بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: DR Muhammad Yahya Waloni, Mantan Pendeta Jadi Dai Ceramah Keliling Indonesia
Go Green

Clock Link

Wednesday, June 11, 2014

DR Muhammad Yahya Waloni, Mantan Pendeta Jadi Dai Ceramah Keliling Indonesia



TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Berdakwah berkeliling Indonesia dengan cara menyetir mobil sendiri, mungkin baru dilakukan oleh DR Muhammad Yahya Waloni yang notabene seorang mantan pendeta.
Dan untuk menghidupi keluarganya ia tidak segan-segan menjual buku hasil tulisannya yang merupakan pengalaman perjalanan spritualnya hingga menjadi mualaf memeluk agama Islam.
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan tabliq akbar yang digelar oleh Ponpes Darussaadah Muaraenim, Rabu (11/06/2014).
Hadir dalam kesempatan itu, Sekda Muara Enim H Taufik Rahman SH, ketua YKISS H Nurdin Masyir BA, pimpinan ponpes Darussaadah Taufik Hidayat S Ag, ibu-ibu pengajian forsapss, pelajar dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, DR Muhammad Yahya Waloni, mantan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Sorong, Irian Jaya, Papua ini menceritakan bahwa, secara resmi ia menjadi mualaf, mengucapkan dua kalimah syahadat memeluk agama Islam pada 11 Oktober 2006.
Sejak itu juga, ia mulai mengabdikan dan mendedikasikan diri untuk menyebarkan agama Islam dengan cara berdakwah keliling Indonesia.
Dan perlu diketahui, dirinya mualaf bukan karena ingin menikah, ikut-ikutan dan sebagainya, tetapi dirinya mualaf karena telah mempelajari secara keilmuan baik dengan alkitab maupun sains tekhnologi.
“Kalau saya mengartikan, saya ini bukan mualaf tapi kembali kepada fitrah (kesucian) kembali ke Islam. Sebab pada hakikatnya manusia saat di kandungan, sudah memiki penjanjian dengan Allah SWT dan ini diabadikan dalam Al quran. Jadi setelah mendapatkan hidayah, saya kembali kepada Islam,” tambah ayah tiga anak ini.
Dikatakan Yahya, setelah 16 tahun menjadi pendeta, iapun menyatakan diri menjadi muallaf.
Kemudian diikuti oleh isteri dan ketiga anaknya, serta ayahnya, namun ibunya belum sempat karena keburu meninggal sebelum dirinya menjadi mualaf.
Namun dua saudara kandungnya hingga sekarang belum mengikuti jejaknya memeluk agama Islam.
Sebelum menjadi mualaf namanya Yahya Waloni, kemudian ditambah di depannya Muhammad Yahya Waloni, sedangkan isteri sebelumnya bernama Lusiana diganti menjadi Muthmainnah, begitu juga dengan ketiga nama anaknya. semuanya diganti dengan nama Islami
Dan selama menjadi pendeta hingga memegang jabatan prestesius sebagai Rektor UKI Papua, tentu sudah ribuan pendeta yang telah diwisudanya.
Kehidupannya cukup mewah dan berkecukupan karena semua digaji dan ditanggung oleh dewan gereja dunia.
Namun semuanya itu, ia tinggalkan sebab hidup tidak ada artinya kalau penuh dengan kesesatan. Ia rela hidup sederhana asalkan mati dalam keimanan.
Bahkan Jauh sebelum resmi memeluk agama Islam, ia sudah mempelajari tentang keislaman dari berbagai referensi dan ternyata semuanya menuju kepada kebenaran Islam dan kitabnya Alquran.
Selain itu juga, Yahya, mengajak kepada umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa ramadhan, dengan penuh keimanan kepada Allah SWT, agar semua dosa-dosa yang telah lalu dihapuskan oleh Allah SWT. Dan mudah-mudahan di bulan tersebut, mendapatkan barokah dan bisa bertemu dengan lailatul Qodar.
Mantan Pendeta1,2 : Tampak DR Muhamad Yahya Waloni yang seorang mantan pendeta memberikan pencerahan dan dakwah tentang pengalaman perjalanan spritualnya hingga menjadi mualaf memeluk agama Islam, pada kegiatan tabliq akbar yang digelar oleh Ponpes Darussadah Muaraenim, Rabu (11/6)

No comments:

Post a Comment