بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Detik-detik Akademik Shokalskiy, Kapal Pemecah Es yg Terjebak di Antartika
Go Green

Clock Link

Tuesday, February 18, 2014

Detik-detik Akademik Shokalskiy, Kapal Pemecah Es yg Terjebak di Antartika


Ini adalah Kapal penjelajah Rusia, Akademik Shokalskiy yg mengangkut 52 kru Australasian Antarctic Expedition (AAE)'


Awak MVAkademikShokalskiy memanfaatkan laut antartika yang membeku untuk mengabadikan moment yang sangat jarang mereka temui sebelumnya. MVAkademikShokalskiy berada pada lokasi yang berjarak sekitar 100 mil dari basis Prancis, Dumont D'Urville, atau sekitar 1.500 mil dari Hobart, Tasmania.



Suhu dingin yang ekstrim membuat hamparan perairan Antartika di Kutub Selatan membeku dan suhu dingin yang sangat luar biasa menjadi ancaman bagi tim Ekspedisi Australasian Antarctic Expedition, mengangkut 74 orang penumpang. 74 awak kapal tersebut.



persediaan makanan dalam kapal Shokalskiy masih cukup dan tidak berada dalam posisi berbahaya, menurut tim peneliti yang dipimpin Chris Turney dan Chris Fogwill.



Menunggu kapal Prancis L'Astrolabe dan Aurora Australis dari Australia yang sedang menuju lautan es di bagian Selatan Samudra, sejumlah peneliti tetap melakukan aktivitas rutin dan memanfaatkan terangnya langit dan pemandangan yang luar biasa sebagai hiburan bagi mereka.



Pemimpin ekspedisi, Greg Mortimer duduk sambil sesekali menatap kapal MV Akademik Shokalskiy yang kokoh berdiri diatara es berwarna putih yang keras membeku. Greg percaya kondisi mereka akan baik-baik saja meski kabar buruk tentang kapal Snow Dragon seharusnya menyelamatkan mereka turut terjebak.



Inilah beberapa anggota dari tim ekspedisi Australasian Antarctic Expedition yang turut dalam penelusuran kembali rute yang pernah diambil oleh peneliti Inggris, Sir Douglas Mawson.



Munculnya Penguin merupakan hiburan bagi para awak yang hingga kini masih menanti penyelamatan. Dengan logistik yang masih banyak kondisi terjebak di hamparan es yang beku adalah kebahagiaan yang jarang ditemui.



Pada hamparan es yang membeku para peneliti masih mengukur suhu dan kadar garam dalam retakan di lapisan es, yang dikhawatirkan dalam penantian ini adalah badai salju yang mengancam dalam beberapa hari ke depan.

No comments:

Post a Comment