بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Zikir Menyongsong Sandy
Go Green

Clock Link

Wednesday, October 31, 2012

Zikir Menyongsong Sandy

sumber: TEMPO.CO


Baltimore: Seusai salat Idul Adha yang lalu, Silfia Kusumananda, yang tinggal di Baltimore, pergi ke supermarket untuk mencari makanan spesial buat merayakan hari besar umat Islam ini. Dia takjub, karena banyak pengunjung memborong makanan kemasan atau kalengan dalam jumlah besar.

»Mereka membicarakan persiapan untuk seminggu ke depan kalau-kalau badai Sandy datang dan aliran listrik terputus,” ujar Silfia, warga Indonesia yang 10 tahun ini tinggal di Amerika Serikat, kepada Tempo melalui surat elektronik. Karena tidak terlalu bermasalah dengan persediaan makanan, dia hanya membeli dalam jumlah normal. Ada beras, mi instan, makanan ringan penuh energi, telur, roti, dan buah-buahan.

Memang, Kamis pekan lalu, pengelola apartemen Silfia memasang pengumuman untuk mengingatkan akan datangnya hurikan Sandy. Mereka menginstruksikan kepada penghuni apartemen agar tidak meletakkan apa pun di area balkon, dan menutup daun jendela.

Rupanya, gaung Sandy makin menggema di media massa. Publik mulai tercekam mengingat, berdasarkan pengalaman sebelumnya, jika listrik mati karena badai, bakal pulih lima hari kemudian.

Tanpa listrik, menurut Silfia, keadaan bakal menyulitkan. Maklum, selain gadget dan alat elektronik, kompor yang ada menggunakan energi listrik. Akhirnya, Sabtu pekan lalu, dia memutuskan membeli lentera dan kompor gas portabel. Dia cari di Internet, alamat toko outdoor equipment di Baltimore, Maryland, dan sekitarnya.

Sebelum ke toko-toko tersebut, dia mendatangi supermarket reguler. Alamak, semuanya ludes, dari kompor dan tabung gas kecil, lentera, senter, hingga baterai. Dia terlambat. Banyak warga sudah memborong.

Mulailah dia menjelajah kota. Dia memasuki toko Sportcity, Dick Hudson, dan REI. Barang yang dibutuhkan juga habis. Dia menemukan lentera di LL Bean, tapi propane-nya habis.

Dia kembali ke toko Sportcity yang baru mendapat pasokan propane dan lentera. Namun ia harus antre, dan pembeli dibatasi maksimal membeli 2 unit. Dia mencari baterai, namun banyak toko yang kehabisan stok. Sampai ketemu satu toko Korea yang menjual perlengkapan rumah tangga.

Beruntung, dia mendapat kompor gas portabel beserta gasnya, dan baterai. Sesampainya di rumah, dia coba menyalakan semua barang yang baru dibeli. Semua bon pembelian dia simpan karena barang-barang yang dibeli bisa dikembalikan, jadi tak terpakai.

Kemudian, dia bersih-bersih rumah. Peralatan dari listrik dia gunakan, seperti penyedot debut dan mesin cuci. Dia memasak masakan kering yang banyak untuk perbekalan. Persiapan menyambut Sandy sudah selesai. »Tinggal melanjutkan zikir dan berdoa semoga keselamatan dan keberkahan yang datang,” kata dia.

Selasa dinihari waktu Amerika, hujan turun tanpa henti selama 30 jam. Sandy sudah menghantam New York dan wilayah pesisir timur. Baltimore, yang letaknya agak ke daratan, kini menyongsong hurikan itu. Silfia terus memegang tasbihnya sambil berdoa agar bencana tidak menimpa permukimannya.

No comments:

Post a Comment