بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Mayat Adalah Senjata Biologi Zaman Dulu
Go Green

Clock Link

Tuesday, July 31, 2018

Mayat Adalah Senjata Biologi Zaman Dulu

Senjata Biologis memang cukup berbahaya, bahkan mereka menggunakan berbagai jenis penyakit untuk menghancurkan sebuah negeri ada yang di racik dari bahan kimia, namun ada pula yang di kembangkan dari berbagai macam bakteri dan virus, seperti Senjata dari bakteri antara lain Anthrax , Brucella , Tularemia , dll. Sedangkan senjata yang dikembangkan dari virus adalah Cacar , demam berdarah , Flu Burung dll. Sedangkan senjata dari Racun adalah dikembangkannya Botulinum , Ricin , dll.


Selama abad 4 SM, para pemanah sudah memberikan racun pada anak panah mereka, baik itu dari bisa ular, darah manusia yang berpenyakit, dan juga dari kotoran-kotoran hewan, maka yang terkena panah mereka dapat dipastikan terinfeksi.

Walau di masa kini senjata biologis dianggap berbahaya, hingga perjanjian Internasional di Geneva Protocol tahun 1925 melarang segala bentuk senjata biologis, walau jepang menginvasi Cina dengan senjata biologi di perang dunia ke 2 hingga akhirnya Jepang menyerah kalah di tangan Amerika.


Kemudian di abad pertengahan disanalah terdapat aksi yang sungguh mengerikan, tepatnya ketika terjadi perang pada tahun 1346, disanalah terjadi mayat prajurit Tatar dilemparkan dengan catapult melewati kota Crimean of Kaffa (sekarang Theodosia), terkadang juga bangkai hewan yang membusuk. Hingga disinilah disinyalir awal mulanya terjadi penyakit Black Death mulai menjangkiti eropa dan Asia dengan tak terkendali.

Walau menyerang dengan melemparkan mayat masih dilakukan oleh para prajurit masa mediaval selanjutnya di tahun 1422, ketika itu mayat-mayat yang berpenyakit dilemparkan oleh bangsa Hussite untuk menyerang istana Bohemia, hingga banyak orang terjangkiti penyakit pada waktu itu.


Hingga akhirnya di tahun 1710, hal tersebut pernah dilakukan oleh Rusia dengan menyerang Swedia dengan menyebarkan mayat terinfeksi di sisi dinding kota Reval (Tallin). Inilah yang disebut senjata biologis pada masa itu, karena ketika tidak ada penawarnya dapat dipastikan wabah penyakit dari senjata biologis tersebut akan menyebar tak terkendali.


Jangan heran bila saat ini banyak ditemukan virus dan bakteri baru, mutasi gen pada virus bisa saja diciptakan oleh para ilmuwan yang merekayasa dengan cara memproses mutasi, bahkan di Belanda sudah diciptakan virus jenis baru dari H5N1 bahkan virus yang diciptakan oleh Ron Fouchier, ia adalah virolog dari Erasmus Medical Centre, Belanda seorang dari pemimpin para ilmuwan dalam merekayasa virus yang sangat mematikan, walau dilarang di publikasikan tetapi temuan ini tetap di publikasikan karena ditakutkan bila jatuh di tangan yang salah virus ini bisa menjadi senjata biologis pemusnah massal.


Semoga saja tidak ada peperangan di dunia ini, karena kedamaian lebih berarti demi sebuah ambisi para pemimpin yang tak punya hati banyak orang yang tak mengerti apa-apa menjadi korban itulah realita perang. Rakyat kecil hanya tumbal bagi para penguasa, bahkan senjata biologis pun menjadi alternatif untuk meruntuhkan suatu negeri.


No comments:

Post a Comment