بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: WNI Muslim di Korsel Berperan Bangun Peradaban Indonesia
Go Green

Clock Link

Sunday, February 2, 2014

WNI Muslim di Korsel Berperan Bangun Peradaban Indonesia


TRIBUNNEWS.COM, KORSEL - Pekerja dan pelajar muslim di Korea Selatan bukan hanya bekerja dan belajar. Mereka bertugas mempelajari kemajuan dan budaya-budaya yang bernilai positif agar bisa diterapkan di Indonesia dalam usaha membangun peradaban.

Demikian dikatakan cendekiawan muslim Indonesia KH Sholahudin Wahid atau akrab dipanggil Gus Solah saat Silaturrahim Akbar (Silakbar) Komunitas Muslim Indonesia (KMI) di Korea Selatan, Sabtu (31/1/2014) waktu setempat.

"Warga muslim Indonesia yang ada di Korea Selatan bukan lagi semata mewakili dirinya sendiri namun juga merupakan refresentatif dari wajah Negara Indonesia yang mayoritas muslim yang ramah dan cinta damai," katanya di hadapan tidak kurang dari 2000 warga negara Indonesia.

Gus Solah menyatakan, melihat jama’ah yang hadir dirinya seakan melihat wajah umat Islam Indonesia masa depan berpikiran maju, sejahtera, terdidik baik dan masih tetap mampu peduli dan rendah hati.

Ia menyatakan, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang sukses membangun sumber daya manusia yang dulunya seperti Indonesia yang penuh kekurangan dan berbagai keterbatasan.

"Namun saat menemukan kunci kemajuan bangsanya, maka dengan waktu yang relatif singkat kini Korea Selatan bergerak menjadi bangsa yang disegani dunia," kata Sholah seperti yang disampaikan Nana Sudiana, Direktur Kemitraan PKPU dalam emailnya kepada Tribunnews.

Lebih lanjut, adik mantas Presiden Gus Dur ini menyatakan, kemajuan bangsa tak bertumpu pada kecanggihan pengembangan teknologi tapi bangsa yang maju justru memulainya dengan peningkatan kualitas sumber dayanya secara maksimal.

"Dan kini tugas itu, mari kita tunaikan dengan baik. Saatnya kita menatap bangsa kita dengan penuh optimisme dan melangkah menuju kemajuan dengan bekal dan kemampuan maksimal yang dimiliki oleh masing-masing kita," katanya.

Gus Solah mengajak seluruh pekerja lintas profesi bersinergi menciptakan bangsa dan negara Indonesia yang lebih baik, lebih beradab dan lebih bermartabat, bukan hanya di hadapan masyarakat di Asia, tapi di dunia.

Nana Sudiana menyatakan, PKPU, lembaga kemanusiaan nasional berkomitmen untuk bersinergi dalam berbagai aktivitas dan program yang selama ini telah dilakukan.

Salah satunya proses pembinaan kegamaan jama’ah mushola atau Masjid yang ada, khususnya untuk pengadaan ta’lim-ta’lim dan pengiriman da’I untuk membantu memberikan pemahaman dan peningkatan kualitas keagamaan jama’ah mushola atau masjid di Korea Selatan.

"Kami juga menggiatkan program-program kewirausahaan dengan pelatihan, magang, dan jejaring bisnis, termasuk peningkatan kemampuan Bahasa bagi warga muslim Indonesia yang ada di Korea Selatan," katanya.

PKPU membuka diri untuk membantu warga Indonesia di Korea Selatan dalam menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah.

Iwansyah dari KBRI, mengapresiasi secara positif kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia selain dari sisi keterampilan dan kemampuan teknis yang selama ini dibuthkan oleh warga Indonesia di Korea Selatan.

Silakbar berlangsung di Woori Bank Yeonsuwon (Gedung Diklat Woori Bank) Anseong, Korsel. Peserta Silakbar kali ini berjumlah lebih dari 2.000 orang warga Indonesia yang atang dari seluruh penjuru Korea Selatan, terutama dari Kota-Kota bagian Utara dan Tengah Korea Selatan.

Acara diisi dengan acara hadrah atau seni rebana yang berasal dari sejumlah masjid dan mushola yang ada di Korea Selatan. Acara Silakbar kali ini yang bertema “Merajut Manisnya Silaturrahim di Negeri Ginseng.

No comments:

Post a Comment