بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Sosial Media untuk Kenek Bis dan Tukang Siomay
Go Green

Clock Link

Saturday, February 2, 2013

Sosial Media untuk Kenek Bis dan Tukang Siomay


Perkembangan dunia sosial media di Indonesia pada beberapa tahun belakangan sangat mengagumkan, apalagi banyak orang mengartikan sosial media dengan "membuang pemisah antara jauh dan dekat". Beberapa orang mulai mengerti dan percaya bahwa sosial media mampu memperpendek jarak dan waktu namun masih bisa menyatu dengan budaya dengan baik.

Pernyataan-pernyataan di atas terbukti dengan peristiwa yang belakangan gw alami. Beberapa hari yang lalu gw memutuskan pulang naik bis metromini. Pas naik gw enggak kedapatan duduk dan harus berdiri, tapi posisi gw waktu itu berada dekat dengan pintu belakang bis, tempat biasa kenek bis menghabiskan waktunya ketika bekerja.

Berhubung tempat tinggal gw ada di Ciledug dan jalan menuju arah sana pas jam 6 ke atas sudah dipastikan macet sampai waktu yang sulit buat diprediksi. Ketika sambil menunggu macet ada pemandangan yang menarik perhatian gw. Gw melihat kenek bis lagi online Facebook lewat HPnya. Sudah diperkirakan banyak orang di Indonesia yang gunain Facebook untuk berkomunikasi, buktinya Indonesia menempati peringkat ke-3 pengguna Facebook di seluruh dunia.

Berikut adalah cuplikan obrolan saya dengan kenek bis:
I: Gw
K: Kenek

Kenek metromini: 


I: Wuih, HP lo keren bro.
K: Ah, yang bener aja.
I: Beneran, kayaknya lo baru beli ya, itu kayaknya HP keluaran baru.
K: Gw lagi Facebook-an nih bro, ama keponakan gw yang jauh di kampung.
I: Ah yang bener, kenapa enggak gunain telepon atau ga SMS?
K: Kalau gunain telepon, gw cuma bisa dengen suara aja, kalau sms gw cuma baca pesan dia aja, kurang asik
I: Terus kenapa lo milih Facebook?
K: Lewat Facebook gw bisa tahu berita terakhir keponakan gw lewat status dia, terus gw bisa komen dan keponakan gw juga kadang komen, jadi gw bisa berkomunikasi kapan aja enggak harus nunggu gw atau dia yang telepon atau sms duluan.
I: Keren dah bro.

Beberapa waktu kemudian, pas lagi malem gw ngobrol sama tukang siomay yang biasa lewat depan rumah gw.


S: Tukang sioamay
I: Gw

Tukang siomay: 


S: Bro, lo punya usb modem ga?
I: Iya gw ada satu, itu gw gunain kalau koneksi utama gw bermasalah. Emang kenapa?
S: Oh, gw baru aja beli modem tapi koneksinya lambat banget.
I: Oh, kalau masalah koneksi lambat itu karena koneksi dari providernya bukan dari modemnya.
S: Mungkin gitu ya, lagian belakangan cuaca hujan juga mempengaruhi koneksi gw.
I: Tapi gw kagum sama lo, lo sering online di internet?
S: Barusan di rumah gw online liat video YouTube tentang resep siomay, gw bisa liat tuh di YouTube sambil latihan ngebuat siomay yang bener, kalau ada yang kelewatan di videonya gw bisa mundurin videonya.
I: Wuih jago juga lo bro, pantesan nih siomay belakangan makin enak aja.
S: Ah, bisa aja lo bro. Untuk bisa menangin kompetisi sama tukang siomay lainnya, gw harus punya strategi bro.

Mengingat kembali obrolan gw sama kenek bis, ada yang membuat gw merasa kagum. Seorang kenek bis dengan tingkat edukasi yang tidak terlalu tinggi bisa menggunakan sebuah media hingga ke tingkat maksimumnya. Kejadian serupa juga terjadi pada tukang siomay yang menggunakan teknologi untuk berinovasi di bisnisnya. Tapi malah ada orang yang berpendidikan membuat akun palsu di sosial media hanya untuk gabung dan memenangkan kuis aja.


http://www.omeoo.com/social-media/bus-helper-siomay-seller-and-social-media/?utm_source=kaskus&utm_medium=forum&utm_campaign=guerillaforum

No comments:

Post a Comment