بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Usia 60 Tahun Lahirkan Kembar, Wanita Ini Jadi Ibu Tertua di China
Go Green

Clock Link

Friday, December 27, 2013

Usia 60 Tahun Lahirkan Kembar, Wanita Ini Jadi Ibu Tertua di China

Usia 60 Tahun Lahirkan Kembar, Wanita Ini Jadi Ibu Tertua di China

DREAMERSRADIO.COM - Jika pada umumnya wanita berusia 45 tahun sudah tak bisa lagi memiliki anak, karena masa produktifitasnya sudah lewat, tetapi di China seorang ibu melahirkan bayi kembar pada usia 60 tahun. Sehingga wanita tersebut kini dinobatkan sebagai ibu tertua di China.

Dilansir dari Chinadaily, tentunya kasus ini sangat jarang terjadi di dunia, apalagi di China, karena setiap keluarga hanya memiliki satu orang anak. Selain itu, kasus ini menepis anggapan bahwa efektivitas bayi tabung makin lama akan makin berkurang seiring dengan pertambahan usia calon ibu.

Sheng Hailin kehilangan putri satu-satunya yang meninggal akibat keracunan gas karbon monoksida di tahun 2009. Saat itu usia putri Sheng yang bernama Tingting mencapai 29 tahun.

“Agar bisa bertahan hidup dan membebaskan diri saya dari kesepian, saya memutuskan untuk punya anak lagi di usia yang sudah tak muda ini,” ungkapnya kepada surat kabar tersebut.

Tanpa alasan yang jelas, sebuah rumah sakit militer di timur kota Hefei pun sepakat untuk memberi kesempatan bagi Sheng dan suaminya menjalani program bayi tabung. Tak terduga prosedur itu berhasil dan Sheng melahirkan bayi kembar perempuan pada tanggal 25 Mei 2010 di No. 105 Hospital of the People's Liberation Army saat usianya 60 tahun

Bayi kembarnya kemudian masing-masing diberi nama Zhizhi dan Huihui. Saat lahir, Zhizhi memiliki berat 1,85 kg sedangkan berat Huihui adalah 1,45 kg. Sementara ibu tertua didunia tercatat atas nama Maria del Carmen Bousada Lara dari spanyol yang melahirkan pada usia 66 tahun dengan bayi kembar.

Keluarga-keluarga itu pun terpaksa harus menghadapi masa depan yang tak jelas karena tak ada seorang pun yang membantu merawat mereka atau menanggung biaya kesehatan mereka di usia senja.

Selain itu meski Sheng yang dulunya berprofesi sebagai dosen kesehatan dan suaminya memiliki uang pensiun yang lumayan. Tapi Sheng harus kembali bekerja di usianya yang lanjut dan berkeliling China untuk memberikan kuliah kesehatan.

Ini dilakukannya demi mendapatkan dana tambahan untuk membesarkan kedua putrinya, termasuk membayar dua babysitter yang digaji lebih dari Rp 19,5 juta per bulan. Apalagi karena kerentanan fisiknya, Sheng tak lagi bisa melakukan tugas sederhana seperti memandikan si bayi.

“Beberapa kuliah mungkin bisa dilakukan dalam satu hari, tapi terkadang saya harus bermalam sampai 3-4 hari di satu tempat. Jadi saya hanya bisa menghabiskan waktu dengan anak-anak saya di rumah selama 4-5 hari saja. Padahal usia saya sudah 64 dan tubuh saya renta,” terangnya.

No comments:

Post a Comment