بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Kerap Bercelana Pendek, Kades di Gorontalo Disidang Warga
Go Green

Clock Link

Thursday, August 29, 2013

Kerap Bercelana Pendek, Kades di Gorontalo Disidang Warga


MERDEKA.COM. Warga Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, nampaknya tidak bisa lagi menahan kekesalan atas tabiat Kepala Desa, Mardiyanto Otuhu. Masyarakat setempat menganggap kelakuan Mardiyanto yang kerap bercelana pendek, bahkan di acara penting, tidak bisa ditolerir lagi.

Alhasil, Mardiyanto harus menjalani sidang di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, karena dinilai tidak layak lagi memimpin desa.

"Sekitar 300 warga menandatangani mosi tidak percaya kepada kades dan meminta kami menggelar sidang paripurna BPD. Kami memenuhinya karena ada peraturan pemerintah yang mengaturnya," kata Ketua BPD Dumati, Sudirman Abdullah, Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, seperti dilansir dari Antara, Kamis (29/8).

Menurut Sudirman, sejumlah warga menuntut Mardiyanto mundur karena beberapa pelanggaran, di antaranya memakai celana pendek pada acara resmi dan keagamaan. Dia juga dianggap tak menjalankan pelayanan pemerintahan dengan baik dan kerap main judi togel.

Dalam sidang itu warga, Mardiyanto, dan tokoh adat yang hadir diberi kesempatan buat mengutarakan pendapatnya, sebelum BPD memberikan rekomendasi kepada Bupati Gorontalo. Salah seorang tokoh adat, Sumakso Katili, mengatakan dari uraian warga, pihaknya mengambil kesimpulan Mardiyanto melanggar dua pasal dalam pidana adat Gorontalo.

"Pasal pertama yakni Totala Balalo atau selalu membuat keributan atau mengajak masyarakat ribut. Sedangkan pasal kedua, yakni Totala Bunulo atau sengaja berbuat kesalahan yang bertentangan dengan etika atau tatanan adat," kata Sumakso.

Dari pasal kedua, Mardiyanto dianggap melanggar hukum adat berkaitan dengan Totala Sapihi (kesalahan terkait dengan sifat jorok). Yaitu kerap bercelana pendek pada acara penting. Hukuman bakal diterima Mardiyanto adalah sanksi sosial.

Namun, Mardiyanto tetap berusaha membela diri. Dia membantah tudingan kerap berpakaian tak sopan pada acara besar atau resmi.

"Malam itu saya datang ke pengajian di masjid dengan pakaian sopan, dan kemudian tengah malam saya balik lagi ke situ pakai celana pendek. Menurut saya itu wajar mengingat saya hanya mampir sebentar, sebelum menonton acara sepakbola di televisi bersama warga lain," kata Mardiyanto.

Mardiyanto pun tak terima dituduh doyan main judi togel. Bahkan, dia menantang warga untuk membuktikan hal itu. Dia malah balik menuduh ada pihak-pihak yang tidak senang lantaran dia menang dalam pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu.

No comments:

Post a Comment