بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Mengenal Lebih Jauh Filantropi Witoko
Go Green

Clock Link

Monday, December 31, 2012

Mengenal Lebih Jauh Filantropi Witoko

yahoo.com
 
Filantropi Witoko
 
Semua penonton di Indonesia mungkin ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Filantropi saat ia diumumkan sebagai peserta yang harus pulang di episode keempat Asia's Next Top Model. Apalagi di televisi, wanita kelahiran 6 Februari 1988 ini terlihat pendiam dan tidak terlalu banyak bicara, sehingga banyak yang masih merasa penasaran akan kepribadian Filantropi yang sesungguhnya.

Tak banyak yang tahu bahwa sebelum ikut Asia's Next Top Model, Filantropi sudah bekerja sebagai model freelance selama satu tahun. Ia memang belum pernah tampil di majalah, namun wanita bertinggi badan 175 cm ini sudah kenyang menjajal panggung fashion show.

Beruntung, Yahoo! Indonesia sempat bertemu Filantropi di Singapura saat dirinya hadir di jumpa pers Asia's Next Top Model. Kepada reporter kami Deborah Choo , wanita berdarah Jawa-Cina ini bercerita banyak tentang aspirasinya di dunia model.

Apa kelebihanmu dibanding peserta Asia's Next Top Model yang lain? Aku punya attitude. Aku sudah lumayan lama berada di industri ini, dan aku perhatikan peserta yang lain, memang mereka punya wajah cantik dan tubuh ramping, tapi attitude-nya kurang. Mereka sering mengeluh di belakang, "Aku nggak suka make-upnya. Aku nggak suka bajunya," dan sebagainya. Mereka mengeluh di belakang desainer atau stylist, tapi dunia ini kecil, dan omongan buruk pasti akan sampai ke telinga desainer. Kelebihanku yang lain adalah, aku punya gaya yang bagus.

Apa tantangan terbesar yang dihadapi selama ikut Asia's Next Top Model? Diriku sendiri. Aku sangat dekat dan sangat bergantung pada teman-temanku. Selama di sana, aku nggak ada kontak dengan keluarga, teman-teman, dan anjingku. Aku sangat terpengaruh dengan itu. Untungnya kemudian teman-teman di Asia's Next Top Model jadi keluarga baruku.

Di Asia's Next Top Model, kamu paling dekat dengan siapa? Monica (Thailand), Kate (Taiwan), Kyla (Singapura), Rachel (India), Sofia (Jepang).

Ada hambatan selama berinteraksi dengan mereka? Karena kami sama-sama dari Asia, apa pun perbedaannya, kami tetap menjaga sopan santun, tulus, dan kami berkomunikasi dengan baik.

Siapa supermodel favoritmu? Aku nggak punya supermodel favorit, tapi aku suka Liu Wen karena dia adalah model Asia pertama yang jadi model Victoria's Secret. Cita-citaku adalah jadi orang Indonesia pertama yang jadi model Victoria's Secret. Hanya supermodel yang mereka pilih.

Apakah Asia's Next Top Model ini sesuai dengan ekspektasi kamu? Sangat berbeda. Awalnya aku kira itu akan seperti kerja saja, ternyata banyak sekali tekanannya. Sangat stressful. Aku sering sekali menangis di sana.

Bagaimana cara kamu mengatasi stress selama di sana? Teman-teman sesama kontestan banyak membantu, terutama teman-teman sekamarku yang sekarang jadi sahabat. Kami masih tetap kontak sampai sekarang, telepon-teleponan dan ngobrol di WhatsApp.

Ngomongin apa? Obrolan cewek. Tentang pacar, tentang keluarga, tentang peserta yang lain, tapi biasanya sih tentang pacar.

Kamu punya pacar? Hmmm... belum resmi jadi pacar, tapi dekat banget. Orang Indonesia juga.

Dia mendukung kamu ikut Asia's Next Top Model? Banget. Dia sangat cerdas dan dewasa. Aku kemarin nonton "Skyfall", film James Bond, dan aku pikir dia mirip banget dengan Daniel Craig. Pintar, seksi, dan badannya bagus pula. Berotot.

Apakah kamu terbiasa tinggal bareng banyak perempuan? Aku anak kedua dari empat bersaudara, semuanya perempuan. Jadi aku nggak masalah bergaul dengan perempuan. Awalnya aku takut karena di America's Next Top Model aku lihat banyak kontestan yang jahat dan menyebalkan, tapi di sini nggak.

Apa kelemahan kamu sebagai model? Kadang kalau aku sendirian dan jauh dari teman dekat, aku merasa nggak nyaman dan tidak percaya diri. Kalau aku nggak bisa berkomunikasi dengan orang dekat, rasanya bisa gila. I'm a social person.

Apa rencana selanjutnya setelah "lulus" dari Asia's Next Top Model? Setelah ikut acara ini, aku merasa ada di level selanjutnya, jadi aku akan mulai mencari job modelling di Asia seperti Singapura, Shanghai, dan setelah aku menaklukkan Asia aku ingin lanjut ke Eropa.

No comments:

Post a Comment