بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Benda-Benda Emas Peninggalan Nenek Moyang, Tersimpan Di Negara Orang
Go Green

Clock Link

Sunday, March 4, 2012

Benda-Benda Emas Peninggalan Nenek Moyang, Tersimpan Di Negara Orang

sumber: http://wilwatiktamuseum.wordpress.com/
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha
sumber: http://www.metmuseum.org/
sumber: http://www.tropenmuseum.nl/-/5341
sumber: http://www.barakatgallery.com/store/Index.cfm?FuseAction=HomePageStore&UserID=0&CFID=47044666&CFTOKEN=eed6ff26ac30a5dd-87B071AB-3048-33BC-FC30641AB450DCDF&jsessionid=8430646a538ef0ff0b5ec786235a7d2111e2
sumber: http://wilwatiktamuseum.wordpress.com/
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medang


Sejarah Bangsa Besar, Berperadaban Agung, Berkebudayaan luhur
Negara Indonesia adalah negara besar dengan melimpahnya kekayaan alam dan keanekaragaman hayati, kemajemukan sosial budaya, dan jumlah penduduk yang besar. Oleh karena itu, bangsa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Namun demikian, bangsa sebesar apapun akan hancur jika generasi mudanya tidak mengenal tentang sejarah bangsanya. Setiap hari lahir 5 ribu anak di Indonesia, sudah seharusnya rasa nasionalisme ditanamkan sejak dini dengan mengenalkan sejarah bangsa terhadap mereka agar bangsa ini menjadi bangsa yang kuat. Leluhur dan nenek moyang nusantara telah memiliki peradaban agung dan kebudayaan yang luhur. Saat ini tersisa peninggalan dari mereka yang patut kita pelajari dan pahami dengan baik agar tidak kehilangan jejak sejarah bangsa.


Hal yang mungkin menjadi batu sandungan adalah banyaknya benda warisan nenek moyang yang berada dan disimpan di negara orang maupun milik pribadi. Hal tersebut disebabkan benda-benda berharga dibawa oleh kelompok penjajah maupun perdagangan oleh pribadi-pribadi tertentu yang kurang peduli makna benda bersejarah untuk anak cucu bangsa. Beberapa contoh benda peninggalan sejarah yang antik sangat beragam bentuk dan macamnya. Salah satunya adalah macam-macam benda yang terbuat dari logam mulia berupa emas. Berikut ini beberapa benda bermateri emas peninggalan leluhur yang kini menjadi koleksi luar negeri :

1. Arca Emas Pendharmaan Ratu Era Mataram Kuno, Abad Ke-9
Kerajaan Medang atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10 disebabkan oleh letusan Gunung Merapi yang sangat dahsyat. Konon sebagian puncak Merapi hancur. Kemudian lapisan tanah begeser ke arah barat daya sehingga terjadi lipatan, yang antara lain, membentuk Gunung Gendol dan lempengan Pegunungan Menoreh. Letusan tersebut disertai gempa bumi dan hujan material vulkanik berupa abu dan batu yang diperkirakan membuat hancur bumi mataram. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah di Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu maupun Budha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Arca emas Pendharmaan Ratu merupakan peninggalan dari kerajaan mataram kuno di Jawa Tengah pada abad ke-9 yang terbuat dari emas, peninggalan ini ada 2 model yang berbeda dimensinya.



1. Arca Emas Pendharmaan Ratu Era Mataram Kuno, Abad Ke-9
Kerajaan Medang atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10 disebabkan oleh letusan Gunung Merapi yang sangat dahsyat. Konon sebagian puncak Merapi hancur. Kemudian lapisan tanah begeser ke arah barat daya sehingga terjadi lipatan, yang antara lain, membentuk Gunung Gendol dan lempengan Pegunungan Menoreh. Letusan tersebut disertai gempa bumi dan hujan material vulkanik berupa abu dan batu yang diperkirakan membuat hancur bumi mataram. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah di Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu maupun Budha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Arca emas Pendharmaan Ratu merupakan peninggalan dari kerajaan mataram kuno di Jawa Tengah pada abad ke-9 yang terbuat dari emas, peninggalan ini ada 2 model yang berbeda dimensinya.

7.25″ (18.4cm) x 2″ (5.1cm)


4.125″ (10.5cm) x 2″ (5.1cm)

Yang pertama dengan ukuran tinggi x lebar 7.25″ (18.4cm) x 2″ (5.1cm) Indonesian Gold Sculpture of a Deity – CK.0165.
serta yang kedua 4.125″ (10.5cm) x 2″ (5.1cm) Indonesian Gold Sculpture of a Deity – CK.0159.
Sekarang dikoleksi oleh BARAKAT GALLERY di Beverly Hills, CA – USA. Pendharmaan adalah suatu istilah dalam arkeologi Hindu-Buddha Indonesia untuk menyebutkan suatu bangunan candi ataupun arca suci yang didirikan untuk memuliakan seorang tokoh yang telah meninggal. Kata dharma berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya cukup luas, seperti hukum, aturan hidup dan tingkah laku yang ditentukan oleh agama dan adat, keadilan, kabajikan, ajaran agama, kebenaran, kewajiban, kesucian, dan lain-lain. Salah satu pengertian kata dharma dalam bahasa Jawa kuno adalah lembaga keagamaan, candi, biara, pertapaan, dan bangunan suci lainnya.


2. Arca Emas Pendharmaan Raja Era Mataram Kuno, Abad Ke-9

Satu lagi peninggalan kerajaan mataram kuno adalah Arca emas Pendharmaan Raja abab ke-9. Di koleksi oleh BARAKAT GALLERY di Beverly Hills, CA – USA dengan keterangan data dimensi tingi x lebar 4″ (10.2cm) x 2.25″ (5.7cm) Indonesian Gold Sculpture of a Deity – CK.0160.

4″ (10.2cm) x 2.25″ (5.7cm)


3. Arca Emas Bethari Durga, Jawa Tengah Abad Ke-8
Dalam agama Hindu, Dewi Durga (atau Betari Durga) adalah ibu dari Dewa Ganesa dan Dewa Kumara. Ia kadangkala disebut Uma atau Parwati. Dewi Durga biasanya digambarkan sebagai seorang wanita cantik berkulit kuning yang mengendarai seekor harimau. Ia memiliki banyak tangan dan memegang banyak senjata dengan posisi mudra, gerak tangan yang sakral yang biasanya dilakukan oleh para pendeta Hindu.
Salah satu museum di Eropa memiliki arca Bethari durga yang terbuat dari emas, dengan tinggi 3,25” yang terbuat dari emas dan berasal dari Jawa Tengah pada abad ke 8. Dalam proses lelang dengan data Lot 290, rare gold figure of Durga, Indonesia, Central Java, 8th/9th Century, 3 1/4 inches high. Buy It Now (BIN) dengan harga $26,400. 

3,25”


4. Arca Emas Dewa Siwa Era Kerajaan Singasari Abad Ke-13
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel dengan sebagian besar penganut agama siwa-buddha.
Siwa adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya. 
BARAKAT GALLERY 421 North Rodeo Drive, Beverly Hills, CA – USA memiliki koleksi Arca emas Siwa yang diperkirakan abad ke 9 – abad 13 berasal Kerajaan Singasari, Jawa Timur. Ukuran tinggi x lebar : 8.75″ (22.2cm) x 2.5″ (6.4cm) terbuat dari bahan emas dan keterangan galeri Indonesian Gold Sculpture of Shiva – CK.0158.

8.75″ (22.2cm) x 2.5″ (6.4cm)


5. Arca Emas Budha Gautama Sakyamuni, Jawa Timur, Abad Ke-11 sampai Ke-14
Informasi paling tua tentang keberadaan Buddhisme di Jawa dan Sumatera didapat dari pengelana China bernama Fa Hsien (+/-337 – 422 M), yang sekembalinya dari Ceylon (Sri Lanka) ke China pada tahun 414 Masehi terpaksa mendarat di negeri yang bernama Ye-Po-Ti karena kapalnya rusak. Sekarang tidak terlalu jelas apakah Ye-Po-Ti itu Jawa atau Sumatera. Beberapa ahli mengatakan bahwa Ye-Po-Ti adalah Jawa (Javadvipa). Fa Hsien menyebutkan dalam catatannya bahwa hanya sedikit umat Buddha yang dijumpai di Ye-Po-Ti, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme. Namun demikian, sepertinya kondisi mulai berubah sesudah abad kelima. Salah satu peninggalan yang ditemukan berasal dari abad ke 11 – abad 14 berupa Arca Emas Budha Gautama Sakyamuni berlapis Perunggu dan Batu mulia yang diperkirakan dari Jawa timur. Sekarang benda ini berada di BARAKAT GALLERY 421 North Rodeo Drive, Beverly Hills, CA – USA dengan keterangan data Indonesian Gold Sculpture of Buddha with a Bronze Base – CK.0110, tinggi x lebar 13.25″ (33.7cm) x 5.25″ (13.3cm), bahan emas, perunggu dan batu ruby.

13.25″ (33.7cm) x 5.25″ (13.3cm)

6. Arca Emas Hapsari Era Kerajaan Majapahit Abad Ke-14
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Salah satu peninggalannya adalah Arca emas Hapsari. Hapsari adalah sebutan untuk bidadari pada masa itu. Diperkirakan arca ini berasal dari Jawa timur pada abad ke-14. Menurut sumber, benda ini ada yang bilang sudah berhasil dipulangkan ke Indonesia di Museum Nasional Jakarta. Tapi ada juga yang bilang pernah melihat arca ini ada di museum Berlin atau Amsterdam.

Hapsari/Bidadari


7. Arca Emas Sutasoma Era Kerajaan Majapahit, Abad Ke-14
Selain arca hapsari peninggalan dari majapahit lainnya adalah arca emas Sutasoma yang sama-sama berasal dari abad ke-14 diJawa timur. Benda ini sekarang berada di TROPEN MUSEUM
Linnaeusstraat 2, 1092 CK, Amsterdam, Belanda. Pada masa itu, Hayam wuruk sebagai raja Majapahit mengalami kekuatan saling bertemu antara agama Siwa dan Buddha. Agar dua kekuatan itu tidak saling merusak yang akibatnya akan menimbulkan situasi yang tidak menguntungkan bagi negara besar seperti Majapahit, kitab Sutasoma dari mpu Tantular disusun dan disebarluaskan. Produksi teks Kitab Sutasoma yang disponsori oleh kerajaan Majapahit ini besar kemungkinan dimaksudkan agar tercipta toleransi antaragama Siwa dan Buddha. Dari kitab itu pula semboyan Bhinneka Tunggal ika diambil sebagai semboyan negara. Arca ini adalah salah satu bentuk simbolik dari kitab Sutasoma tersebut.

Arca Sutasoma


8. Arca Emas Bhairawa, Jawa Timur Abad Ke-11 Sampai Ke-14
Arca Emas Bhairawa berukuran tinggi 3,5” (9 cm) ini terbuat dari materi emas yang diperkiraan dari abad ke 13-14 ini berasal dari Jawa Timur dan sekarang menjadi koleksi THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART 1000 5th Avenue, New York, NY – USA dengan data Accession Number: 1998.544.38, namun tidak berada dalam display artinya tidak diperlihatkan untuk umum. 
Bhairawa kadang disebut Bhairo atau Bhairon atau Bhairadya, adalah salah satu perwujudan Siwa dalam bentuk yang menakutkan, dihubungkan dengan tindakan pemusnahan atau pembinasaan. Dia adalah salah satu dewa terpenting di Rajasthan dan Nepal, disucikan oleh umat Hindu dan Buddha Tantrayana.

Bhairawa


9. Mahkota Kerajaan Era Kerajaan Kahuripan, Abad Ke-10
Mahkota Kerajaan Kahuripan Berasal dari Jawa Timur diperkirakan abad ke-10 terbuat dari Emas dan Batu Mulia. Elemen khas yang dimiliki oleh Kerajaan Kahuripan (Jawa Timur), terlihat jelas : Garudamukha. Kerajaan Kahuripan didirikan oleh AIRLANGGA, beribukota di Wwtan (berubah menjadi Wotan Mas di era Majapahit dan menjadi Wotan Mas Jedong pada saat ini) yang terletak di lereng Gunung Pawitran atau disebut juga Gunung Penanggungan. Sepeninggal Airlangga, kerajaan dibagi dua : Kerajaan Daha dan Kerajaan Jenggala.
Tidak disebutkan dimana benda ini disimpan, hanya ditegaskan kalau benda ini sedang dilelang terbuka via internet.

Mahkota Kerajaan Kahuripan

10. Wedhung Mataram, Yogyakarta Abad Ke-19
Peninggalan dari masa kerajaan mataram ini berasal dari Yogya dan diperkirakan dari abad ke-19. Terbuat dari emas, tanduk kerbau dan logam khusus. Sekarang benda ini menjadi koleksi National Museum of Ethnology (Rijksmuseum voor Volkenkunde) Steenstraat 1, Leiden 2300 AE, The Netherlands, Belanda. Data inventaris museum nomor: 963-5 dengan judul machete, sheath nama lokal wedoeng menurut deskripsinya bahwa Wedung ini sumbangan antara tahun 1861 dan 1865 kepada Gubernur Jenderal Sloet beele oleh Hamengkubuwana VI. Wedhung merupakan salah satu jenis senjata yang merupakan lambang pengabdian Abdi terhadap Sang Raja. Seorang Pangeranpun juga memakai wedhung yang dapat diartikan sebagai bentuk kesiapan untuk diperintah raja untuk melakukan pekerjaan apapun. 

Wedhung Emas


Benda Berupa Keris2 Emas
Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian dan lambang kehormatan. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Penggunaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh oleh Majapahit, seperti Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan (Mindanao). 
Indonesia memiliki banyak keris-keris antik warisan leluhur yang berasal dari berbagai daerah dan kini tersimpan di bererapa museum di luar negeri. Bahan pembuatannya pun unik mulai dari gigi manusia sampai pada batu meteor. Yang TS tampilkan disini adalah beberapa keris yang terbuat dari bahan dasar emas dan batu mulia.


11. Keris Sulawesi Abad Ke-17, Gowa, Sulawesi Selatan

Keris Sulawesi ini berasal dari era abad Ke-17 dari Gowa, Sulawesi Selatan dan terbuat dari material emas, batu mulia dan logam khusus. Saat ini, benda tersebut berada di National Museum of Ethnology (Rijksmuseum voor Volkenkunde) Steenstraat 1, Leiden 2300 AE, The Netherlands, Belanda. Data Museum : Kris RMV 360-6021 ukuran 44,4 cm yang fungsinya sebagai keris ritual. Keris ini merupakan bagian dari koleksi Stadhouder William IV (1711 -
1751), yang juga Kepala Hindia Belanda (VOC). Kemungkinan besar itu adalah hadiah dari Sultan Goa untuk pejabat tertinggi VOC (William IV).

Panjang 44,4 cm


12. Keris Madura, Jawa Timur Abad Ke-18
Keris Madura pada era abad Ke-18 berasal dari Madura, Jawa Timur yang terbuat dari material emas, kayu dan logam khusus yang saat ini berada di Museum of Ethnology (Volkerkundemuseum) Neue Burg | Heldenplatz, 1st district – Inner City, Wina 1010, Austria. Yang luar biasa dari keris ini adalah sejarahnya, seperti yang di uraikan dalam keterangan museumnya benda ini justru didapatkan dari Emperor Maximilian von Mexico pada tahun 1868. Baru kemudian berpindah ke Eropa, suatu bukti sejarah bahwa benda artefak karya bangsa Indonesia di minati oleh seluruh dunia sejak dahulu kala. Daya Museum : Keris MVK 12660 a,b dengan ukuran ukiran daun ganja: 8,9 cm, Keris keseluruhan: 47 cm; sisi tajam: 35 cm; sarung: 40,4 cm

Panjang Utuh 47 cm


Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah

Masih banyak lagi benda-benda peninggalan nenek moyang kita yang tersimpan di Luar negeri. Bukan hanya benda yang dari emas, banyak arca batu, kayu, perhiasan dari batu mulia serta macam-macam senjata seperti pisau dan keris dari logam khusus tersimpan di Negeri orang. Bahkan perhiasan cincin-cincin zaman dulu dikoleksi pribadi oleh orang Jepang.

Menjadi kewajiban kita bersama untuk saling menjaga keberadaanya agar benda-benda tersebut tidak lenyap dan menghilangkan ingatan kita tentang sejarah bangsa yang besar. Seperti kata bung karno dalam pidato terakhirnya dalam rangka peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 1966 "jangan sekali-sekali melupakan sejarah". Walaupun agaknya sulit akan tetapi tidak menutup kemungkinan benda-benda tersebut kembali ke Negeri kita. Diperlukan kepedulian bersama dari masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkannya. 

Masyarakat diharapkan agar sadar akan perlindungan hukum untuk barang-barang tersebut beserta arti pentingnya untuk anak cucu kedepan dan tidak menjualnya kepada kolektor-kolektor pemburu barang antik di pasar gelap. Pemerintah diharapkan agar menyediakan alokasi dana untuk museum-museum nasional agar dapat menambah koleksinya dengan mendatangkan kembali benda tersebut dari museum luar negeri dan juga dari para pemilik pribadi dikalangan masyarakat. Jangan hanya alokasi dana untuk sebuah kursi yang harganya 24 juta 




Benda-benda emas yang dahulu dikenakan sebagai lambang kebesaran dan kemegahan raja beserta permaisuri seperti kalung, gelang, cincin dan juga hiasan rambut yang mungkin belum pernah kita lihat sebelumnya justru kini dipamerkan di museum di luar negeri. Bahkan benda-benda yang berupa cincin dijadikan koleksi pribadi oleh orang jepang.


13. Sepasang Gelang, Abad ke-19 Bali/Lombok


Sepasang gelang emas ini berasal dari Bali/Lombok pada abad ke-19, terbuat dari emas dan saat ini tersimpan di THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA.
Berikut data museumnya :

Sepasang Gelang ( diukir dalam lembaran emas)
Era : abad ke -19
Dimensi : Diam. 3 1/8 in (7,9 cm); H. 1 in (2,5 cm)
Klasifikasi : Perhiasan
Credit Line : Pembelian, Pemberian Seni Asia, 2008
Nomor Aksesi : 2008.164a, b
Karya seni ini tidak dipajang


Quote:

14. Hiasan Lengan Bagian Klat Bahu Motif Kala, Abad Ke-9 Jawa Timur


Spoiler for hiasan lengan motif kala: 


Dikoleksi oleh Metropolitan Museum of Art 1000 5th Avenue, New York, NY - USA
Data Museum:
Era : 9-awal sampai abad ke-14
Budaya : Indonesia (Jawa)
Bahan : Emas
Dimensi : 3 3/4 in (9,4 cm)
Klasifikasi : Perhiasan
Nomor Aksesi : 1998.544.58
Saat ini dipamerkan di Galeri 247


Quote:

15. Perhiasan Lengan Klat Bahu dengan Motif Kepala manusia, Abad Ke-10 Jawa Timur


Spoiler for hiasan lengan motif kepala: 


Dikoleksi oleh Metropolitan Museum of Art 1000 5th Avenue, New York, NY - USA.
Data Museum:
Era : awal abad ke-10
Budaya : Indonesia (Jawa)
Bahan : Emas
Dimensi : 2 1/8" (5,4 cm)
Klasifikasi : Logam
Credit Line : Pembelian, Pemberian Seni Asia, 1992
Nomor Aksesi : 1992.199
Ini adalah karya seni saat ini dipamerkan di Galeri 247

Quote:

16. Pengikat Konde, Abad ke-8 Jawa Tengah


Spoiler for pengikat konde: 


Perhiasan rambut berupa pengikat konde disimpan di Metropolitan Museum of Art 1000 5th Avenue, New York, NY - USA
Data Museum:
Era : antara abad ke- 8 sampai abad ke-10
Budaya : Indonesia (Jawa)
Bahan : Emas
Dimensi : H. 1 in (2,5 cm)
Klasifikasi : Perhiasan
Nomor Aksesi : 1998.544.86
Karya seni ini tidak dipajang

Quote:

17. Kalung Kebesaran, Abad Ke-9 Jawa Tengah


Spoiler for kalung kebesaran abad ke-9 jawa tengah: 


Kalung yang terdiri dari sembilan helaian motif daun dan berbentuk Liontin ini terbuat dari emas, saat ini tersimpan di Metropolitan Museum of Art 1000 5th Avenue, New York, NY - USA
Data Museum,
Era : Abad ke- 9 sampai abad ke-10
Budaya : Indonesia (Jawa)
Bahan : Emas
Dimensi : H. 1 1/8 in (2,9 cm); W. 5 inci (12,7 cm); L. 15 1/4 inci (38,7 cm)
Klasifikasi : Perhiasan
Nomor Aksesi : 1998.544.11a-i
Seni saat ini dipamerkan di Galeri 247


Quote:

18. Kalung Emas Batu Mulia, Abad Ke-8 Jawa Timur


Spoiler for kalung emas abad ke-8 jawa timur: 


Dikoleksi oleh Metropolitan Museum of Art 1000 5th Avenue, New York, NY - USA
Data Museum,
Era : 8-awal abad ke-10
Budaya : Indonesia (Jawa)
Bahan : Emas dengan batu dan kawat
Dimensi : H. pusat desain 5/8 inci (1,6 cm); W. dari pusat desain 1 3/4 inci (4.4 cm); L. kalung keseluruhan 16 in (40,6 cm)
Klasifikasi : Perhiasan
Nomor Aksesi : 1998.544.465
Saat ini dipamerkan di Galeri 247

Quote:

19. Cincin Stempel Kerajaan, Abad Ke-9 Jawa Tengah


Spoiler for cincin stempel kerajaan: 


Cincin dengan Bezel Oval dengan tulisan Jawa Kuno ini ikoleksi oleh THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART 1000 5th Avenue, New York, NY - USA
Data Museum,
Era : perkiraan antara abad ke- 9 sampai awal abad ke-10
Budaya : Indonesia (Jawa)
Sedang : Emas
Dimensi : H. 1/8 inci (0,3 cm); Diam. 1 1/8 in (2,9 cm)
Klasifikasi : Perhiasan
Nomor Aksesi : 1998.544.428
Karya seni ini tidak dipajang

Quote:

20. Beberapa Cincin Era Majapahit Yang Menjadi Koleksi Pribadi Orang Jepang


Spoiler for Cincin dengan Batu Aqua Blue, Abad Ke-14 Era Majapahit: 




Spoiler for Cincin dengan Batu Kecubung, Abad Ke-14 Era Majapahit: 



Spoiler for Cincin dengan Batu Opal Susu, Abad Ke-14 Era Majapahit: 



Quote:

Masih banyak benda-benda peninggalan peradaban nusantara lama yang bisa kita lihat di museum dan galeri-galeri luar negeri. Paling banyak mungkin ada dibeberapa museum di belanda karena dahulu pernah menjajah tanah air. Namun yang agak bikin ane mengernyitkan dahi adalah koleksi di Metropolitan museum of art di Amerika serikat atau lebih dikenal dengan Metmuseum, bagaimana bisa sampai ke sana? kemungkinan benda-benda tersebut berasal dari koleksi pribadi yang diperjual belikan. 
Yang bikin ane tambah mengelus dada adalah banyaknya benda peninggalan nenek moyang kita yang ada di Barakat galeri, ane merasa kurang nyaman dengan yang terakhir ini karena selain benda-benda tersebut dipamerkan, Barakat galeri juga membuka toko online untuk barang-barang tersebut. Menurut ane benda tersebut hanya sebatas dihargai karena emas dan usianya, sedangkan nilai historis dan kekayaan sejarah bangsa kita kurang mendapatkan penghargaan dalam bisnis macam ini. Data tentang benda, deskripsi dan asal usulnya pun hanya seadanya saja dengan hanya dibandrol harga sesuai ukuran, bentuk dan bahan dasar.

Quote:

Agan-agan yang mungkin penasaran silakan berkunjung ke sini
Disitu adalah toko online nya Barakat galeri yang memperdagangkan benda-benda bersejarah dari seluruh dunia. Mari berkunjung ke sini Art of Indonesia agan-agan bakal menemukan bagaimana warisan Nusantara diperdagangkan. Apakah agan-agan masih berpikir benda-benda tersebut lebih baik di luar negeri dari pada dirawat di negeri sendiri?




No comments:

Post a Comment