بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Seorang Guru Agama Pukul Muridnya karena Disepelekan
Go Green

Clock Link

Friday, May 6, 2016

Seorang Guru Agama Pukul Muridnya karena Disepelekan


Seharusnya murid disayang

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Seorang guru agama Islam di Kabupaten Jombang dilaporkan orangtua murid ke polisi atas dugaan penganiayaan terhadap murid, Jumat (6/5/2016).

Guru di sebuah sekolah menengah pertama itu dituduh menganiaya muridnya, MBP (16), warga Desa Perak, Jombang, Jawa Timur.

Cerita bermula ketika MBP (16) yang masih duduk di bangku kelas IX akan mengikuti istigasah jelang ujian nasional di sekolahnya pada Rabu (4/5/2016).

Lantaran terlalu asyik bercanda dengan temannya saat akan mengambil air wudu, MBP tidak mendengar guru memanggil namanya. Akhirnya si guru mendekat dan memukulkan sajadah ke tubuh muridnya itu.

Singkat cerita MBP mengumpat dan mengeluarkan kata-kata cukup kasar karena tubuhnya dipukul dua kali tanpa mengetahui pelakunya adalah gurunya yang berinisial SU.

"Saat akan mengambil air wudu mendadak ada yang memukul saya menggunakan sajadah. Saya kaget dan spontan mengumpat. Saya menganggap itu teman saya," cerita MBP, Jumat (6/5/2016).

Usai mengumpat, MBP tak pernah menyangka selanjutnya menerima pukulan dan tendangan orang yang sebelumnya telah memukul badannya menggunakan sajadah.

Pukulan dan tendangan guru SU menyisakan bekas luka memar di tangan kanan, punggung dan kepala MBP, belakangan diketahui Suparti, orangtuanya yang jelas tidak terima.

"Mungkin saja anak saya melakukan pelanggaran di sekolah. Tapi kalau sanksi, seharusnya yang bersifat mendidik, bukan dengan pukulan atau tendangan," ujar Suparti.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Iptu Dwi Retno Suharti, membenarkan laporan orangtua bahwa anaknya dipukul guru SU. Kasus ini sementara masih ditangani Polsek Perak.

"Pada saatnya nanti pasti akan dibawa ke Polres Jombang untuk ditangani Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satrekrim,” jelas mantan Kepala Unit PPA ini.

No comments:

Post a Comment