بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Orang Terkaya Indonesia Ini Makan Jarang Pakai Sendok
Go Green

Clock Link

Monday, November 25, 2013

Orang Terkaya Indonesia Ini Makan Jarang Pakai Sendok

Orang Terkaya Indonesia Ini Makan Jarang Pakai Sendok

NAMA Aksa Mahmud masuk dalam kategori orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes Tahun 2013. Aksa dinobatkan sebagai orang terkaya urutan ke-38 di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai 780 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,9 triliun.

Aksa adalah pengusaha asal Sulawesi yang merintis bisnisnya dari bawah. Mantan Wakil Ketua MPR RI yang kini masih menjabat Anggota DPD RI Aksa Mahmud itu.
Jumlah kekayaan Aksa naik sekitar 70 juta dolar AS dalam setahun ini sebab tahun 2012 lalu Forbes mencatat jumlah kekayaannya masih mencapai 710 juta dolar AS.

Adik ipar Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK) ini dikenal sebagai pengusaha tenar dari Indonesia timur dibawah bendera perusahaan Bosowa Group dengan bisnis di berbagai bidang seperti semen melalui PT Semen Bosowa Maros dan PT Semen Bosowa Batam. Aksa juga menggarap bisnis transportasi, infrastruktur, properti, dan berbagai bidang bisnis lainnya.

Meskipun dikenal kaya raya namun keseharian Aksa Mahmud tergolong sederhana. Tribunnews.com kerap menemui Aksa hadir di acara-acara seminar ekonomi dan acara-acara partai politik namun kehadirannya tidak terlalu menonjol sebab kerap dia memilih duduk di kursi tengah atau kursi belakang.

Mirip dengan JK, bicara Aksa Mahmud juga kerap ceplas ceplos dan rasional. Pernah suatu hari Tribunnews.com, melihat Aksa Mahmud makan tanpa menggunakan sendok di sebuah rumah makan di Jakarta.
"Lebih enak makan pakai tangan langsung," kata Aksa. 

Informasi yang diperoleh Tribunnews.com dari orang-orang dekatnya memang Aksa lebih suka makan tidak pakai sendok apalagi pakai sumpit. 

Demikian pula untuk urusan tekhnologi Aksa dikenal tidak peduli dengan model telepon seluler. Meskipun memiliki uang yang banyak namun Aksa termasuk jadul dalam urusan telepon seluler.

Tahun lalu ketika banyak warga Indonesia kecanduan dengan Blackberry, Tribunnews.com masih melihat Aksa menggunakan telepon seluler Nokia yang mungkin sudah hilang di pasaran. Aksa beralasan yang penting fungsi handphone bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak. (ACO)

No comments:

Post a Comment