بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Felixia Yeap, Melenturkan Ketegangan di Ring ONE FC
Go Green

Clock Link

Saturday, September 14, 2013

Felixia Yeap, Melenturkan Ketegangan di Ring ONE FC


Dalam rangka mempromosikan ONE Fighting Championship yang akan berlangsung pada 13 September 2013 di Istora Senayan, Jakarta, pihak penyelenggara mendatangkan gadis ring(ring girl). Perempuan tersebut berprofesi sebagai model.

Namanya Felixia Yeap kelahiran Kuala Lumpur, Malaysia, 3 Juli 1986, tersebut menjadi satu dari dua orang gadis ring yang akan naik ring di Istora Senayan. Perempuan pertama Malaysia yang menjadi“Official Playboy Bunny Asia”itu memulai debutnya sebagai gadis ring ONE FC pada 2 Februari 2013.

Dalam perbincangannya dengan Yahoo! Indonesia, perempuan berwajah oriental yang pernah menjadi guru Taman Kanak-kanak selama dua tahun itu mengaku jika dirinya sangat menyukai mixed martial art. Meskipun, mengajar dan bertarung merupakan dua hal berbeda.

Awalnya ia menyukasi profesi guru karena mencintai anak-anak. Sementara keuntungan menggeluti bela diri campuran, dapat membuatnya lebih waspada dan responsif. Selain itu olahraga ini juga dapat menyehatkan tubuh.

Felixia menjelaskan bahwa berlenggak-lenggok di atas ring sambil membawa papan ronde merupakan pengalaman menantang baginya. Perempuan yang mengaku hobi membaca dan menulis itu menambahkan, saat penonton tegang lantaran perhatiannya terkuras oleh kerasnya pertandingan, ia dituntut hadir memberikan hiburan melalui penampilannya di atas ring.

Bagaimana wawancara perempuan yang senang mengoleksi stileto dan lingerie itu selanjutnya? Berikut perbincangan dengannya saat ditemui di Muay Thai Camp, Jakarta beberapa waktu lalu.


Sejak kapan Anda menjadi Ring Girl ONE FC?

Saya memulai debut sebagai ring girl resmi ONE FC pada 2 Februari tahun ini. Berbekal pengalaman modeling, awalnya saya melamar dengan mengirim aplikasi, lalu berlatih MMA, selanjutnya saya menjadi salah satu kontestan dari sekian banyak applicant, lalu sekarang diberi kesempatan oleh ONE FC untuk menjadiRing Girlresmi mereka.


Sebelum menjadi Ring Girl, apa profesi Anda?

Saya seorang model yang berkecimpung sejak usia 18 tahun. Pada tahun 2006 saya meninggalkan dunia permodelan karena alasan pribadi. Lalu, selama dua tahun sejak 2006-2008 saya menjadi guru Taman Kanak-kanak, di sana mengajar bahasa Melayu dan hip hop untuk anak-anak ekspatriat. Saya mencintai profesi saya sebagai guru karena saya mencintai anak-anak. Mereka sangat energik dan bersemangat.Persiapan apa untuk bisa menjadi Ring Girl ONE FC, terutama Anda dan gadis yang lain memiliki tubuh yang indah?

Saya terus mengasah kemapuan modeling saya, mempelajari teknik-teknik bagaimana menghibur orang di atas ring. Lalu, secara rutin saya pergi ke gym untuk berolah raga dan berlatih MMA. Dan, yang terpenting adalah menjaga kebugaran tubuh agar tetap cantik dan sehat.


Apakah Anda tidak takut melihat pertarungan di atas ring?

Saya merasa sangat excited menonton pertandingan. Saya sangat menikmatinya, karena kita tidak tahu petarung mana yang akan memenangkan pertandingan dan petarung mana yang bisa menguasai petarung lain. Teka-teki itu yang membuat saya menikmatinya.


MMA identik dengan bloody-fighting, Anda tidak takut?

Saya tidak takut darah. Dalam sebuah pertandingan, saya melihat darah itu seperti cat (hiasan). Menurut saya, tidak ada perempuan yang takut darah. Tapi kalau darah orang lain saya pasti takut, karena pastinya menyakitkan. Apa pendapat Anda soal petarung-petarung ONE FC?

Mereka adalah para petarung yang tangguh dan bersemangat. Beberapa dari mereka terlihat seksi dan tampan. Saya suka sekali melihat mereka bertanding karena kemampuan dan teknik yang mereka perlihatkan.


Siapa petarung favorit Anda?

Bruno Pucci dan Roger Huerta. Apakah Anda punya pengalaman buruk saat menjadi Ring Girl ONE FC ?

Tidak ada. Sebaliknya, saya memiliki kenangan berkesan ketika saya mengalungkan medali ke seorang juara (tanpa disangka-sangka) dia mengangkat saya setinggi-tingginya. Wow, saya merasa di puncak dunia ketika itu. Anda setuju dengan pandangan bahwa petarung perempuan itu cenderung kurang feminim?

Tidak benar. Anggapan bahwa mengikuti bela diri campuran membuat perempuan kurang feminim adalah itu salah. Menjadi feminim itu menyangkut pada sikap dan pikiran seorang perempuan, bukan dilihat dari apa yang dia lakukan dan dia geluti. Saya pikir, jika seorang perempuan berlatih MMA, dia justru akan terlihat seksi. Saya melihat generasi baru perempuan masa kini lebih open minded, tidak takut pada darah, dan menyukai teknik-teknik dalam MMA.


Apakah Anda berlatih MMA?

Ya saya berlatih MMA. Saya sangat menyukai olahraga ini. Secara pribadi saya menyukai pertarungan. Saya orang yang sedikit tomboi. Tapi bagi saya, pertarungan adalah hobi, karena di sana ada teknik, kemampuan, serta sesuatu yang menyehatkan. Apa tips-tips yang untuk perempuan yang ingin mulai mendalami MMA?

Datang ke gym, berlatih dengan rajin, mengikuti instruksi pelatih, dan mencoba beberapa jurus secara bertahap. Setelah itu saya yakin Anda akan mencintai olahraga ini. Pandangan pribadi Anda tentang MMA?

MMA bukan sekadar olahraga, tetapi di sana ada determinasi, kemampuan,passion, teknik danentertainment. Itulah yang membuat olahraga ini digemari banyak orang saat ini. Apa yang paling menarik menjadi seorang ring girl?

Dengan menjadi seorang ring girl, saya bisa menjalin kedekatan dengan para petarung, ofisial ONE FC, dan memiliki kesempatan untuk jalan-jalan ke berbagai negara.

No comments:

Post a Comment