بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Cara Menjinakkan Kucing Liar
Go Green

Clock Link

Monday, March 17, 2014

Cara Menjinakkan Kucing Liar


Menjinakkan kucing liar memang memiliki tantangan tersendiri. Lebih sulit dari pdkt ke cewek. Selain harus sabar juga harus memiliki taktik dan strategi. Kucing liar yang saya maksud disini adalah kucing kampung yang berkeliaran disekitar kita. Mereka lahir dijalanan, hidup dijalanan, dan jarang membuat kontak pada manusia. Memiliki sifat penakut, kabur jika didekati, dan insting protektif yang sangat tinggi. Tetapi meskipun liar, mereka bisa dijinakkan. Kali ini saya akan membagi pengalaman saya dalam menjinakkan kucing.

Kucing yang masih muda lebih mudah dijinakkan karena belum mengalami pahit getirnya kehidupan. Sedangkan kucing yang sudah dewasa bisa dijinakkan tetapi mereka masih tetap memiliki perilaku liar dan sulit untuk dihilangkan. Kucing-kucing liar dewasa akan tetap memiliki insting untuk mempertahankan diri mereka dari segala bahaya. Pada suatu kondisi kita tidak bisa mengetahui sejarah dari seekor kucing, apa saja yang pernah mereka alami, bahkan trauma terhadap kekerasan. Semua perilaku yang diterima dan dialami perilaku kucing akan membentuk pribadi kucing tersebut.


Tipe kucing yang paling sulit dijinakkan adalah tipe kucing yang pernah mengalami kekerasan yang diterima dari manusia. Kucing tipe ini tidak memiliki kepercayaan terhadap manusia. Sehingga ketika kita mencba untuk mendekat ke kucing tersebut, bayangan akan kekerasan dari manusia akan muncul dalam benak kucing, sehingga insting untuk mempertahankan diri akan diaktifkan.

Kucing yang masih berumur 4 – 6 minggu memerlukan waktu 3 – 4 hari untuk bisa dipegang (digendong, dielu-elus, dan lain-lain) sedangkan kucing yang berumur diatas 8 bulan akan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk dijinakkan. Saya baru-baru ini menjinakkan kucing liar yang berumur 5 bulan dan membutuhkan waktu 3 minggu untuk mendapatkan kepercayaan kucing-kucing (kucing yang saya jinakkan 2 ekor, bersaudara) tersebut.

Tingkatan dalam menjinakkan kucing dapat saya kategorikan sebagai berikut :

1. Anak kucing umur dibawah 2 bulan dan kucing yang kehilangan tempat tinggal karena dibuang (Easy Mode)

2. Anak kucing umur 2 – 5 bulan atau anak kucing yang lahir dijalanan (Normal Mode)

3. Kucing umur diatas 5 bulan (Hard Mode)

4. Kucing diatas 1 tahun yang pernah mengalami kekerasan oleh manusia (God Mode)

Waktu yang digunakan dalam menjinakkan kucing bervariasi, tergantung pada setiap karakteristik dan sifat kucing. Kucing juga seperti manusia. Mereka memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda pula. Ada yang penakut, cuek, banyak rasa ingin tahu, dan sebagainya. Hasil yang diperoleh ditentukan dari karakteristik kucing pula. Sehingga tiap kucing akan berbeda hasilnya.

Hal yang kita lakukan sebelum mulai menjinakkan kucing adalah mencari sebanyak mungkin informasi tentang kucing tersebut. meskipun tidak begitu banyak membantu tetapi informasi yang kita dapatkan akan menentukan tindakan yang akan kita lakukan. Cari informasi tentang dimana dia sering main, apakah pernah mengalami kekerasan oleh manusia, dimana biasa dia tidur, dan lain-lain.


Langkah pertama adalah inisiasi atau perkenalan. Langkah ini digunakan untuk memasukkan kita kedalam lingkaran mereka dan menunjukkan itikad baik kita. Kunci dalam menjinakkan kucing adalah menumbuhkan kepercayaan dan kesabaran. Kepercayaan bahwa kita bukanlah sebuah ancaman, agresor, ataupun sesuatu yang dapat menyakiti kucing tersebut. Jika kita menciptakan pengalaman yang positif (Baik)terhadap seekor kucing, mereka akan lebih mudah dijinakkan. kesabaran karena kita benar-benar tidak boleh terburu-buru dalam menjinakkan mereka. One step at the time. Jangan mencoba untuk melompati sebuah langkah dan terburu-buru atau anda akan mulai dari awal lagi, dan ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari sebelumnya.

Jangan langsung berjalan mendekat secara frontal pada seekor kucing, karena anda akan langsung dianggap sebagai ancaman. Hal yang dilakukan dalam mendekati kucing adalah dari samping. Posisi yang paling bagus adalah duduk atau jongkok. Perlahan-lahan dekati kucing tersebut. Saya biasanya tidak membuat kontak mata terhadap kucing tersebut. jika kucing menunjukkan sikap waspada seperti merendahkan badan, telinga dilipat kebelakang, atau mundur, maka tandanya anda juga harus mundur terlebih dahulu. Itu berarti jarak yang diijinkan kucing tersebut untuk didekati. Ketika kita ingin memegang mereka sebaiknya urungkan niat ini. mencoba mengejar dan memojokkan kucing akan membawa akibat yang buruk.

Lokasi yang paling tepat dalam mulai mendekati atau menjinakkan kucing adalah di tempat biasa mereka nongkrong atau bermain. Membawa mereka kedalam rumah atau kandang secara langsung adalah hal yang benar-benar tindakan yang tidak bijaksana. It’s a bad idea. Hal tersebut akan meningkatkan trauma dan menghilangkan rasa kepercayaan kucing tersebut pada manusia. Kita yang mendekati lingkungan dan wilayah mereka, bukan membawa mereka ke wilayah kita.



Kucing harus makan. Kita menggunakan kenyataan ini sebagai kekuatan inti dalam menjinakkan kucing. Saya biasa memberi makan kucing tersebut dengan gerakan perlahan-lahan. Setelah meletakkan makanan ditempat yang dilihat kucing tersebut dan usahakan kucing melihat saat kita memberi makan dan meletakkan makanan tersebut. Setelah meletakkan makanan mundur perlahan-lahan. Perhatikan dari jauh reaksi kucing terhadap makanan yang kita beri. Lakukan ini secara rutin. Usahakan pada jam-jam yang sama ditempat yang sama. Setelah beberapa hari (1 – 2 minggu) biasanya kucing akan terlihat tidak jauh dari tempat kita biasa memberi makan dan pada jam yang sama pula. Jika kucing tidak terlihat taruh makanan ditempat biasa. Jangan lupa, pada saat memberi makan buat suara memanggil yang spesifik. Gunakan bel, tepukan tangan, dan sebagainya. Kalau kita ingin memberi nama, panggil dengan nama tersebut. jika tidak gunakan “Puusss…puusss…” dengan nada tinggi. Bagi kucing nada tinggi lebih bersahabat dari pada nada rendah. Porsi makanan yang diberikan sedikit saja pada saat awal-awal. Sedikit demi sedikit tingkatkan kuantitasnya. Keuntungan lain adalah kucing dapat jinak pada orang yang memberi mereka makan.

Jika kita telah mendapatkan kepecayaan kucing tersebut, jangan membuat gerakan tiba-tiba atau suara bising saat kita lewat. Ingat, kucing liar masih tetap memiliki insting protektif yang tinggi. Meskipun kita sudah berhasil memegang, mengelus, atau menggendong mereka, kucing-kucing tersebut masih sangat mudah terkejut, merasa takut, dan melompat dari gendongan kita. Kadang-kadang akan menggigit dan mencakar.


Ciri-ciri kucing yang sudah mempercayai kita adalah :

1. Mereka mulai tertarik pada kita dan mencari tau apa yang sedang kita lakukan

2. Mereka tidak lari ketika kita melewati mereka (bukan mendekat secara frontal)
3. Mereka tidak menunjukkan ciri-ciri agresif 

Ciri yang sangat menentukan adalah dengan melihat mata mereka. Jika kelopak mata mereka menyempit, lalu menutup, setelah itu membuka kembali (seperti mata orang mengantuk) maka artinya mereka sedang rileks dan tidak merasa terancam dengan kehadiran kita. Ketika melihat kucing dalam kondisi ini saya akan membuat kontak mata dan melakukan hal yang sama.


Baca artikel ini untuk mengetahui bahasa tubuh kucing, Disini

Ketika kita sudah berhasil mempersempit jarak antara kita dengan kucing jangan sentuh atau elus mereka terlebih dahulu. Biarkan keadaan ini kira-kira 3 – 4 hari. Mengelus mereka juga harus perlahan. Jika mereka menghindar saat kita menyentuhnya, jangan sentuh dulu. Saat yang paling tepat adalah saat mereka kita kasih makan atau saat mereka sedang santai. Elus leher dan perut mereka, kucing suka disentuh pada bagian ini. Pada tahap ini kita sudah setengah jalan. Teruskan prosesnya secara perlahan dan bertahap.

Tahap selanjutnya adalah memegang kucing. Pada saat memegang kucing harus secara perlahan tidak terlalu agresif. Jika kucing meronta, maka kucing yang anda pegang sedang takut, cobalah beberapa saat lagi. Jika kita berhasil menggendong kucing tersebut, elus-elus kepala, leher, atau bagian perutnya untuk menenangkan kucing tersebut. Keberhasilan kita menggendong kucing tersebut dalam keadaan tenang bukan berarti kita berhasil menjinakkan. Tetap harus hati-hati dalam menggendong kucing, karena secara tiba-tiba kucing bisa meronta dan melompat. Tindakan ini dapat menimbulkan luka cakar atau gigit. Anak kucing suka bermain. Usahakan banyak-banyak bermain dengan anak kucing liar tersebut. Dengan membuat gumpalan kertas diikat dengan tali. Curi perhatian kucing dengan alat ini.

Tahap terakhir dalam menjinakkan kucing liar adalah melanjutkan tahap-tahap sebelumnya dengan frekuensi yang lebih. Seperti mengelus, menggendong, dan lain sebagainya. Ketika kucing sudah mendapatkan kepercayaan kita, pada saat kita mengelus kucing tersebut maka kucing akan mendengkur (bunyi, krrr…krrr…) kadang kala meskipun kucing sudah mengeluarkan dengkuran saat kita mengelus mereka, kadang mereka tidak mau untuk dipangku atau digendong.

Menjinakkan kucing memang membutuhkan proses dan kesabaran. Tetapi pada saat bersama dengan kucing yang baru saja kita jinakkan, kita harus tetap waspada. Kucing liar sangat berbeda dengan kucing yang dari kecil kita pelihara. Kucing liar masih tetap memiliki insting protektif yang tinggi. Mereka masih tetap mudah merasa takut dan lari jika mereka menganggap ada bahaya. Tetapi kucing liar yang kita jinakkan tetap bisa bermanja-manja dengan kita. Kucing liar yang saya jinakkan terus ikut kemana saya pergi saat saya pulang dari kantor sampai saya memberi mereka makan. Dan malam harinya mereka mau tidur disamping saya. Kucing liar tetaplah kucing. Mereka membutuhkan kasih sayang dan perhatian.





No comments:

Post a Comment