بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Uni Eropa Ingin Facebook, Twitter dan YouTube Blokir Video Terorisme
Go Green

Clock Link

Thursday, May 25, 2017

Uni Eropa Ingin Facebook, Twitter dan YouTube Blokir Video Terorisme


Metrotvnews.com: Dewan Eropa telah menyetujui sekumpulan proposal yang akan memaksa perusahaan seperti Facebook, Twitter dan YouTube untuk memblokir video yang mengandung ujaran kebencian dan dukungan utnuk terorisme.

Proposal ini, yang telah disetujui oleh para menteri Uni Eropa pada hari Selasa lalu, masih harus disetujui oleh Parlemen Eropa sebelum menjadi sebuah hukum, lapor Reuters.

Jika proposal tersebut disetujui, regulasi itu akan menjadi regulasi pertama di level Uni Eropa yang membuat perusahaan media sosial bertanggung jawab atas ujaran kebencian yang diunggah di platform mereka.

Para regulator Eropa telah meminta perusahaan teknologi untuk mengatasi penyebaran ujaran kebencian dan propaganda teroris meski ada kekhawatiran peraturan ini akan membatasi kebebasan berbicara, seperti yang disebutkan oleh The Verge.

Dalam proposal ini, media sosial akan diminta memasukkan mekanisme untuk memblokir video yang mendorong terorisme, menciptakan kebencian atau mengandung ujaran kebencian. Mengutip seorang diplomat Uni Eropa, Reuters melaporkan, regulasi ini tidak akan berlaku untuk platform siaran video langsung seperti Facebook Live.

Selain itu, melalui proposal ini, layanan seperti Netflix dan Amazon Prime juga diminta untuk menyediakan slot sebanyak setidaknya 30 persen dari total kontennya untuk film dan seri TV Eropa. Komisi Eropa sebelum ini meminta kuota sebesar 20 persen. Layanan seperti Netflix juga bisa saja diminta untuk berkontribusi dalam produksi film dan seri TV di negara-negara anggota Uni Eropa.

"Penting untuk memiliki satu peraturan audiovisual di seluruh Uni Eropa dan menghindari kerumitan dari peraturan yang berbeda-beda dari setiap negara," ujar VP of the European Commission's Digital Single Market, Andrus Ansip dalam sebuah pernyataan resmi.

"Kami harus mempertimbangkan cara baru untuk menonton video dan menemukan keseimbangan antara mendoron layanan inovatif, mempromosikan film Eropa, melindungi anak-anak dan mengatasi ujaran kebencian." (MMI)

No comments:

Post a Comment