بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Makan Sepuasnya Cuma Rp 2.500 di Warung Infaq Malang
Go Green

Clock Link

Sunday, November 8, 2015

Makan Sepuasnya Cuma Rp 2.500 di Warung Infaq Malang

Ini Nih, Warung Paling Baik Hati, Makan Sepuasnya Cuma Perlu Infaq Rp 2.500


Sejak awal Agustus 2015, Pemerintah Kota Malang mendirikan warung infaq di Pasar Comboran.
Warung ini untuk masyarakat kalangan menengah bawah, yang tak memiliki penghasilan cukup. Mereka bisa makan gratis di sini, dan sepuasnya.
Sabtu (7/11/2015) siang, Wawa (54), seorang tuna wisma yang mengaku berasal dari Kecamatan Sukun tinggal berjalan gontai menuju Pasar Comboran, yang kala itu tengah diguyur hujan deras.
Wajahnya muram, mulutnya pun terkunci rapat, sementara langkahnya berjalan makin cepat.
Wawa menuju sebuah warung yang terletak di lantai dua pasar yang memiliki tiga lantai itu. Warung itu terletak di sisi barat, dan memiliki warna hijau. Warna ini berbeda dari warna bedak di sisi kanan atau kiri yang memiliki warna seragam, putih tulang.
Ukuran warung itu tergolong kecil. Berkisar 3 x 4 meter. Ada beberapa kursi makan yang menghadap dinding di sana. Selain itu, sebuah etalase makanan yang berisi lauk tahu, tempe, sayur asem, dan ikan mujair, serta kerupuk.
Ada dua penjaga di warung ini. Pertama adalah Nurmaun (45), warga Jodipan yang bertugas sebagai peracik menu, dan pembeli makanan di sana. Kedua adalah Juariah (45), tetangga Nurmaun yang juga bertugas sebagai peracik makanan.
Di warung tersebut, Wawa seperti bertemu teman lama. Dengan pakaian lusuh, dia sempatkan menyapa para penjaga di sana, lalu mengambil sapu, dan turut membersihkan sejenak warung itu. Meski demikian, ia tetap diam.
Ia baru berbicara saat memesan menu makan di sana. “Pakai sayur, tempe saja,” tuturnya.
Ia memilih makanan dengan menu sederhana kala itu. Setelah itu Wawa makan dengan lahap. Setelah usai, ia lalu membersihkan makanannya lalu pergi begitu saja.
Walau demikian, sangat sedikit informasi yang bisa didapat dari dia. Kala itu dia hanya memaparkan bahwa dirinya sering makan di sana.
Hampir tiap hari ia makan di warung tersebut, baik itu sendiri, atau bersama teman-teman jalanannya.
Ia mengaku memilih warung ini karena menu dan harga yang murah. Meski demikian, tak jarang ia tak membayar setelah makan di sini.
Selengkapnya KLIK

No comments:

Post a Comment