بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: 10 Hal Tren di Sekolah Tahun 1990-an
Go Green

Clock Link

Thursday, December 6, 2012

10 Hal Tren di Sekolah Tahun 1990-an

http://www.kaskus.co.id/post/50c006c0582acff26c000002/1#post50c006c0582acff26c000002

10. Huruf Yosan


Entah mana perusahaan yang memproduksi permen Yosan, yang jelas dengan memberikan iming iming hadiah 10.000 rupiah( kira kira uang 100.000 sekarang) tidak ada yang mengabaikan kesempatan mengoleksi semua huruf yang tertera di bungkusnya untuk membentuk kata yosan.

Ide untuk memberikan hadiah bagi pelanggan yang setia sebenarnya merupakan ide bagus kecuali jika tidak ada cara bagi pelanggan untuk mendapatkan hadiahnya. Dalam kasus ini permen yosan sepertinya tidak pernah mencetak huruf n jadi ”pelanggan setia” ini tidak pernah dapat hadiah yang ditawarkan (soalny ane gk pernah dapet huruf "N" gan ato agan2 ad yg prnah dapet yah ?. Untung saja sepertinya pabrik permen Yosan tidak diproduksi lagi, kalau iya mungkin sekarang sudah dibakar massa kale yah. 


9. Koleksi Mata Kucing


Mata kucing adalah sebutan untuk reflektor cahaya yang ditaruh di bagian sepeda untuk tujuan keselamatan. Dasar memang sedang tren, barang sebesar telapak tangan anak kecil ini diembat juga oleh teman sekolah pada jaman itu. Sasaran pencurian biasanya adalah sepeda pancal yang diparkir pada saat pemiliknya sedang asyik les di sekolahan.

Anehnya, biasanya ada semacam kompetisi untuk menunjukkan seberapa banyak kita bisa punya barang ini, yang tentu saja kadang kita melihat “mata kucing” kita diembat oleh teman sekelas. Untung saja hobi aneh ini tidak berlanjut sekarang, kalau tidak, mungkin sudah jadi alasan kenapa tawuran pelajar semakin sering… 


8. Sepeda Fixie



Sepeda fixie atau fixed gear (fixie) sebenarnya sudah pernah pernah populer sebelum tahun 90an, prinsip bekerjanya sepeda jenis ini adalah dengan menggunakan pedal untuk menggerakkan rantai tanpa menggunakan gear dan rem. Cara mengerem laju sepeda fixie adalah dengan memancal dengan arah sebaliknya. Karena kemampuannya untuk berjalan mundur fixie biasanya sering digunakan untuk pertunjukan akrobatik

Pada jaman 90an sepeda fixie relatif disukai karena harganya yang relatif lebih murah dan kemudahan pemeliharaannya. Sekarang, rupanya sepeda jenis ini sekali lagi berhasil merebut hati generasi sekarang. Sayangnya karena ketidakadaan rem tangan keselamatan berkendara jadi lebih rendah, setidaknya betis pasti memar jika tidak ahli memancal balik. 


7. Jajan Anak Mas


Jajan berwarna merah ini merupakan salah satu makanan ringan paling enak yang bisa dibeli pada tahun 90an. Dengan packing berwarna merah terang dan gambar sepasang anak kecil siapapun tidak akan pernah lupa bagaimana rupa dari jajanan ini. Salah satu alasan kenapa jajanan ini disukai adalah adanya bumbu khusus yang harus ditaburkan untuk memberikan rasa gurih luar biasa (pasti msg), bumbu khusus ini inovatif karena beberapa jajanan sejenis tidak memberikan bumbu tambahan.

Cara yang paling disukai dalam makan anak mas adalah membawanya ke kelas dan ditaruh di kolong meja, cara memakannya sederhana, pura pura aja mungut barang yang jatuh, kali aja sambil ngremus anak mas ada “pemandangan” dari cewek sekelas. 


6. Sewa Gimbot


Sebelum sewa PS mulai menjamur pada tahun 2.000 an, pada tahun 90an kita bisa sewa gimbot yang merupakan alternatif murah dari dingdong. Cara menyewakannya unik karena setiap gimbot selalu ditali tampar dan ujungnya dipegang oleh abangnya. Tatkala waktu sudah habis atau game sudah tamat tali tersebut ditarik oleh abangnya, jika belum puas kadang teman teman yang berbadan besar selalu menang tarik tarikan khususnya kalau abangnya kerempeng.

Game game yang ditawarkan biasanya berjenis shooting / arcade yang jelas kapan selesai levelnya, kadang karena ingin main lebih lama kita menempatkan tangan ke speaker gimbot untuk memperkecil bunyi tamatnya. Penyewaan gimbot ini mulai tergeser saat mulai muncul rental playstation di sekitar sekolah. 


5. Balapan Tamiya


Siapa sih yang tidak kenal tamiya ? mobil mobilan dengan menggunakan dinamo ini adalah salah satu mainan favorit pada tahun 90an. Popularitas Tamiya yang memuncak pada saat itu juga didukung dengan adanya penayangan serial televisi yankuro oleh stasiun televisi pemerintah. Salah satu asyiknya bermain tamiya adalah pada saat merangkainya, karena cukup kompleks kadang melibatkan ayah / kakak sehingga bisa jadi aktivitas bersama keluarga yang menyenangkan. Walaupun ini hobi tahun 90 an sekarang Tamiya sendiri sedikit banyak masih eksis dengan masih tersedianya track tamiya besar di beberapa Mal di Jakarta dan Surabaya.

Walaupun nama Tamiya cukup terkenal, tamiya sendiri sendiri sebenarnya bukanlah nama produk namun nama brand dari pembuat mobil mobilan tersebut. Tamiya bermerk tamiya sekarang rasanya sudah hampir punah dengan banyaknya mainan buatan cina yang harganya 1/10 nya.


4. Adu Keong


Keong adalah hewan invertebrata yang selalu membawa cangkangnya kemanapun dia pergi, pada tahun 90an keong-keong ini diperjual belikan dan sesekali diadu. Cara mengadunya adalah dengan melemparkan 2 keong yang dipertandingkan dalam kubangan air, siapa yang lebih cepat keluar dianggap menang. Hobi mengadu keoong ini sebenarnya cukup sadis, karena sebenarnya keong memerlukan air asin untuk hidup, air tawar memaksa keong untuk keluar karena megap megap. Keong kadang berwarna menarik, sehingga anak perempuan juga tertarik memeliharanya (walaupun cara memeliharanya kadang lebih sadis)

Sayangnya karena memeliharanya cukup susah, mayoritas keong yang dibeli akan mati dalam beberapa minggu kedepan dan meninggalkan bau tak sedap di bak / ember yang digunakan.


3. Koleksi Kartu


Salah satu bisnis ikutan dari serial televisi adalah kartu permainan, pada tahun 90an kartu yang populer diantaranya adalah dragon ball, kartu basket, kartu baja hitam/masked rider dan kartu pokemon. Kartu kartu ini tidak hanya ditujukan untuk dikoleksi tapi seringkali juga bisa dipermainkan sebagai trading card game atau jenis permainan lainnya. Hobi mengkoleksi kartu ini sampai sekarang masih berlanjut, tergantung apa saja yang tren masa sekarang.

Baru baru ini penulis bahkan menemukan beberapa koleksi kartunya yang lama tersimpan di rak lemari lama, salah satu kartu dragon ball ada adalah Mr Satan dengan power level 8000, hayooo siapa diantara agan2 yang punya kartu ini ?


2. Main Engkle


Permainan outdoor yang sudah ada sejak jaman dulu ini sempat mencapai puncak popularitas pada tahun 90an, cara bermainnya adalah dengan menggambar sebuah pola tertentu di tanah dan pemainnya meloncati pola tersebut dengan urutan dan aturan main tertentu. Tujuan dari permainan ini sederhana, yaitu mendapatkan sebanyak mungkin rumah sehingga lawan tidak mungkin bermain lagi.

Permainan engkle sendiri sangat baik karena menuntut kita selalu mempunyai interaksi sosial dan menjunjung tinggi fairplay.


1. Menyebut Nama Orang Tua

Ini adalah kebiasaan yang paling menyebalkan sekaligus lucu pada tahun 90an, entah siapa yang memulai dan menjadikan hal ini tren yang jelas pada saat itu salah cara menggoda yang paling dibenci adalah menyebut nama orang tua (biasanya ayah). Korban paling apes dengan kebiasaan ini adalah kita kita yang mempunyai nama ayah lucu atau kata yang populer, contohnya adalah salah satu rekan penulis yang mempunyai ayah bernama pak baru, bisa dibayangkan betapa riuh rendahnya kelas pada saat guru menyebut kata baru pada saat mengajar.

Saking parahnya kebiasaan ini, kadang ada beberapa teman yang justru dikenal dengan sebutan nama orang tuanya daripada namanya sendiri, yang bingung kalau kita ingin bertamu ke rumahnya.

No comments:

Post a Comment