidak hanya portal, petugas keamanan Perumahan Metland Menteng juga menjaganya dari balik pagar perumahan tempatnya bekerja.
"Mau kemana? Ada keperluan apa? Apa Anda dari pemerintah?" tanya seorang petugas satpam kepada Tempo. Satpam itu kemudian membolehkan masuk karena sebelumnya ada petugas dari Dinas Pekerjaan Umum yang datang untuk meninjau sawah abadi itu.
Setelah membukakan gembok portal, satpam itu kemudian menutup rapat-rapat lagi portal itu. Sekitar 200 meter dari portal itu, mulai tampak area persawahan. "Iya, ini sawah abadi yang dikelola oleh Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan," kata Muhammad Sidik yang sedang mengangon belasan kambingnya, Sabtu, 31 Mei 2014.
Menurut pria berusia 66 tahun itu, sawah abadi itu membentang dari Ujung Menteng hingga memasuki wilayah Tambun Selatan dan Tambun Rengas. "Saya rumahnya di sebelah sana, masuk daerah Tambun. Saya masuk ke sini ya lewat kampung," ujarnya.
Ketatnya penjagaan pintu masuk, tutur dia, disebabkan ruas jalan di pinggir sawah abadi itu sering digunakan balapan liar. "Biar enggak ada yang balapan, jadi enggak sembarang orang masuk."
Berdasarkan pantauan Tempo, lahan 20 hektare itu mayoritas ditanami padi. Namun masih tampak beberapa ilalang dan pohon pisang di tepi sawah. "Ada yang nanam timun suri, tapi enggak banyak. Kalau sebelah sana, ada yang ditanam sama pemerintah, tapi kebanyakan kangkung," kata Sidik.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Jakarta Timur kembali menemukan adanya dugaan korupsi dalam proyek yang dikerjakan Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur pada 2012, yakni pembangunan sawah abadi di Cakung, senilai Rp 8 miliar. Padahal, Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur Bambang Wisanggeni baru saja ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi pembangunan hutan kota di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, yang juga dibangun pada 2012.

No comments:

Post a Comment