REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Erick Yusuf menyayangkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang terburu-buru menginstruksikan pemotongan hewan kurban hanya boleh dilakukan di rumah pemotongan hewan. Menurutnya, aturan ini mempersulit umat Islam dalam menjalankan ibadah kurban.
"Ahok jangan buru-buru buat aturan, sampaikan dulu kira-kira keberatan umat Muslim dimana, lakukan diskusi dengan para ulama, itu lebih baik. Namun sekarang Ahok sudah merevisi aturan tersebut itu bagus, saya doakan Ahok segera dapat hidayah untuk masuk Islam," katanya melalui pesan BBM, Jumat, (11/9).
Menurut dia, tahun lalu sudah muncul isu ini dan banyak ulama yang menjelaskan. Alasan pelarangan Ahok yang berkaitan dengan higienitas, menurutnya, tidak masuk akal.
"Untuk kebersihan itu masukan yang baik. Tapi kalau kemudian melarang menyembelih hewan kurban atau membatasi hanya di tempat-tempat pemotongan tertentu akan mempersulit umat Islam, ini melampaui batas dan tak proporsional," kata Erick.
Berkurban itu sunnah muakkad hukumnya. Jadi sunnah yang diprioritaskan, setelah Shalat Ied segeralah berkurban. "Hampir bisa dipastikan pemotongan hewan kurban itu ada di setiap penyelenggaraan Shalat Ied. Jadi repot kalo hanya boleh memotong di tempat-tempat tertentu saja," jelasnya.
Kalau Rasul Sholat Idul Adha itu lebih awal waktunya, lebih pagi. Beliau juga tidak makan dulu sebelumnya karena akan memotong hewan kurban dan makan bersama usai Shalat Idul Adha.
No comments:
Post a Comment